19.Menyesal

2K 221 71
                                    

Soojin saat ini tengah mengerucutkan bibirnya, pasalnya sedari tadi ia hanya diizinkan untuk duduk manis dimeja dapur, tanpa melakukan apapun.

ketiga Hyungnya itu tidak menginzinkan dirinya untuk membantu mereka memasak.

bahkan sekedar untuk memotong sayur ataupun mengupas bawang saja tidak boleh, bahkan mereka tidak mengizinkan Soojin untuk memegang pisau sekali pun.

"Hyung..." rengek Soojin kepada ketiga Hyungnya itu.

"wae Jinnie, apa kau sudah sangat lapar?" Jungkook bertanya seraya menghampiri Soojin.

dengan gerak cepat Soojin pun menggelengkan kepalanya.
hingga membuat Jungkook menatapnya dengan tatapan heran.

"lalu kau ingin apa..Saeng?" timpal Namjoon.

"Jinnie mau membantu kalian" pinta Soojin kembali.

ia pun mengerjapkan kedua matanya dan juga pipi yang mengembung.
sehingga membuat Soojin terlihat begitu menggemaskan dimata mereka bertiga.

Sebisa mungkin Namjoon, Hoseok dan Jungkook pun menahan diri agar tidak tergoda dengan aegyo yang dibuat oleh Soojin.

"anniya Saeng, apa kau akan tega saat melihat kami dimarahi oleh Yoongi Hyung karena telah mempekerjakanmu..hm?" ujar Jungkook seraya mengelus surai hitam Soojin.

"aiisshhh..kalian tidak asik Hyung" marah Soojin, ia pun mengalihkan pandangannya kearah lain seraya melipat kedua tangannya didada.

Jungkook, Namjoon dan Hoseok pun terkekeh melihat tingkah Soojin yang begitu menggemaskan.

*****

Jimin baru saja sampai dirumah Appanya, sudah lama sekali ia tidak menginjakkan kakinya dirumah itu.

dan kini akhirnya ia kembali menginjakkan kakinya disana.
"Appa.." sapa Jimin kepada sang Appa yang kini tengah menyesap kopi dihalaman depan rumah mereka.

"woah Jim, akhirnya kau ingat jalan pulang Nak" ujar Sang Appa dengan mata berbinar.

"mianhae Appa, aku jarang sekali pulang kesini" ujar Jimin seraya memeluk Appanya itu.

"kau kesini sendirian..Jim?" tanya Appanya, tampak ia mengedarkan pandangannya kesana kemari.

"kemana Soojin, bocah nakal itu, kemana dia?" sambung Appanya kembali.

"itu aku.. aku" Jimin terlihat begitu sulit untuk memjelaskan tentang Soojin kepada Appanya.

"katakanlah Nak" titah Sang Appa dengan nada yang begitu lembut.

"jadi begini Appa, aku sedang ada sedikit masalah dengan mereka" jelas Jimin dengan wajah yang begitu muram.

"mwo..apa yang terjadi dengan kalian, apa yang membuat kalian bertengkar?" tanya Appanya kembali dengan raut wajah yang begitu terkejut juga penasaran.

Akhirnya Jimin pun menjelaskan segala yang terjadi pagi itu, ia menjelaskan bahwa saat itu ia sedang dalam keadaan yang tidak baik.

ia sedang merasa tertekan karena ia memiliki masalah dengan anak didik yang akan mengikuti audisi sebentar lagi.

sehingga membuat Jimin tidak bisa mengontrol emosi dalam dirinya, ia pun merasa lelah dengan kegiatan sehari-harinya yang semakin menguras tenaga.

"kau memang bersalah dalam hal ini Nak, pulanglah jelaskan segala yang terjadi, minta maaflah kepada mereka dengan baik-baik, Appa yakin mereka akan memaafkan kesalahanmu" ujar Sang Appa dengan tegasnya.

ia tidak bisa membenarkan kesalahan yang telah dilakukan oleh Jimin terhadap Soojin.

"tapi Appa aku takut" gumam Jimin seraya menundukan wajahnya.

‎남동생 (namdongsaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang