part 17

1.2K 64 10
                                    

Disclaimer : Naruto milik M.K.

Carakter utama :

-Hinata Hyuga.

-Naruto Namikaze.

Gendre : Drama,romantice.

Rate : M ( buat jaga-jaga ).

🌹🌹🌹

Warning...!

NON CANON,TYPO,( OOC ) & AU.

DON'T  LIKE  DON'T  READ.

🌹🌹🌹

Selamat membaca...

"Jadi...selama ini kau bersembunyi disini" ucap naruto sarkasme.

Mendengar itu hinata semakin menundukan pandangan nya,bibirnya semakin mengerucut tanda dia tidak senang dengan sindiran sang bos.

"Aku tidak bersembunyi,aku hanya ingin pulang ke rumah orang tuaku apa itu bisa di sebut sebagai bersembunyi.lagi pula pekerjaanku denganmu sudah selesai dan kita tidak terikat kontrak apapun lagi,kenapa aku harus repot-repot memberi taumu tentang keberadaanku" ucap hinata masih dengan tanpa menatap naruto.

"Hmm...kau benar,kepergianmu memang bukan urusanku" ucap naruto enteng seolah dirinya tidak merasa kehilangan walaupun kebenaran nya dirinya hampir mirip orang gila karena frustasi beberapa hari lalu.

Mendengar itu hinata hanya bisa tersenyum miris,hatinya sangat sesak seolah baru saja ada tangan tak kasat mata yang meremasnya hingga membuatnya sulit bernafas.

"Tapi...bukankah kau sudah berjanji akan mengawasi langsung pembuatan taman itu dan terlibat langsung di dalamnya,lalu kenapa tiba-tiba kau menghilang begitu saja tanpa tanggung jawab atau sekedar hanya untuk memberi tau saja kepadaku bahwa kau telah memilih berhenti". Ucap naruto.kini biru shaphirenya menatap dalam ke sosok hinata yang enggan menatap balik dirinya.

"Aku...,maafkan aku" bisik hinata mengalah.yah bagaimana pun dirinya memang bersalah karena tidak bersikap profesional.

"Hmm...aku akan memaafkanmu,kalo kau mau turun ke lantai dansa bersamaku" ucap naruto dengan ekspresi biasa.

Sedangkan hinata,dia hanya bisa ber ' HEE ' ria sambil menatap wajah sang bos.

Tubuhnya kaku saat irisnya bersirobok dengan iris sejernih lautan milik naruto.jantung berdebar-debar membuat hinata tanpa sadar menahan nafas dengan pipi yang mulai dihiasi semu merah,ekspresi alami yang sangat di sukai oleh naruto membuat pria itu juga merasakan keterpanaan dengan jantung yang bertalu-talu.

Tak lama keduanya sama-sama memutus kontak dan mengalihkan pandangan mereka,mencoba menenangkan diri dan tidak membuat suasana lebih canggung lagi.

"Bagaimana..." tanya naruto.

"Apanya" tanya hinata balik.

"Soal dansa bersamaku,apa kau mau melakukan nya" tanya naruto lagi.

"Aku mau,tapi...aku malu" jawab hinata berbisik.

Tingkah keduanya benar-benar seperti remaja yang baru mau memulai pacaran dan harus sembunyi-sembunyi lantaran malu jika harus ketahuan orang tua mereka.

"Lupakan orang-orang mereka tidak akan memperhatikan kita,lagian bukan hanya kita yang berdansa masih ada sang mempelai pengantin dan para tamu undangan lain nya"

"Hu'm,baiklah".

Keduanya pun turun ke lantai dansa bersama-sama.

🌹🌹🌹

"Bukankah mereka sangat serasi hiashi" ucap minato kepada hiashi sahabatnya.

Kedua pria paruh baya itu sedang duduk di kursi tamu undangan yang di sediakan penyelenggara hajat yang tidak lain bapak kepala desa.keduanya memperhatikan anak-anak mereka yang ternyata saling mengenal dan terlihat sangat akrab.

"Hn" sahut hiashi seadanya meski di dalam hatinya dia pun sangat tidak menyangka bahwa takdir benar-benar mempertemukan keduanya,yah walaupun dirinya sudah memikirkan kemungkinan ini saat hinata mengatakan dimana dia bekerja saat itu.tetap saja dia merasa terkejut.

"Jadi bagaimana,apa kau berubah pikiran dan menerima lamaranku waktu itu" ucap minato tanpa ingin berlama-lama membuang kesempatan.

Hiashi memandang sahabat kuningnya jengah.

"Jangan ikut campur minato,biarkan semua berjalan apa adanya.jangan memaksa anak-anak kita biarkan mereka sendiri yang memutuskan nya" ucap hiashi memperingati.

Minato menghela nafas tapi dia juga membenarkan ucapan sahabatnya itu,dia harus bersabar dan lebih mementingkan kebahagiaan anak-anak nya.

Sedangkan di tempat khusina dan hikari,kedua wanita baya itu tidak berhenti tersenyum senang melihat kedekatan naru-hina.

Pikiran mereka sudah terlalu jauh jika yang mereka pikirkan tidak lain adalah ' cucu ', baik itu cucu perempuan atau pun laki-laki dan nama yang bagus untuk kedua jenis kelamin tersebut.

"Aku mau ke papa dan bibi hinata" seru boruto menyadarkan kedua wanita baya itu.

Anak kecil berambut pirang itu berontak dan ingin turun dari pangkuan sang nenek,membuat khusina glagapan dan reflek langsung memeluknya erat menahan boruto agar tidak mengganggu moment kemesraan naruto dan hinata.

"Hussttt...sayang dengarkan nenek" ucap khusina berbisik kepada boruto membuat bocah itu berhenti dan memilih diam mendengarkan.

"Kamu lihat..." tunjuk khusina kepada naruhina yang sedang berdansa.

"Bukankah mereka terlihat bagus saat bersama...?" tanya khusina kepada boruto.dia mengganti kata serasi dengan kata bagus karena ia yakin boruto belum memahami arti kata tersebut.

"Naruto sebagai papamu dan bibi hinata sebagai ibumu,bukankah kau terlihat sangat menyukai bibi hinata jadi kamu pasti mau kalo bibi hinata menjadi ibumu ya kan...?"

Boruto diam dan memfokuskan pandangan nya ke naruto dan hinata,pikiran sucinya membayangkan tentang kebersamaan mereka bertiga dan hal itu membuatnya tersenyum lebar dengan iris yang berbinar-binar.

"Iya...boruto mau nenek,boruto mau bibi hinata jadi mama boruto" serunya heboh membuat khusina dan hikari bernafas lega dan ikut tersenyum bahagia.

"Kalo begitu tetaplah bersama nenek dan biarkan papamu bersama calon mamamu yah" ucap khusina dan di angguki oleh boruto.

🌹🌹🌹

Kembali ke naruto dan hinata,keduanya masih berdansa bersama dengan yang lainnya.

Musik yang romantis membuat suasana tampak intim dan mesra.

Mereka terus menggerakan kaki mereka secara seirama.

Tangan naruto masih bertahan di pinggang hinata dan kedua lengan hinata masih senantiasa melingkar di leher naruto,kepala bermahkotakan indigo nya terus menunduk menyembunyikan wajah malunya dari naruto.

Sedangkan naruto terus menatap intens hinata,tak ingin melewatkan satu detik pun untuk memandangi perempuan yang sudah berhasil mengusik bahkan menguasai hampir seluruh hatinya.

Rasanya naruto sangat ingin mengangkat dagu hinata agar ia bisa melihat wajah cantiknya yang terus di sembunyikan oleh si empunya,memberikan kecupan atau pun ciuman kepada perempuan itu agar ia tau bahwa dirinya sudah sangat menggila...gila ingin memiliki hinata hyuga secara utuh untuk dirinya sendiri.

Namun di balik perasaan nya yang menggebu,naruto sangat takut...takut bahwa hinata tidak memiliki rasa yang sama dan berakhir menolak dirinya.

Demi tuhan,naruto tidak sanggup jika hal itu benar terjadi.dia sudah benar-benar terlanjut jatuh mencintai hinata hingga ke titik yang paling terdalam,membuatnya takut untuk kehilangan dan takut tidak bisa bangkit lagi saat dirinya tidak bisa memiliki hinata di dalam hidupnya.

"Hinata..." panggil naruto.

"Hmm" sahut hinata sambil mengangkat wajahnya.

Keduanya kini saling bertatapan dengan pandangan yang begitu dalam tanpa keduanya sadari.

"Menikahlah denganku" ucap naruto lagi bersungguh-sungguh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang