Part 11

2.8K 116 22
                                    

Author pov

Tiga bulan telah berlalu setelah kepergian ayah Zylla. Meskipun demikian sangat sulit bagi Zylla untuk mengikhlaskan kepergian sang ayah. Begitupun dengan mama Zylla yang sangat mencintai sang suami, namun mama Zylla berusaha tegar untuk menguatkan hati sang anak satu satunya.

Ting Tong~

Suara bel sudah berbunyi dirumah Zylla, langsung saja sang mama membukakan pintu untuk calon menantu idamannya. Ya Jevan tidak pernah absen menjemput Zylla di pagi hari. “Assalamu’alaikum ma..” salam Jevan sambil mencium tangan mama Zylla. “waalaikumsalam Jevan” jawab mama Zylla sambil mengelus rambut Jevan. “Kamu mau jemput Zylla kan? Princces kamu masih tidur nyenyak nunggu pangerannya bangunin” goda mama Zylla kepada Jevan yang sudah dia anggap sebagai menantunya.

“Jevan bangunin dulu kalo gitu ya ma, Princess Jevan emang doyan tidur tapi gapapa pangeran dengan senang hati bangunin” respon Jevan. “Dan berakhir dengan teriakan dan perang bantal pagi hari boy?” ucap mama Zylla sambil tersenyum mengingat kebiasaan dua sejoli di pagi hari.

“Yaudah sana bangunin keburu siang” usir mama Zylla. Jevan hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman mautnya lalu bergegas naik ke kamar sang kekasih tercinta.
Jevan tidak perlu mengetuk pintu karena sudah dipastikan putri tidur masih tertidur lelap. Begitu pintu terbuka Jevan langsung disuguhkan dengan gulungan selimut yang di dalamnya terdapat putri tidur dengan penampilan berantakan tapi tidak mengurangi kecantikan sang kekasih.

 Begitu pintu terbuka Jevan langsung disuguhkan dengan gulungan selimut yang di dalamnya terdapat putri tidur dengan penampilan berantakan tapi tidak mengurangi kecantikan sang kekasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jevan langsung membuka tirai kamar Zylla dan mematikan AC kamarnya agar Zylla segera bangun. Jevan pun duduk di pinggir kasur Zylla, Jevan hanya dapat menghela napas dan menampilkan seulas senyumnya melihat kebiasaan Zylla yang selalu memeluk foto ayahnya saat tidur. Dengan hati-hati Jevan mengambil foto ayah Zylla dan meletakannya di nakas sebelah tempat tidur Zylla.

Cup… Cup…

“Hey putri tidur… bangun, pangeran udah datang” ucap Jevan dengan lembut sambil mengelus rambut berantakan Zylla. “Iya Zylla udah bangun, epan kebawah aja yaa” ucap Zylla sambil menenggelamkan dirinya ke dalam gulungan selimut.

“Sayangnya aku yang kebo kalo kamu nyuru aku turun ngga ada jaminan kamu bakal bangun, jangan tipu aku hm” sambil berucap tangan Jevan tak tinggal diam untuk mencubit pipi dan hidung Zylla. Langsung saja amukan Zylla keluar dan melempar bantal kearah Jevan “KAMU APA SIIIH KEJEM KALO BANGUNIN AKU!! MAMAAAA KENAPA BIARIN INI ANAK MASUK KAMAR ZYLLA SIIIIH!!!” suara menggelegar Zylla langsung menyebar ke seluruh penjuru rumah dan tentu saja menggundang gelak tawa seisi rumah. Tak ketinggalan tawa jevan yang sangat menjengkelkan, siapa yang tidak akan tertawa melihat muka garang zylla dengan tampilannya yang… oooh sangat jauh dari kata sleeping beauty saat bangun tidur.

“Hoo hoo sayang ayo buruan mandi, sebelum aku lupa diri lihat kamu yang wow so… sexy… ” ucap jevan sambil menyenderkan tubuhnya di dinding, jangan lupakan gayanya yang membuat siapapun meleleh.

Possessive LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang