Dispatch : 05

4.9K 736 101
                                    



Taehyung memberengut kesal, lelah bercampur emosi. Kenapa Min Yoongi semenyebalkan itu sih? Benar-benar mengikis kesabaran Taehyung yang tinggal sedikit. Apakah ini alasannya, Min Yoongi jauh dari hubungan romantis?

Temperamennya yang tak terkendali, kata-kata pedas yang menusuk pendengaran juga perasaan. Benar-benar paket komplit.

"Taehyung..." Panggilan Seulgi membuyarkan lamunan Taehyung, gadis itu berjalan menghampiri. Mengikuti Taehyung dalam posisi duduk disudut lain, ruangan yang kini menjadi tempat syuting iklan mobil.

"Lelah ya??" Tanya Seulgi, dan Taehyung mengangguk lemas. Seulgi tersenyum tipis, matanya menatap lurus ke arah dimana Yoongi tengah di arahkan oleh sang sutradara.

"Dia itu hanya kesepian..." Taehyung menoleh, dan mendapati Seulgi yang kini juga memandangnya sambil tersenyum teduh. "Yoongi..., dia sudah sebatang kara sejak usia belia. Hidupnya keras sejak saat itu, mencari uang di usia yang seharusnya kau masih bersekolah dan bersosialisasi. Dan Yoongi tidak pada keduanya." Jelas Seulgi panjang lebar.

"Kenapa noona mengatakan itu padaku?" Taehyung jelas bingung, kenapa Seulgi menceritakan kisah hidup Yoongi padanya?

"Kenapa tidak?" Tanya Seulgi balik, "Y-ya... bisa saja kan aku ini mata-mata yang dikirim oleh seseorang?" Taehyung menggigit pipi bagian dalamnya, kenapa dia bertanya hal-hal seperti itu?

Sementara Seulgi tertawa nyaring, "Astaga~ kenapa kau lucu sekali sih,Taehyung? Jika kau benar-benar mata-mata, kau yang rugi memata-matai Yoongi."

"Kenapa? Bukankah itu akan mudah menghancurkannya??" Tanya Taehyung bingung.

Seulgi kembali tertawa, kali ini sambil menepuk-nepuk bahu Taehyung—agak kencang— yang membuat Taehyung meringis lirih. "Apa yang harus di hancurkan? Yoongi sudah terbiasa tidak memiliki apa-apa sejak dulu. Kau mau tahu, kenapa sikap menyebalkannya itu karena apa?"

Taehyung menggeleng samar, ia larikan kedua manik kembarnya menatap Yoongi yang tengah mengambil gambar. Seulgi menghela nafas, "Karena ia lelah, ia ingin berhenti. Tapi, dia memikirkan orang-orang yang selama ini mendukungnya. Terutama fans, Yoongi tidak ingin mengecewakan mereka." Ucap Seulgi akhirnya.

"Wah, kalian serius sekali..." sapa Wendy yang baru saja kembali dari salah satu butik, untuk mengambil pesanan baju.

"Hehehe, kami sedang membicarakan kisah seru." Sahut Seulgi terkekeh, Taehyung mengangguk sambil tersenyum tipis. Saat melihat Taehyung, Wendy jadi teringat anak pemilik butik yang tadi ia datangi.

Dengan segera, Wendy mengambil sebuah tali rambut di atas meja rias, lalu menghampiri Taehyung dengan senyum sumringah.

"Taehyung-ie..." Taehyung mengernyit saat Wendy memanggilnya dengan nada manja. Perasaannya jadi tidak enak.

"N-ne..."

Wendy tersenyum lebar sembari menunjukkan tali rambut ditangannya. "Pinjam rambutmu sebentar ya? Tidak akan lama, setelah aku foto kau boleh melepasnya lagi." Mohon Wendy melas.

Wendy dan Seulgi memekik gemas melihat Taehyung dengan apple hair miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wendy dan Seulgi memekik gemas melihat Taehyung dengan apple hair miliknya. Sementara Taehyung memberengut lucu, ditempatnya duduk.

"Aaa~ Taehyung-ie ku memang paling cantik dan imut." Seulgi mencubit kedua sisi pipi Taehyung dengan gemas.

"Noona... ini tidak lucu!!!"

Wendy sibuk mengabadikan moment Taehyung didalam ponselnya. "Taehyung, kenapa kau menggemaskan sekali, eoh?" Ucap Wendy masih terus mengambil gambarnya.

"Sudah hentikan!! Aku tidak menggemaskan! Aku ini manly tahu???"

"Ya ya ya, kau memang manly kalau di lapak Taegi!! Tapi ini lapak Yoontae!! Ingat??" Seru Wendy gemas. Ia menggigiti kuku jarinya sementara kedua matanya memandang hasil foto Taehyung pada layar ponsel.

"KIM TAEHYUNG!!!" Teriakan Yoongi membuat ketiganya terkejut lalu menoleh ke arah dimana Yoongi tengah duduk, Taehyung bangkit berdiri, lalu cepat-cepat bergerak menghampiri.

"Y-yak!! Lepas dulu—," Ucapan Seulgi ditahan oleh Wendy.

"Biarkan saja. Aku ingin lihat bagaimana reaksi Yoongi setelah melihat Taehyung." Otak fujhosi Wendy memberi sinyal-sinyal laknat.

"Aaaa~" Seulgi seolah tahu apa yang tengah Wendy rencanakan, jadi dia lebih memilih diam.

Sementara Yoongi yang tengah kepanasan, ia mencari-cari kipas namun tidak ia dapati. "KIM TAEHYUNG!!!" Teriaknya makin tak sabaran.

Yoongi mendengus, mencari kemana asisten bocahnya itu berada, "KIM TAE—,"

"APAAA~" Taehyung sudah berdiri di depan Yoongi, dengan bibir mengerucut, wajah cemberut, dan...

"A-apa-apaan dengan rambutmu itu??" Tanya Yoongi gugup, Taehyung yang tak mengerti langsung meraba-raba rambutnya.

"Aih... aku lupa melepasnya." Lirih Taehyung, tapi ia biarkan ikatan itu. Toh, ikatan itu cukup membantu dari rambutnya yang mulai panjang.

Tapi tidak dengan Yoongi, mata itu terus saja memandang ke arah dimana rambut Taehyung di ikat. Berkedip-kedip penuh kebingungan, kenapa Taehyung bisa seimut ini?

Apa tadi? Imut? Tidak. Tidak. Yoongi pasti sudah gila.

"Kau perlu apa,hyung??" Pertanyaan Taehyung sukses membawa Yoongi ke alam sadarnya. Yoongi berdehem singkat. "Carikan aku kipas." Jawabnya lembut, yang sukses membuat rahang Taehyung jatuh.

"Hyung... kau baik-baik saja??" Tanya Taehyung bingung, baru lima menit yang lalu dia memanggil-manggil namanya dengan nada marah. Tapi kini sudah berubah lembut, apa Yoongi sedang sakit??

"K-kau tidak dengar. Aku butuh kipas." Dengus Yoongi, tapi lagi-lagi kedua matanya memandang apple hair Taehyung yang bergerak mengikuti anggukan kepala Taehyung. Lalu setelahnya, Taehyung pamit untuk mencari kipas yang Yoongi minta.

"Argghh." Yoongi memekik sembari memasukkan kepalan tangannya kedalam mulut. "Apa yang terjadi? Kenapa bocah itu..." Yoongi buru-buru mengambil ponsel disaku celananya dan mendial nomor Namjoon, sang manajer yang saat ini tengah berada di luar.

Begitu panggilan itu terangkat, "Yak!! Kau dimana, Namjoon??"

"Ada apa dengan nada bicaramu, Yoongi? Kau nampak frustasi."

"AKU HAMPIR TERKENA SERANGAN JANTUNG MENDADAK, SIALAN!!!" Yoongi berteriak, mengejutkan para staff yang berkasak-kusuk. Yoongi tak peduli.

"Apa itu cukup parah??" Tanya Namjoon santai, Yoongi mendengus, mengusap wajahnya kasar.

"Aku tidak tahu. Tapi jantungku berdebar kencang sekali setelah melihat rambutnya itu... aahh aku bisa gila!!" Seru Yoongi frustasi.

"Sebentar. Sebenarnya kau ini sakit jantung atau sakit gila? Jujur aku tidak menemukan kolerasinya disini." Ujar Namjoon bingung dari seberang sana.

"Terserah." Lalu setelahnya telepon itu ditutup, Yoongi melempar ponsel itu asal. Begitu ia melihat Taehyung—yang masih dengan gaya rambutnya— Yoongi segera menyingkir dari tempatnya berada sekarang.

"Astaga... ada apa dengan anak itu." Gumam Yoongi sebelum akhirnya memilih pergi, sedangkan Taehyung yang kembali dengan kipas ditangan jadi bingung sendiri tak menemukan Yoongi ditempatnya duduk.












—5–

✔️Dispatch [YOONTAE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang