Part 2

10.4K 400 21
                                    

Setelah kepergian jevan yang membawa zylla entah kemana membuat keadaan kantin begitu gaduh. Cavlin yang melihat jevan membawa seorang gadis pun dibuat melongo hingga, "oy iler lu lap tuh, jangan malu maluin" sentak raka yang melihat sahabatnya melongo.

"Rak.. rak gw ngga lagi mimpi pan rak? Itu bener jevan kan rak?" Tanya cavlin dengan tampak gblknya. "Iya plin bener jevan kok, kayanya temen kita tertarik sama cewek tadi" ucap raka dengan senyum penuh arti.

"ALHAMDULILLAH RAK TEMEN KITA LAKU" heboh cavlin. "Eh gblk mulut lu, lu kali yg kagak laku. Jevan tuh laku nyet cuman dia kgk bisa lupain masa lalunya" ketus raka, yang dihadiahi cengiran cavlin.

Jika sahabat jevan bahagia melihat jevan, lain halnya dengan sahabat zylla yang sedang risau memikirkan zylla yang dibawa jevan yang terkenal dengan kekuasaannya disekolah.

-----------------------------------------------------------------
Dilain tempat jevan yang sedang menyeret zylla ke tempat yang sepi. Zylla yang terus saja berontak membuat jevan jengah. "Lu nurut bisa ngga hah!" Sentak jevan dengan menatap gadis yang diseretnya tajam. Zylla yang disentak pun hanya bisa diam dan menunduk.

Melihat gadis yang dibawanya menunduk jevan pun mengeluarkan smirknya "gitu kan makin cantik". Bluush mendadak pipi zylla memerah, namun dengan segera dia menepis ranyuan gombal dari jevan.

Jevan yang melihat gadis tersebut memerah pun tersenyum sangat tipis dan dia melanjutkan jalannya tak lupa menggandeng gadis yang sedari tadi membuatnya penasaran, entah karena apa.

Langkah jevan terhenti, ya dia dan zylla sekarang berada di rooftop. Zylla menatap ke sekelilingnya. Rooftop ini berbeda dari rooftop yang disekolahnya dulu. Terlihat sebuah sofa panjang dan meja kecil ditengahnya, serta terdapat beberapa dudukan lain.

"Udah liat liatnya hm?" Ucap jevan lembut dengan suara bassnya. Zylla hanya dapat mengangguk kaku, dirinya sedari tadi merasa takut karena membuat masalah dengan pemilik sekolah.

Jevan berjalan ke arah sofa dan duduk dengan santainya sambil berucap dengan wajah datarnya "you are mine". Zylla kaget bukan main "h-hah? Maksud lo apa?". Entah muncul dari mana keberaniannya membalas ucapan jevan.

"Aku-kamu bukan lo-gue, karena mulai sekarang kamu pacar aku" suara rendah itu membuat zylla terheran heran bukan main. "Mau lo apa sih van? Lo tadi marah marah terus lo seret gue kesini kenapa endingnya malah pacaran?"

Jevan yang gemas pun menarik gadisnya dan mendudukannya dipangkuan "denger sayang mulai hari ini kamu milik aku selamanya dan aku paling ngga suka penolakan" ujar jevan dengan tatapan tajamnya. Zylla pun hanya menghembuskan nafas kasar "baru aja masuk udah gini aja nasib gw" batim zylla.

"Sayang" panggil jevan. Zylla hanya menaikan sebelah alisnya, moodnya benar benar hancur untuk sekedar berbicara. "Mana hp kamu" ucap jevan. "Buat apa" tanya zylla penasaran. "Udah mana dulu" dengan pasrah zylla memberikan hpnya. Sungguh dia sedang malas sekali berurusan dengan pria didepannya.

Dengan cekatan jevan mengambil hp zylla dan memasukan nomornya serta memisscall ke nomornya. Alis jevan mengrenyit melihat nomor yang terdapat dikontak hp zylla. Dengan segera dia menghapus semua nomor pria yang asing di hp zylla.

"Nih hp kamu" zylla mengambil hp nya dan mengeceknya. Mata zylla langsung melotot melihat kontaknya yang hilang semua. "Lo apa apaan sih anjir, ini kemana semua kontak gw hah!?" Ucapnya frustasi.

"AKU-KAMU BUKAN LO-GW" jevan menghembuskan nafasnya untuk meredakan emosinya. Hampir saja dia membuat gadisnya ketakutan "oke kontak kamu aku hapus, aku ngga suka kamu chatan dengan cowok lain selain aku, ayah kamu dan sahabat aku, maaf udah kelepasan" ucap jevan lebih lembut sambil mengelus rambut gadisnya untuk membuatnya tenang. Zylla yang diperlakukan seperti itu pun membuat jantungnya maraton tak karuan.

Possessive LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang