Disclaimer : Masashi Kishimoto
Karakter semuanya hanya milik Masashi Kishimoto-san kecuali beberapa OC yang akan saya buat! Story is mine!Sorry for many typo(s)
Hope you like it~
***
Pagi yang cerah itu Sakura masuk ke kelas dengan ceria, ia bahkan seperti orang yang terlahir kembali.
Ino cukup terkejut.
"Sakura, kupikir kau akan suntuk?"
"Hm oh itu mungkin karena aniki sudah pulang!" jawab Sakura sambil tersenyum lebar.
"Oh kakak mu yang tampan itu?" sahut Temari sambil bertopang dagu.
"Haha jangan begitu Temari, tunangan mu disana akan cemburu jika kau mengatakan itu." Sakura terkekeh sambil menunjuk kearah Shikamaru yang hanya mendengus sambil melanjutkan tidurnya.
"Cih, dia tidak penting."
Sakura hanya tersenyum ia lalu menatap Ino. "Jangan terlalu dipikirkan Ino, yang lalu biarlah berlalu aku ingin menikmati waktuku bersama aniki yang sedikit ini!"
"Sakura-chan mengatakan hal itu seolah-olah akan mati dalam waktu cepat saja." Hinata tiba-tiba saja ikut menyahut perkataan Sakura, sepertinya ia baru sampai tadi.
Sakura menatap Hinata. "Hinata-chan.. soal yang kemarin--"
"Ssstt.. bukankah tadi Sakura-chan bilang tentang lupakanlah yang telah berlalu? Jadi biarkan saja ya?"
"A-ah.. ya baiklah."
Bel tanda masuk pun berbunyi, Kurenai selaku guru sastra jepang dan merupakan wali kelas pun masuk dan ketua kelas Shikamaru pun mengintruksi untuk memberi salam.
"Hari ini kita kedatangan murid baru." Kurenai berkata sambil melambaikan tangan nya kearah pintu, "masuklah."
Seorang gadis berambut merah dengan kacamata merah memasuki kelas nampaj malu-malu lalu ia berdiri dihadapan kelas membungkuk sedikit lalu tersenyum.
"Selamat pagi semuanya, namaku Uzumaki Karin. Yoroshiku onegaisimasu~"
Semuanya pun membalas perkataan Karin. Nampakny beberapa ada yang tertarik tapi beberapa tidak.
"Hei Naruto," panggil Ino yang duduk di samping kanan Naruto.
"Ya?"
"Gadis di depan itu kau kenal? dia menatapmu begitu tajam dan lagi nama marganya sama dengan mu."
Naruto mengernyit. "Entahlah aku tidak tahu, dia memang memiliki rambut merah seperti ibuku."
"Nah Karin, kau duduk di paling depan."
Karin pun mengangguk dan berjalan menuju kursinya yang cukup jauh dari Sakura. Sakura menatap kearah Karin dan entah bagaimana tatapan mereka berbalas satu sama lain dan Karin pun tersenyum kearah Sakura yang dibalas olehnya dengan senyuman canggung.
***
Sasori pulang disaat Sakura belum pulang sekolah. Ia merangsek masuk menuju dapur, membuka kulkas lalu meminum soda.
Entah sudah berapa lama ia meninggalkan rumah yang begitu sepi.
Mungkin sudah satu bulan lamanya dan sebentar lagi ia akan kembali meninggalkan rumah dan meninggalkan Sakura yang masih kecil.
Ia jadi mengingat permintaan Kakashi perihal dirinya dipindahkan ke divisi balik layar.
Tapi untuk sekarang Sasori menolak mengingat ia belum menyelesaikan misinya untuk menangkap para pengedar narkoba yang sudah diincar pemerintah sejak tiga tahun yang lalu.
Sasori berjalan menuju kamarnya lalu melihat pintu kamar Sakura sedikit terbuka, penasaran, Sasori memasuki kamar adik kecilnya itu.
Ia menatap datar kearah interior kamar Sakura yang begitu sepi. Hanya ada kasur berukuran queen size, nakas kayu putih disamping nya, lemari baju empat pintu, dan tempat belajar.
Semuanya putih, kecuali cat kamar yang berwarna biru. Kamar ini dulunya dipenuhi pernak pernik tentang laut dan begitu penuh sampai-sampai Sasori merasa pusing melihat kamar adiknya ini.
Tapi sekarang kamar ini begitu kosong dan sepi.
Dulu Sakura sangat suka dengan laut, karena almarhum ayah mereka adalah seorang pelaut dan almarhum ibu mereka dulu tinggal di tepi laut.
Bahkan dulu Sakura bercita-cita sebagai pelaut seperti sang ayah.
Sayang sekali kejadian itu terjadi. Kejadian yang merengut ingatan berharga Sakura dan Sasori serta kedua orang paling berharga dalam hidup mereka.
Sasori tersenyun sedih, mengingat hal yang tak bisa diingatnya hanya akan menyisakan luka.
Sasori bahkan melupakan seperti apa suara ibu dan ayah nya. Bukankah ia begitu jahat?
Sasori lalu menatap kearah meja belajar sang adik. Ia mendekat lalu membuka laci meja belajar Sakura yang dipenuhi dengan foto-foto berharga mereka dan foto tentang laut yang tak mau Sakura liat lagi.
Disana terdapat sebuah amplop putih dengan stempel yang menutup amplop putih itu begitu erat.
Nampak belum di buka sama sekali oleh Sakura.
Merasa penasaran Sasori membukanya lalu termenung ketika ia membaca pesan singkat itu. Isinya;
'Kau tidak akan tahu apa yang telah menantimu.'
Tidak tahu siapa pengirim nya.
Sasori menutup matanya. Apakah orang ini berusaha meneror adik tercintanya karena tahu kalau Sasori adalah pasukan intel?
Sasori lalu menaruh di kantung celana nya dan menutup laci meja lalu segera keluar dari kamar Sakura menuju kamarnya sambil merenung.
Apakah akan terjadi sesuatu kepada adiknya? Adiknya akan baik-baik saja bukan? Semoga saja..
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You!
FanficHidup Haruno Sakura normal layaknya gadis remaja pada usianya, ia memiliki sahabat yang sangat mengerti dirinya, teman sebangku yang bercita-cita menjadi wali kota di kota Konoha, orang yang ia sukai adalah seorang pangeran sekolah. Kecuali untuk ka...