💧💧💧
“Akan ke mana kita sekarang?” Tanya Flair dengan senyumannya yang terpatri manis itu.
Aku dan Flair baru saja selesai nonton film. Sejujurnya aku sudah pernah menonton film tadi dan itu minggu lalu tapi aku ingin menontonnya lagi dengan Flair.
Dia terlihat sangat manis hari ini dan tentu saja dapat ditebak suasana hatinya begitu cerah dan bersemangat. Lihat saja penampilannya hari ini, aku tidak bisa mengalihkan pandanganku ke tempat lain jika orang yang berjalan di sisiku ini sudah sangat manis.
Sepanjang pemutaran film tadi aku tidak benar-benar menonton film tersebut, perhatianku sepenuhnya diambil alih olehnya. Aku berkali-kali mengalihkan pandanganku padanya, film yang ditayangkan itu hanya menjadi suatu hiasan buatku. Aku ingin sekali menggenggam tangannya di dalam teater dan mengecup pipinya yang bersemburat merah muda itu. Aku sudah menaruh hati pada gadis ini, sudah cukup lama.
Awalnya dia menarik perhatianku.
Saat itu di bangku kelas 7 sekolah menengah pertama. Aku melihatnya yang duduk diam seorang diri di bangku depan.
Dia mendapat perhatianku sedari pertama masuk sekolah. Dia sama sekali tidak tertarik dengan sekitarnya, tidak berusaha membaurkan dirinya dengan lingkungan kelas. Hanya duduk diam di bangkunya dan sibuk dengan buku yang selalu berada di tangannya. Aku tentu saja tidak seperti itu, aku berambisi untuk mengenal banyak orang, ingin menambah lingkup pertemananku, dengan banyaknya teman yang kumiliki, aku merasa hidupku ramai dan selalu menyenangkan.Yang aku ingat saat kelas 7 itu dia hanya bergaul dengan satu orang laki-laki yang sampai hari ini selalu bersama-sama dengannya ke mana pun. Mereka seakan tidak bisa terpisahkan, minim kemungkinan mereka tidak akan bersama di sekolah.
Kukira hanya sampai di situ saja rasa tertarikku padanya karena aku tidak pernah menemui orang seperti Flair. Sekolah menengah pertama aku lalui dengan menyenangkan dan tentu saja penuh keseruan. Aku melupakan rasa penasaranku tentang Flair karena ketika naik kelas, aku tidak pernah sekelas dengannya hingga kami lulus. Tapi memasuki sekolah menengah atas ternyata kami kembali satu sekolah dan aku tahu Flair pasti tidak tahu hal itu, karena dia tidak peduli dengan sekitarnya. Saat itu untuk pertama kalinya aku melihat sosok yang berbeda, seakan rasa penasaran itu kembali datang, mengingatkanku akan sosoknya dua setengah tahun lalu.
Di suatu siang, di tahun kedua, aku masih mengingat dengan jelas saat itu baru memasuki musim panas. Sekolah akan segera libur musim panas, semua siswa semakin bersemangat untuk menyambut datangnya musim panas.
Saat itu aku tidak sengaja lewat di depan kelasnya. Aku hendak menemui salah satu temanku karena kelasnya tepat bersebelahan dengan kelas Flair. Tapi saat itu langkahku terhenti ketika melihatnya.
Yang kulihat adalah seorang gadis, bolehkah aku mendeskripsikannya indah? Sedang duduk di atas meja yang tepat bersebelahan dengan kaca. Masih ada beberapa orang di dalam kelas itu dan salah satunya adalah Flair.
Dia sedang duduk sambil memandangi hujan yang baru saja turun, hujan musim panas. Memandangi hujan itu dengan tatapan penuh kagum, penuh sayang. Seluruh perasaannya yang manis seakan dapat terpancar keluar dari dirinya. Senyuman hangatnya tercetak dengan sangat jelas di wajahnya, senyuman yang baru pertama kali kulihat dan baru kusadari sangat cantik.
Dia tidak melakukan apa-apa, hanya memandangi hujan itu. Tidak peduli dengan ucapan teman-teman sekelasnya yang tinggal beberapa yang menertawakannya dan menganggapnya gila karena tersenyum pada hujan.
Aku masih berdiri di depan kelas itu, menatapnya dengan hangat dan aku tidak mengerti. Ada perasaan di hatiku yang tidak dapat terucapkan tapi aku tahu itu manis. Aku sudah sering bergonta ganti kekasih tapi tidak pernah sekali pun aku merasakan yang seperti ini. Hatimu akan menghangat dengan sendirinya ketika menatap seseorang. Bukan pertama kali memang aku melihatnya tapi untuk pertama kali aku sadar, dia memang ada di hatiku selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose Rain Over You [Completed]
Fiksi RemajaJangan mengharapkan cerita yang penuh intrik dan konflik di dalam cerita ini karena kalian tidak akan menemukannya. Cerita cinta, seperti biasa antara sepasang remaja. Kisah ini memiliki dua Point of View yaitu si perempuan dan si laki-laki. Kalau t...