Hera 2

1.3K 70 0
                                    

Tidak lama kemudian Salwa mulai sadar dari tidurnya, Alya segera memberikan minum kepada Salwa

" Teteh... Minum nih Teh! " ucap Alya memberikan segelas air putih kepada Salwa

Mendengar itu, Tante Ningsih dan yang lainnya segera menghampiri Salwa di kamarnya

" Alhamdulillah Nak, kamu sadar juga, Mamah khawatir sekali " ucap Tante Ningsih mengelus kening anak nya

" Syukurlah loe udah sadar Wa! " ucap Ryan bersyukur dengan sedikit senyum

Salwa yang masih merasa lemah, memandangi satu persatu orang yang ada dikamarnya, dan dia seperti mengingat sesuatu dan berkata

" Ryan, kamu sebenernya dari mana? Sebelum saatnya kamu ketemu sama aku? " ucap Salwa dengan wajah lesu

" Mereka dari Hutan Terlarang! Kenapa memangnya Nak? " jawab Tante Ningsih penasaran

" Yah, Mah... Arwah perempuan itu berasal dari Hutan itu. Dia mengikuti Ryan dan yang lainnya sebab mereka melanggar kutukan arwah itu. " ucap Salwa menjelaskan dengan bola mata liar

" Kutukan! " ucap Riska pelan tapi terdengar oleh Salwa

" Iyah... Nama arwah perempuan itu Hera, dia mengutuk Hutan itu lantaran ia masih menyimpan dendam kepada seluruh manusia yang masih hidup, karena dia masih tidak rela kalo kematiannya bersama calon suaminya harus tragis... " ucap Salwa kembali menjelaskan, yang kemudian terpotong oleh Ayahnya

" Calon suami? Jadi dia tewas tidak sendirian? " ucap Om Suro sedikit berpikir

" Iyah Yah... Jadi ceritanya begini, Hera bersama calon suaminya Riko pergi ke Hutan itu yang pada awalnya Hutan itu hanya tempat wisata, yang mereka jadikan sebagai tempat preweding, namun preweding itu menjadi kacau, setelah kedatangan sekelompok berandalan yang berniat untuk memperkosa Hera, namun Hera melawannya, kemudian Riko calon suaminya mencoba melawan para berandalan itu, tapi Riko berhasil dikalahkan dan dia tewas seketika, Hera sangat sedih dan mencoba melarikan diri tanpa dia ketahui sebuah batu menyandung kakinya dan membuatnya jatuh membentur batu besar yang ada di pinggiran air terjun... " jelas Salwa yang kemudian terpotong oleh Winda

" Air terjun! Jangan-jangan air terjun yang dimaksud... Air terjun yang waktu kita foto-foto! " ucap Winda sedikit mengingat

" Iyah, dan yang membuatnya marah dan dendam pada manusia bukan hanya sekedar pembunuhan itu, tapi dia dendam karena jasadnya dibuang begitu saja, dan bahkan jasadnya dibuang kedalam air terjun itu, maka dari itu dia sangat marah dan dendam sehingga dia mengutuk Hutan itu, jika ada manusia yang berani memasuki Hutan itu dia akan menanggung akibatnya... " ucap Salwa kembali menejelaskan

" Dari awal kan gue udah bilang, kalo tempat itu berbahaya, kan sebelum kita memasuki Hutan itu, kita sempet bertemu dengan seorang pria paruh baya dia bilang jangan masuk ketempat itu, tapi loe semua malah ngeyel " ucap Riska sedikit kesal

" Iyah, dan juga pas kita masuk ke Hutan itu, Winda kan sempet mengalami hal aneh, saat kita berfoto, loe bilang kalo foto itu berjumlah lebih dari aslinya, yah kan Win? " ucap Nisa sedikit berbincang dengan Winda

Kutukan Arwah Pengantin [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang