raja malam, ratu angkasa, dan dewi rembulan
bolehkah daku bertanya akan cerita rasa kepada jiwa?
cerita jiwa yang terikat kefanaan kata cinta
serta rindu yang mengantar duka menjadi tawa
Tepat di tengah telaga, kulihat Rahwana yang menyendiri atas cintanya
ataupun sang Aprodhite yang menari ditaman mimpi para dewa
siapa yang tau, bahwa Hera pernah berpatah hati?
ataukah kesatria yang pernah terluka akan panah asmara Kama
Belaian suara sendu menggertak angkasa
nanar mata seakan menandakan gemuruh amarah
siapa sangka sang Rama pernah menaruh curiga kepada Sinta?
setelah sekian lama cinta itu bermekaran
apakah salah sang Rahwana mengamuk ditengah genangan fatamorgana
mengenang setiap detik nafas sang cintanya
Yang melebur ditengah diri seorang Sinta
ah cinta selalu saja mengunyah kesadaraan yang fana
kini terlihat penyesalan di raut wajah sang Siwa
Yang ditinggal belahan jiwanya yang melebur ditengah api kebencian
Hingga Kama pun tak bisa menenangkan badai dengan panahnya
Namun Parwati datang menawarkan cintanya
oh langit, aku rasa diri ini tak henti menertawakan rasa
memakukan kebencian akan kisah rasa
ah aku membual akan segalanya
Hingga kau datang menyeret pedang cinta
diam seluruh indraku,nanar mayaku
Menegang seluruh darah ku, membeku jantungku
sesak ini memasukkanku kedalam rasa
ah aku jatuh cinta