Kutukan Arwah Pengantin [ TAMAT ]

Kejadian Di Rumah Salwa part 3

" Hik...Hikk..Hikk " namun Salwa hanya menangis, karena masih terlihat sosok wanita tadi
" Iyah Wa! Loe kenapa sih? " ucap Ryan yang makin penasaran
" Aku...Hikk...Aku takut hik... " jawab Salwa dengan nada terpatah-patah
" Takut! " ucap Fajri pelan, dan penasaran
" Takut? Takut kenapa? " Ryan kembali bertanya karena makin penasaran dengan Salwa
" Ta..tadi.. "

AAKKKHH

Belum selesai Salwa menceritakan apa yang terjadi, tiba-tiba saja muncul suara teriakan yang tidak lain itu adalah suara Nisa yang ditinggal sendirian di kamar

" Itukan suara Nisa? " ucap Winda yang terlihat panik
" Iya, itu suara Nisa! " ucap Fajri bergegas menuju kamar tempat Nisa berada

Mereka pun segera mengikuti Fajri, Salwa yang masih sock harus tetap digandeng oleh Riska

Setelah tiba di kamar tempat Nisa berada, mereka semua menemukan Nisa sedang bersembunyi dibalik selimut dengan wajah pucat dan ketakutan

'' Nisa! " ucap Fajri menyadarkan pandangan Nisa yang kabur
" Hah! Fajri... " ucap Nisa yang langsung memeluk Fajri dengan erat dan penuh ketakutan
" Nisa, loe kenapa sih? Kok kayak ketakutan gitu? " ucap Ryan bertanya
" Ryan, tadi ada dia...Hik...hikk " ucap Nisa yang masih panik dan menahan tangis
" Dia? Dia siapa? " ucap Ryan semakin penasaran
" Perempuan yang ada di hutan itu! " ucap Nisa bahwa dia melihat sosok perempuan yang menteror nya saat mereka di hutan

Mendengar ucapan Nisa, Salwa nampak terkejut dan seakan ia tahu tentang sosok Perempuan itu, tapi apa boleh buat, kondisinya masih dalam keadaan sock, jadi dia hanya bisa diam dan mendengarkan

" Nisa ini minum, biar kamu gak sock lagi! " ucap Bu Ningsih memberikan segelas air putih untuk menenangkan pikiran Nisa

Di samping Bu Ningsih, terlihat Pak Suro sedang memegang tasbih, dan tasbih itu berputar sangat kencang, tatapan mata Pak Suro sangat liar, bola matanya mengelilingi seluruh isi kamar, dan tidak lama kemudian ia pergi dari kamar mereka.

" Yaudah, sekarang kalian istirahat, tenangkan pikrian kalian, jangan pikirkan yang macem-macem, ok, Tante mau ke kamar dulu! " ucap Bu Ningsih pergi meninggalkan mereka