part 16

750 42 5
                                    

Disclaimer : Naruto punya masashi kisimoto.

Pairing : Naruhina.

Gendre : Drama,romantice.

Rate : T ( berubah sesuai alur ).

🌹🌹🌹

Warning...!

Typo bertebaran,bahasa tidak sempurna dan masih banyak kekurangan lain nya.

Cerita ini NON CANON jadi akan sedikir ( OOC ) untuk karakternya.

Harap bijak dalam memilih bacaan.

Don't  like  don't  read.

🌹🌹🌹

Selamat membaca...

"Haah..."

Sekali lagi minato namikaze hanya bisa menghela nafas panjang melihat sang istri khusina uzumaki yang tidak juga mau berhenti mondar-mandir layaknya setrikaan.

"Tenanglah khusi dan berhentilah mondar-mandir,melihatmu seperti itu membuat kepalaku makin pusing" tegur minato.

Khusina menghentikan langkahnya yang entah keberapa mendengar grutuan suami pirangnya.

Irisnya mendelik kesal ke arah minato yang sejak tadi terduduk lesu di atas sofa ruang tamu rumah mereka,hal itu tentu saja membuat minato tanpa sadar meneguk ludahnya secara kasar.

Demi apa...kemarahan istri tercintanya itu adalah hal yang tidak akan pernah mau minato lihat lagi untuk yang kedua kalinya,cukup satukali saja...dulu saat istrinya itu tengah menjalani proses melahirkan putra tunggal mereka yang tidak lain adalah Naruto namikaze.

Minato benar-benar trauma,jika harus menghadapi khusina mode marah.

Tidak mau lagi-lagi.

"Huff..."

Khusina menghembuskan nafasnya mencoba meredakan amarahnya,karena baginya saat ini bukan waktu yang tepat untuk memarahi suami pirangnya yang tidak peka sama sekali.

"Kau pikir bagaimana aku bisa tenang minato-kun,sedangkan sejak pagi bolt kita...cucu kita pergi entah kemana dan belum juga kembali.aku cemas minato,aku khawatir...aku takut dia hilang atau kenapa-napa"

Ucap khusina dengan perasaan kalutnya.

Melihat istrinya yang kalut seperti itu sampe irisnya berkaca-kaca hati minato terenyuh,dia merasa bersalah karena sudah bersikap seperti itu.

Minato pun beranjak dan menghampiri khusina yang masih berdiri di dekat jendela,di rangkulnya bahu khusina yang tampak rapuh memberi kekuatan.

Di elusnya bahu itu penuh kelembutan mencoba membuat khusina tenang dan berhasil...kini khusina tampak lebih rileks bahkan kini dia mau menyandarkan kepala bersurai merahnya di pundak minato yang selalu terasa nyaman.

"Kau harus tenang khusi dengan bersikap kalut seperti itu juga tidak akan membantu.kita hanya perlu menunggu dan bersabar,aku yakin bolt kita anak yang pintar...dia pasti baik-baik saja dan akan kembali pulang.dan jika dia tidak pulang juga setelah 24 jam,kita bisa meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk membantu mencari keberadaan bolt kita".

Ucap minato memberi pengertian.

"Apa maksud dari ucapan ayah itu...ibu".

Kedua pasutri itu berbalik saat mendengar sebuah suara yang terasa familiar di telinga mereka dan tidak lama iris mereka membola terkejut saat melihat sosok sang anak...naruto kini berdiri di hadapan mereka.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang