Dispatch : 08

4.9K 731 137
                                        

Ada yang kangen ini??






...

Yoongi sejujurnya ingin sekali memeluk pemuda yang kini menangis dan terlihat rapuh didepannya ini. Namun ego dan amarah lebih menguasai logikanya saat ini, ia sendiri tidak tahu marah akan hal apa? Kebohongan pemuda ini atau kebodohannya sendiri?

"Maumu sebenarnya apa? Jawab Kim Taehyung!!!" Taehyung berjengit kaget dalam isakan, hanya gelengan kepala yang sanggup ia berikan sejak Yoongi menanyainya berbagai alasan.

"Kau bisa jelaskan mulai dari sini,lihat!!" Taehyung menutup mata karena lagi-lagi Yoongi membentaknya. Jari telunjuk Yoongi menunjuk pada amplop coklat, dimana banyak foto berserakan dan juga sebuah ID card disana. "Jelaskan padaku, brengsek!!"

Yoongi menendang meja, keterdiaman Taehyung dengan isakan kecil justru semakin membuatnya marah.

Taehyung membungkuk, "m-maaf." Hanya itu yang sanggup ia berikan sebagai jawaban. Sebuah permintaan maaf.

Yoongi tertawa sarkas, matanya memandang sengit pada Taehyung yang sejak tadi tertunduk sembari terisak. Helaan nafasnya kasar, sebelum satu kalimat terlontar dari bibirnya. "Pergi dari hadapanku, aku muak melihatmu." Sukses membuat sesuatu dalam diri Taehyung hancur detik itu juga.

"M-maafkan aku..." Taehyung menunduk, menyembunyikan airmatanya yang berlomba-lomba turun membasahi pipi. Membungkuk hormat untuk yang terakhir kalinya sebelum keluar apartement milik Yoongi.

--

--

--

"Kau ini apa-apaan, huh?" teriak Seokjin. Dirinya marah, merasa tak habis pikir dengan semua yang baru saja ia dengar.

"Cukup limpahkan semua kesalahan itu padaku, sajang-nim." kata Taehyung mantap, sementara sang bos yang sejak tadi terdiam hanya memandangi Taehyung tanpa bersuara sedikitpun.

"Taehyung, kau jangan gila! Info ini bocor, dan kita belum tahu siapa pelakunya. Kenapa kau mau mengorbankan dirimu sendiri?" Seokjin masih protes, bagaimana Taehyung bisa bicara begitu mudahnya pada kasus ini. Dan membiarkan pelakunya tetap diluaran sana.

"Dari awal bukankah ini sudah salahku,hyung? Aku yang meminta pada Sajang-nim untuk menugaskanku memata-matai kegiatan Min Yoongi. Dan atas keinginanku sendiri aku menyamar menjadi asistennya. Jadi, tidak masalah jika masalah ini aku sendiri yang menanggungnya."

"Kau serius?" tanya Sajang-nim yang detik itu juga membuat Seokjin menga-nga tak percaya.

"S-sajang-nim... kau tidak mungkin..." Seokjin tergagap dengan pertanyaannya sendiri, antara masihlah percaya atau tidak dengan kejadian yang begitu cepat ini.

Taehyung mengangguk, "aku siap untuk pasang badan, dan menjelaskan semuanya pada awak media. Terlebih pada semua orang."

"Taehyung!" Seokjin berteriak kesal, pemuda yang sudah dianggapnya adik ini bodoh atau apa?

"Baik kalau itu sudah jadi keputusanmu." Sahut sajang-nim mengakhiri sesi perbincangan ketiganya.

"Apa?! T-tunggu. Anda tidak mungkin mau menuruti anak ini kan?"

✔️Dispatch [YOONTAE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang