part 11

765 51 3
                                    

Hangat nya sinar mentari yang menyusup masuk lewat celah jendela sebuah kamar,sepertinya mengusik kenyamanan tidur nyenyak penghuninya yang masih bergelung diatas ranjang single size nya.

Tak lama tubuh kecil nya menggeliat mencoba untuk merileks kan tulang-tulang agar cepat bertumbuh,hanya saja kenapa susah sekali...?

Dengan masih setengah mengantuk,kelopak mata itu pun terbuka...menampakan manik biru jernih layak nya samudra di lautan lepas.

Hal pertama yang di lihat nya adalah wajah tegas seseorang yang di kenal nya sebagai ayah nya.tapi bagaimana mungkin....?

Dia adalah boruto,namikaze boruto.putra tunggal namikaze naruto,seorang single father karena telah bercerai dengan shion miku yang katanya ibu kandung nya.boruto tidak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini,ayah nya yang sejak kecil tak pernah berbicara dengan nya kini ada di samping nya...tidur di sisinya sambil memeluk erat dirinya.apa dirinya sedang bermimpi...? Begitulah isi pikiran bocah berusia tujuh tahun itu.

"Ayah..." bisik nya pelan.tangan kecil nya membelai wajah ayah nya mencoba mencari tau,benarkah apa yang di lihatnya ini...?

"Emng..." naruto mengeluh dan menggeliat merasa terusik,tak lama kelopak matanya pun ikut terbuka menampakan manik biru shaphire yang tajam,tegas namun penuh kelembutan.

"Bolt....ohayo" ucapnya lembut saat maniknya bersirobok dengan manik boruto yang sedang menatapnya polos tanpa berkedip.

"O-ohayo...mo...a-ayah"

Naruto tersenyum tipis merasakan kegugupan boruto putranya,sejujurnya naruto juga merasa canggung...percayalah ini adalah komunikasi pertama mereka.tapi naruto pandai menguasai diri dengan bersikap biasa saja seolah semuanya berjalan seperti biasanya.

"Bergegaslah jagoan,nanti kamu terlambat ke sekolah" ucap nya sambil beranjak dan di ikuti boruto,meski kikuk dan tidak percaya boruto tetap menjalan kan perintah ayah nya.

"Huftt..." naruto menghembuskan nafas lega saat tubuh kecil putra nya sudah masuk kedalam kamar mandi "yosh...kamu pasti bisa naruto" ucap nya menyemangati diri-sendiri.

~~~

Dengan pakaian academi nya boruto turun dari lantai dua karena memang kamarnya ada disitu.

Tap

Tap

Tap

Langkah kakinya menarik atensi orang-orang yang ada di meja makan termasuk salah satunya adalah naruto...ayah dari boruto,bocah pirang yang benar-benar fersi mini sosok naruto.

"Ohayo boruto-kun"

"Ohayo iruka-jii" balas boruto.

Naruto tersenyum saat lagi-lagi iris mereka bersirobok,sedangkan boruto...dia masih bingung dengan sikap ayah nya yang tidak biasa.

Setelah mendudukan dirinya di salah satu kursi yang ada di hadapan ayah nya boruto mulai menyuapkan makanannya kedalam mulutnya namun iris birunya tetap terfokus pada sosok ayah nya naruto namikaze.

"Ada apa boruto,kenapa kau terus menatap ayah mu seperti itu...?" tanya iruka.

"Aku...hanya penasaran jii-san"

"Hmm...soal apa"

"Mm...anu...a-apa...ayah tidak bekerja,biasanya ayah sudah pergi ke kantor setiap kali aku turun untuk sarapan...bahkan ini pertama kalinya aku makan satu meja dengan ayah"

Mendengar ucapan polos boruto,orang-orang yang ada di situ hanya bisa menunjukan ekspresi sedih nya.terutama naruto...dia menatap sendu putra nya yang begitu cerdas meski usianya masih tujuh tahun.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang