part 10

760 43 1
                                    

Langit gelap menandakan hari sudah malam di tambah awan mendung di sertai angin kencang menandakan kalo akan turun hujan,hinata merasa takut dengan suasana sunyi yang ia rasakan di tambah suasana yang menakutkan semakin membuat nya gelisah.

Salahkan saja dirinya yang memaksa lembur di hari pertama bekerja,terlalu berambisi dan memaksakan diri.hinata heran...sejak kapan dia memiliki sifat seperti itu,apa sejak dia hidup bersama sasuke...entahlah hinata tidak tau.

Sudah lima belas menit hinata menunggu tapi tidak ada satu pun BUS ataupun TAXI yang lewat,kalo bisa hinata ingin naik kreta...namun sayang tidak ada stasiun di dekat sini...haah...hinata hanya bisa menghela nafas pasrah.

Seandai nya kantor nya tidak jauh,mungkin hinata akan memilih berjalan kaki saja tapi tidak kantor nya lumayan jauh...butuh tiga puluh menit dari rumah nya itu pun naik kendaraan dan bukan berjalan kaki.

Sekarang hinata harus bagaimana...dia sudah sangat lelah dan kakinya sudah mulai pegal di tambah hujan sekarang sudah turun sejak beberapa menit yang lalu,membuat tubuhnya mulai menggigil karena rasa dingin.

Tiba-tiba....

Tin...tin...

Terdengar suara klakson mobil di depan nya,tapi hinata harus kecewa saat tau itu bukan taxi ataupun bus melainkan mobil mewah dengan warna orange-hitam nya.mobil mewah yang hanya dimiliki oleh orang-orang kaya saja.

Kaca mobil terbuka dan terlihatlah sosok presdir berambut kuning yang sudah di cap mesum oleh nya.

"Namikaze-sama" ucap hinata sambil membungkuk sebagai bentuk kesopanan.

"Masuklah" ucap naruto singkat.

"Itu,tidak perlu namikaze-sama" tolak hinata masih terdengar halus.

"Ck,cepatlah...hyuga" ucap naruto memaksa.

Meski kesal,pada akhirnya hinata memilih mengalah.lagian dia tidak punya pilihan.

*

*

Hening...tak ada yang mencoba berbicara,keduanya memilih diam dan tidak mencoba untuk mencairkan suasana.

"Besok kau akan mendapatkan fasilitas mu" ucap naruto tiba-tiba memecah suasana hening yang ada.

"Apa itu perlu...maksudku aku baru saja masuk dan itu rasanya tidak membuat ku nyaman"

"Terserah...tapi aku ingin arsitek ku melakukan yang terbaik dalam proyek ini,aku tidak mau karena kejadian seperti tadi kau sakit dan menghambat kinerja mu...asal kau tau proyek ini sangat penting untuk ku jadi aku tidak mau sampai ada kesalahan atau apapun itu".

Hinata menghela nafas dan mengangguk pasrah,presdir nya memang benar dan hinata tidak bisa mengelak nya lagi.sedangkan naruto...dia tersenyum puas,entah kenapa dia sangat suka saat hinata menurut padanya.

Skip

"Terimakasih untuk tumpangan nya presdir" ucap hinata setelah keluar dari mobil naruto,tak lupa dia juga membungkuk sembilan puluh drajat...berojigi.

"Hm...sama-sama,ingat besok gak boleh telat lagi.aku tidak suka pegawai ku yang lelet dan suka telat". Ucap naruto sarkas jelas sekali kalo dia sedang menyindir.

"Ha'i" angguk hinata mengerti,berusaha sebisa mungkin menutupi kedongkolan hatinya.

Hinata masuk ke dalam apartement kecil nya setelah mobil naruto berlalu,sedangkan di lain pihak...naruto nampak tak bisa menyembunyikan rasa bahagia nya.senyum yang sudah lama hilang kini telah tersungging manis di bibir kisable nya,tidak tau kenapa...tapi naruto merasakan firasat baik dalam kehidupan nya yang monoton.

*

*

*

Brugh...

Hinata menjatuhkan dirinya di atas ranjang setelah lebih dulu membersihkan tubuhnya,rasa lelah membuatnya langsung terlelap...apalagi mengingat ini juga sudah jam sebelas malam.

Di tempat lain,tepatnya di kediaman pribadi naruto namikaze.terlihat pria itu baru saja memarkirkan mobil nya di bagasi...saat dia melangkah masuk ke dalam mansion nya naruto terlihat masih menyunggingkan senyum bahagia nya.

"Ada apa...kau terlihat berbeda...?"

"Hah"

"Ayolah...jangan memasang wajah bodoh seperti itu,terlihat sangat menggelikan tau"

"Hehehe...paman iruka ini,memang tidak bisa di ajak bercanda"

Iruka mendengus melihat nya tapi di dalam hatinya dia merasa senang,rasanya sudah lama sekali tidak melihat naruto tersenyum seperti itu...seperti terbangun dari mati suri nya.

"Bagaimana dengan boruto" tanya naruto sambil melepaskan jas dan juga dasi nya.

"Dia sudah tertidur di kamar nya"

"Begitu yah...bagaimana dengan academi nya" tanya naruto lagi.

"Semua baik dia tumbuh menjadi anak yang cerdas,tapi dia menjadi pribadi yang tertutup dan suka menyendiri".

"Haah...apa aku salah paman...?"

"Yah...kau sangat salah naruto,mengatas namakan pekerjaan demi bisa menghindari nya" ucap iruka marah.

"Aku tau...aku bersalah,hanya saja rasanya terlalu menyesakan setiap kali aku melihat iris biru nya yang polos.

Aku selalu merasa bersalah pada nya...paman,kebencian ku pada shion membuat ku memilih tidak perduli pada perempuan itu dan aku tidak tau kalo di sepanjang kehamilan nya shion selalu menyakiti anak ku dia menyakiti kandungan nya sendiri...beruntung kami-sama selalu melindungi boruto hingga dia terlahir sehat dan tidak kekurangan apa pun".

Puk

Iruka menepuk bahu naruto mencoba memberi kekuatan
"sudahlah naruto...lupakan masa lalu,perempuan itu sudah menerima ganjaran nya.sekarang perbaikilah hubungan mu dengan anak mu,tebus rasa bersalah mu dengan mencintai dan menyayangi nya.shion memang menjebak mu membuat mu terpaksa menikahi nya tapi boruto...dia adalah anugerah dari kami-sama maka jaga lah dia dengan seluruh hidup mu"

Naruto mengangguk mengerti,inilah alasan dia begitu menghormati iruka tangan kanan ayah nya...sosok nya begitu bijak sana dan penuh pengertian.berbeda dengan ayah nya yang selalu mendidik nya keras dan selalu memasrahkan segala sesuatu kepada nya...yah mungkin karena ayah nya selalu percaya bahwa dia mampu melewati semua masalah dengan baik hingga lupa bahwa kita terkadang membutuhkan saran dan nasehat dari seorang ayah agar tidak salah jalan.

Di tambah belakangan ini orang tua nya selalu memaksa nya untuk segera mencari pendamping membuat naruto semakin menjaga jarak dari mereka,meskipun naruto tau orang tua nya bersikap baik...mereka memikirkan dirinya yang single father hanya saja untuk sekarang naruto masih belum siap...entahlah dia seakan tengah menunggu seseorang yang akan menjadi pelengkap hidup nya dan juga anak nya.






N
E
X
T




:)

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang