part 12

721 43 1
                                    

Naruto melepaskan genggaman tangan nya dari pergelangan tangan hinata.

Dengan kikuk dia menyuruh hinata masuk kedalam mobilnya,naruto merasa malu saat menyadari sikapnya yang terlampau posesif...kepada kariawan nya itu.

Dan naruto semakin salah tingkah dan juga bingung harus bersikap bagaimana saat mendapti hinata yang hanya diam menurut padanya.

Apakah hinata menganggap dirinya sebagai bos yang aneh dan suka memaksa...?

Entah kenapa naruto merasa gelisah sendiri dengan sikapnya yang tidak biasa.

Ada apa dengan nya...kenapa dia tidak bisa mengendalikan sikapnya jika menyangkut perempuan di sampingnya ini...?

Sejak pertama kali bertemu...

Naruto sudah bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda.

Dia merasa ada takdir yang menghubungkan mereka berdua.

Selama ini,naruto selalu merasa kosong dan tidak lengkap.dia bahkan enggan berdekatan atau bahkan berurusan dengan yang namanya kaum perempuan,dia tidak gay dia normal...hanya saja hatinya tidak pernah tertarik atau pun terpikat pada kaum hawa yang selama ini ada di sekitarnya dan mencoba menarik perhatian nya.

Entahlah...

Naruto merasa,hatinya sudah terkunci dengan satu nama dan hanya menginginkan sang pemilik nama tersebut.

Dia merasa tengah menenggu seseorang didalam kehidupan nya dan saat bertemu dengan hinata...

Naruto merasa menemukan jawaban dari isi hati terdalam nya.dia merasa telah berhasil membuka kotak pandora yang tersimpan rapi di dalam sanu barinya.

Pertama kali melihat hinata,naruto merasakan jantungnya berdetak dua kali lipat.

Dia seolah terseret ke suatu dimensi,dimana di situ...hanya ada sosok hinata yang tersenyum lembut kepada dirinya.

Namun...pikiran rasional naruto saat itu mengenyahkan pemikiran gila itu.dia pun memilih berlalu dan melupakan kejadian yang menurutnya tidak biasa itu.tapi...siapa yang menduga,bahwa takdir menginginkan pertemuan mereka terus berlanjut dan tidak berhenti di situ saja.

Sekarang naruto tidak akan mengelaknya...bahwa dia menginginkan sosok hinata hadir didalam kehidupan nya yang monoton dan melengkapi jiwanya sebagai pujaan hatinya.




"Ano..."

"Hm...ada apa hinata"

Alis hinata mengernyit,dia heran dengan sikap bos nya yang menurutnya aneh hari ini.dan kenapa bos nya ini bicara dengan aksen non formal begini,padahalkan hubungan mereka tidak seakrab itu.

"Presdir..." panggil hinata lagi.

"Ya" sahut naruto sambil menatap langsung wajah hinata dengan ekspresi yang begitu inocent.

Glek

Tanpa sadar hinata meneguk ludahnya kasar.

Sebenarnya ada apa dengan bos nya ini...?

Sikapnya yang seperti ini entah kenapa lebih menakutkan ketimbang sikap naruto yang menyebalkan,arogan dan semaunya.

Hinata di buat mati kutu dan tidak tau harus bersikap bagaimana di depan bos nya yang mendadak bersikap posesif,malu-malu dan sekarang tampak menggemaskan dengan ekspresi polosnya.

"Kapan kita turun...?" tanya hinata.dia bersukur akhirnya bisa mengeluarkan suaranya dan mempertanyakan hal itu.

"Hah"

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang