Part 7

6.7K 271 29
                                    

Yang kalian nantikan hadir guyyysss
Enjoyyyyy

---------------------------------------------------------------------
"Pacar aku idaman emang"

Deg

Deg

Deg

Dengan tingkah konyolnya zylla menutup mulutnya dan melebarkan matanya. Sungguh dirinya merutuki ucapannya dan....

Sudah pasti jevan memasang wajah andalannya.

Tap

Tap

Tap

Dengan muka tampannya dan dengan santainya jevan berjalan menghampiri zylla yang sedang merutuki ucapannya. "Ehem... kamu bilang apa tadi yang?" Jevan berdiri tepat dihadapan zylla. Zylla hanya menggeleng polos berharap jevan melupakan perkataannya tadi.

Jevan mendekatkan wajahnya kepada zylla yang sedang duduk di ranjangnya "aku yakin kok kamu masih ingat, cuma aku aja yang tadi kayanya kurang denger ucapan kamu".

"Bukan apa apa dibilang juga, ngeyel amat sih!" mode galak zylla menyala. Melihat itu bukannya jevan takut, dirinya semakin mendekat ke zylla. Tubuh zylla kini berada di antara tangan kokoh jevan "masa kamu lupa sih sayang?" jevan semakin mendekatkan wajahnya dan zylla semakin menahan nafasnya.

"E...epan bisa minggir ga!" sungguh jantung zylla seakan diajak maraton. Jevan sungguh dibuat gemas dengan tingkah zylla satu ini. Jevan makin memepetkan tubuhnya medekati zylla. "Kamu pasti masih ingat kan sayang?".

Tiba tiba....

Duk...

"Shit..!!"

Jevan menjatuhkan tubuhnya ke kasur sambil menahan sakit yang sungguh membuatnya ngilu. "Ups... tadi ada nyamuk lewat" dengan watadosnya zylla mengeluarkan kata kata yang sungguh membuat jengkel orang jika berada diposisi jevan sekarang.

Zylla meninggalkan jevan dengan santainya keluar kamar, hingga setelah dia menutup pintu kamar jevan zylla berlari terbirit-birit menuju dapur dan langsung meneguk air minum hingga tandas. "Sakit ga sih itu tadi?" Zylla berbicara sendiri didapur, dirinya risau setelah melihat muka merah padam jevan yang menahan sakit sepertinya.

Zylla mengambil sebotol air dingin dan berjalan kembali ke kamar jevan.

Cklek...

Dengan hati-hati zylla menutup pintu kamar dan berjalan menghampiri jevan yang masih diposisinya tadi. "Emmm... E..epaan" zylla memanggil jevan dengan suara yang sedikit risau dan takut. Jevan masih tidak menanggapi panggilan zylla.

"Epaan!" Zylla kembali mencoba memanggil jevan. Zylla tau bahwa jevan tidak sedang tertidur. Zylla mendudukan dirinya disebelah jevan yang masih saja tidak menanggapi panggilannya.

"Sa...sayang" dengan cicitan pelan zylla memanggil jevan. Sementara jevan yang mendengar zylla memanggilnya dengan panggilan sayang pertama kalinya, ingat itu pertama kalinya. Jevan merasakan dadanya berdegup kencang, jevan sungguh sering merasakan degupan dadanya saat berada didekat zylla.

Bahkan melihat zylla saja jantung jevan sudah berdegup tak karuan, apalagi kali ini zylla memanggil dirinya sayang dengan cicitan pelan yang membuat dirinya gemas. Tapi, jevan masih menahan senyumannya, dirinya masih ingin melihat apa yang selanjutnya dilakukan zylla.

Jevan hanya menggeliat kecil sebagai tanggapan panggilan zylla. Zylla masih sangat ketakutan sedari tadi, takut jika jevan akan marah atas perilakunya. Pelan-pelan zylla menggerakkan tangannya menyentuh pundak jevan.

Dengan pelan zylla menggoyangkan pundak jevan. "Sa...sayang kamu marah?" mata zylla sudah mulai berkaca kaca. Melihat jevan yang diam sedari tadi membuat hatinya gusar. Zylla menggigit bibirnya, menahan isakan kecilnya. "Oh ayola zyl, ngapain lu jadi cengeng sih" batin zylla. Jevan masih belum menyadari jika zylla hampir saja menangis.

Possessive LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang