~Sequel i'm Fine but Save Me~
_ON GOING_
menceritakan tentang Pemuda yang baru saja kabur dari panti asuhan yang ia tempati dari kecil.
Pemuda tersebut bernama Soojin, ia tidak pernah memiliki 'Marga'.
ia adalah Pemuda yang baru menginjak 18 tahun...
"Hyungdeul..dari hatiku yang paling dalam aku Jeon Soojin mengucapkan banyak terimakasih kepada Kalian semua yang telah mempersiapkan kejutan yang begitu berarti sepanjang hidupku ini.." tampak Soojin menjeda ucapannya.
ia benar-benar merasa terharu dengan semua ini, sehingga membuat dirinya sulit untuk mengungkapkan segalanya dengan rangkaian kata-kata.
"Kalian adalah Anugerah terbaik yang diberikan tuhan untuk kehidupanku, selamanya aku tidak akan pernah melupakan kebaikan yang sudah Kalian berikan kepadaku..Hyungdeul Saranghaeyo" sambung Soojin kembali seraya memberikan sign heart kepada para Hyungdeulnya.
"woah daebak..rupanya Namdongsaeng nakalku sudah menjadi Pria yang, eummm..sedikit dewasa" puji Hoseok seraya mengedipkan sebelah matanya kepada Soojin.
dengan bangga Soojin pun mengakui bahwa dirinya memang sudah dewasa. "tentu saja Hobbie Hyung, aku ini sudah dewasa sedari dulu, hanya saja Hobbie Hyung yang tidak menyadarinya..tapi"
Mereka yang mendengar kata "tapi" yang terucap dari bibir Soojin pun sedikit merasakan aura yang janggal hingga membuat mereka bersikap waspada.
"tapi..apa Jinnie?" tanya Ken tidak sabaran.
Soojin pun memberikan smirk yang mencurigakan kepada Hoseok.
"ke..kenapa kau tersenyum seperti itu Jinnie?" Hoseok merasa sedikit takut dengan kelakuan Namdongsaeng nakalnya itu.
"tapi..aku tidak akan berhenti menjahili Hobbie Hyung dan juga.." lagi-lagi Soojin membuat semua yang berada diruangan itu penasaran.
"Jinnie..katakan semuanya dengan jelas" pinta Yoongi sembari mengelus pelan surai hitam milik Soojin.
dengan patuh Soojin pun mengangguk mengiyakan permintaan Yoongi.
"aku akan tetap menjahili Hobbie Hyung dan juga Taetae Hyung, ahhh..satu orang lagi Jiminie Hyung..selamat kalian adalah orang yang beruntung karena telah terpilih untuk menjadi bahan permainanku" cengir Soojin dengan wajah tanpa dosanya itu.
pernyataan itu sontak membuat Hoseok, Taehyung dan juga Jimin membulatkan kedua bola mata mereka masing-masing.
"aiissshhh..Jinnie, mengapa Hyung jadi ikut terbawa dalam kejahilanmu itu" protes Jimin dengan raut wajah yang menggemaskan.
Taehyung yang merasa setuju dengan pertanyaan Jimin pun ikut membuka suara.
"benar Jinnie, mengapa aku juga termasuk, bukankah aku adalah Hyung terbaik yang kau miliki..aku mohon jangan bawa aku dalam kejahilanmu itu, bagaimana kalau Namjoon Hyung saja..?" tawar Taehyung penuh permohonan.
Namun Soojin menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"anniya..targetku tetap kalian Hyung, jika aku menjahili Jonnie Hyung, yang ada nanti tangan atau kakiku yang akan patah karena disentuhnya" bela Soojin sembari menatap wajah Namjoon dengan ngeri
Mereka yang sudah ditentukan akan menjadi target Soojin pun hanya bisa menghela nafas dengan pasrah, mau dikata apa lagi jika Soojin sudah berucap itu artinya ucapan tersebut tidak dapat diganggu gugat.
Kini mereka semua pun menikmati pesta kecil itu dengan perasaan sukacita, Mereka saling tertawa bahagia.
Namun tanpa Mereka sadari sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan kebahagiaan yang tengah Mereka rasakan dengan tatapan sendunya.
"Hyung akan segera menjemputmu..Saeng" gumam Orang itu seraya melajukan mobilnya menjauh dari kafe tersebut.
******
Waktu sudah menunjukan pukul 8:30 Pagi, Tetapi Soojin dengan Selimut yang membungkus tubuhnya masih tetap terlelap dengan damainya.
Bahkan sinar mentari yang masuk melalui celah jendela kamarnya pun tidak mampu membuat sang pemilik kamar untuk segera membuka kelopak matanya.
Hingga pintu kamar terbuka pun Soojin masih tetap menutup rapat kelopak matanya, sepertinya bayi besar itu tampak benar-benar kelelahan setelah merayakan pesta ulang tahunnya yang selesai hingga tengah malam tadi.
"Jinnie..bangunlah sebentar dan sarapanlah terlebih dahulu" Namjoon menepuk pelan pipi tembam milik Soojin.
"ngeuuuhhh.." hanya lenguhan halus yang keluar dari mulut Soojin.
Namjoon yang menyaksikan hal itu pun hanya mampu terkekeh gemas sembari mengelus surai hitam milik Namdongsaeng-nya itu.
"bangunlah atau Kau ingin Yoongi Hyung yang datang kemari lalu membangunkanmu di iringi dengan ocehan panjang lebarnya itu..hmm?" ancaman Namjoon tersebut ternyata ampuh untuk membangunkan Sang Bayi Besar itu.
Kini tampak Soojin bergerak dari tidurnya, dengan pelan dia pun mengusap kedua matanya guna mengusir rasa kantuk yang mengajaknya untuk kembali berbaring dikasur empuk itu.
"kha..bangun dan cuci wajahmu, biar Hyung yang akan membereskan tempat tidurmu ini" ucap Namjoon lagi.
"nde Hyung" balas Soojin seraya bangkit dari ranjangnya dan berjalan dengan langkah gontai menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
Lagi-lagi Namjoon dibuat gemas dengan tingkah Soojin yang terlihat selalu menggemaskan dimatanya.
"Seokjin Hyung..kau tau? Aku bahagia saat ini dan Aku harap Kau pun bahagia disana" Batin Namjoon.
******
"apakah surat-suratnya sudah lengkap?" tanya Hyun Jin kepada Orang suruhannya.
"sudah Tuan, Berkas-berkasnya sudah lengkap dan Saya yakin bahwa jika kasus ini dibawa kepengadilan pun, tentu Tuan yang akan memenangkannya" jawab Orang suruhan Hyun Jin tersebut dengan mantap.
"bagus..karena Aku tidak ingin apa yang Aku inginkan tidak bisa Aku dapatkan" ucap Hyun Jin dengan angkuhnya.
"Kita akan segera hidup bersama Saeng, Kau akan mendapatkan kebahagiaan yang akan selalu terlimpahkan dariku..itu janjiku untukmu" Sambungnya kembali.
