nona

54 0 0
                                    

pernahkah kau datang di sebuah dermaga?

melihat senja dengan indahnya, menari ditengah sinaran yang mulai memudar

kemudian terjerembab di lantai basah air mata?

menanyakan kemana sebuah hati kan berlayar?


hei puan , kau tak harus seperti ini

banyak lantai dansa yang kan menghiburmu

seperti aku yang selalu bersenandung untukmu

dilantai tua yang berdecit, diantara tirai halus sang pemintal


apa yang hendak ku kata nona, kau cantik kali ini

mata biru yang menenangkan ombak duka

senyuman bak bulan sambit nan indah,

atau teduhnya tatapanmu, siapa tak kan terpesona


bolehkah daku mengajakmu ke sana?

bergeriliya diantara padang dan cahaya

memburu kunang-kunang, agar malammu selalu tenang

hingga kita bisa saling bertukar sapa kala sirius menari manja


hei kopi ini mengajarkan antologi rasa, aroma ini terpaut padamu

senja yang indah, laksana mengirimkan kata

hingga pelukan erat menjamah kata rindu, memulangkan rasa ingin bertemu

rindu tetaplah rindu nona, kau selalu jadi pelengkapnya


bila mana senja hilang, ijinkanku mengentarmu pulang

menemanimu dengan cerita pangeran dan cinderella

berharap kisah kita kan bermuara disana, dalam sebuah ikatan kata iya

entah kapan , kau selalu meniduri mimpi indahku nona


entah bualan belaka, malam mulai menusukku dengan kata rindu

pagimu menjadi obat pelipur laraku, hingga sesak tak dapat bentengi

kau menangis nona, menangis saat peluru bundar mencumbuku

meniduriku diatas darah dan jasad, membuat sukmaku luka


biarkan ku pergi dengan senyum manismu nona...

tenangkanku dengan sedikit pelukanmu,

kecup bibir ini dengan rasamu, tak ingin daku bersedih nona

jangan tunggu aku, aku kan menjadi abu dan membaur dalam semesta


janganlah kau menangis nona, aku kan ada untukmu.

menyatu dengan udara, sehingga bisa menemanimu

bila kau rindu jangan menangis jua, aku disini untukmu

lewat angin yang berhembus atau angkasa saat senja


jangan kau larut nona, jangan tunggu aku

masih banyak hati lain kan membawamu pulang

tepat dirumah impianmu, bukan bersamaku

jasadku telah habis , tulangku tak bisa berhenti untuk tetap sendiri


bila kau datang kembali, jangan kau tunggu raga ini

aku kan tetap disini, dalam irama memori kita

biarkan nafasmu mencari jiwaku, biarkan bunga itu selalu untukku

semoga kita kan bertemu lagi di sebuah kisah yang tak rumit


Senja dan pagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang