Wanita di Masa Lalu VS Masa Depan

10.6K 761 7
                                    

"Alvin, ini pak Roman dan Disty" kenal Hanah sambil mempersilakan Alvin dan Ania duduk dengan gerakan tangannya, Alvin mengajak Ania duduk, Alvin juga mempersilakan kursi untuk Ania dengan sangat gentleman, setelah itu Alvin juga duduk di samping Ania

"Jadi boleh mama tau, siapa wanita yang kamu bawa ini Alvin?" tanya Hanah ingin tau

"Oh iya, perkenalkan ini Ania, kekasihku, Ania, ini keluarga ku, mama dan Arfa, dan itu adalah keluarga calon tunangan Arfa" kenal Alvin lincah, Ania tersenyum malu-malu

"Senang bisa bertemu dengan kalian" sapa Ania sopan

"Tentu, kami juga senang berkenalan denganmu, ini pertama kalinya Alvin memperkenalkan seorang wanita sebagai kekasihnya di hadapan saya, saya rasa itu artinya kamu adalah wanita yang spesial bagi Alvin" jelas Hanah membuat Ania tersipu malu

"Baiklah, sepertinya kita sudah terlalu banyak mengobrol, bagaimana jika kita menikmati hidangan dan makan bersama" ajak Hanah

"Tentu saja" jawab Roman mempersilakan, Hanah lalu memberi kode pada para pelayannya, para pelayanpun mulai datang silih berganti untuk menghidangkan makanan di atas meja

Ania menatap hidangan-hidangan lezat yang tersaji di atas meja dengan takjub, Ania merasa sangat terharu, ia tidak pernah menyangka kalau Alvin benar-benar memperkenalkannya pada keluarga Alvin

awalnya Ania merasa sangat gugup dan berpikir bahwa keluarga Alvin akan menolaknya karena ia berasal dari keluarga miskin, tapi melihat keluarga Alvin menyambutnya dengan ramah, membuat hati Ania sangat bahagia

Ania tidak pernah menyangka, perjuangannya untuk tetap bersama Alvin berbuah manis padanya, tanpa Ania sadari Arfa terus menatapnya dengan berbagai jenis tatapan, tatapan rindu dan penuh tanya, dan tanpa Arfa sadari, Disty juga tengah menatap Arfa, dan mengikuti arah tatapan Arfa yang tertuju pada Ania, Disty mengernyit bingung, dan berusaha menebak, hubungan apa yang keduanya miliki, sehingga Arfa begitu dalam dalam menatap Ania

Disty mengalihkan tatapannya pada Alvin, ternyata Alvin juga tengah menatapnya sambil tersenyum menggoda, Alvin mengedipkan matanya pada Disty, Disty pun membalas kedipan mata Alvin sambil tersenyum tidak kalah menggoda, bagi Disty mempermainkan pria yang hobi mempermainkan wanita adalah hal yang menyenangkan, mendapat respon yang positif dari Disty membuat Alvin tersenyum penuh kemenangan,dia merasa di atas angin karena sudah berhasil menggoda calon tunangan Arfa

Alvin menatap Disty penuh arti, tanpa mereka sadari Hanah mengamati mereka dalam diam

"Mari silakan dinikmati hidangannya" pinta Hanah ramah setelah semua makanan tertata di atas meja, semuanya mulai menyantap hidangan, kecuali Arfa yang masih betah menatap Ania

"Boleh saya bertanya?" tanya Arfa mengagetkan semua orang yang ada di ruang makan, mereka lalu menatap Arfa penuh tanya, sementara Arfa masih setia menatapi wajah Ania, Ania yang seakan baru sadar bahwa yang ditanya adalah dirinya, segera bersiap waspada

"Boleh saja" jawab Ania pelan

"Apa anda punya saudara kembar?" tanya Arfa penuh harap dan penasaran membuat Ania kaget dan bingung

"Tidak, saya anak tunggal, memangnya ada apa?" tanya Ania khawatir membuat Arfa tertegun sesaat

"Oh tidak apa-apa, melihat anda mengingatkan saya pada seseorang, wajah anda begitu mirip dengan orang itu, jadi saya menduga mungkin saja anda kembarannya" ujar Arfa kecewa, Ania hanya bisa tersenyum canggung, Hanah mengelus pundak Arfa untuk memberikan kekuataan

Hanah sangat tau siapa orang yang Arfa maksud, dia adalah Sastia, wanita yang dulu sangat Arfa cintai, tapi pada akhirnya wanita itu lebih memilih bunuh diri dari pada hidup bersama Arfa, sejak saat itu Arfa tidak pernah mendekati atau berdekatan dengan wanita manapun

Hanah juga sempat khawatir melihat sikap putranya, tapi berkat wasiat suaminya, Hanah sedikit bernafas lega, Arfa menerima perjodohan itu, artinya awal yang baik sudah dimulai

***

Arfa memasuki ruangan khusus itu, ruangan khusus yang di dindingnya dipenuhi oleh foto-foto Sastia yang diambilnya secara diam-diam, ini adalah ruangan khusus di rumahnya yang sebelumnya adalah kamar untuk Sastia, tapi setelah Sastia meninggal, kamar ini di gantikan menjadi ruangan khusus untuk foto-foto Arfa, ini pertama kalinya Arfa kembali ke rumahnya sendiri setelah hampir satu bulan lebih menemani mamanya di rumah orangtuannya

sebenarnya sudah hampir 5 tahun Arfa tidak memasuki ruangan itu, setelah kematian Sastia, 3 tahun pertama Arfa habiskan dengan terus-terusan mengunjungi kamar ini dengan rasa bersalah, tapi setelah itu, 5 tahun belakangan ini Arfa tidak pernah masuk ke ruangan itu, Arfa sudah berjuang untuk melupakan rasa bersalahnya pada Sastia, dulu Arfa sangat kejam dan pemaksa, apapun yang Arfa inginkan, Arfa harus memilikinya, termasuk Sastia

Arfa sudah menyukai Sastia secara diam-diam sejak SMA, dan begitu kesempatan datang Arfa langsung mengambilnya secepatnya, kebetulan saudara laki-lakinya Sastia, yaitu Saswi berhutang dalam jumlah banyak dengan Arfa, sehingga Saswi menyerahkan Sastia sebagai jaminan pelunasan hutang, tentu saja Sastia menolak, tapi Arfa berhasil mengurung Sastia di rumah mewahnya

Arfa berniat menikahi Sastia secara paksa, meskipun Sastia menolak, tapi yang didapatkannya kemudian adalah Sastia bunuh diri, membuat rasa penyesalan yang dalam tumbuh di hati Arfa, Arfa begitu menyesal karena terlalu terburu-buru memaksakan kehendak, andai saja Arfa bisa lebih sabar dalam mendekati Sastia, mungkin Arfa sudah hidup bersama Sastia sekarang

5 tahun belakangan ini Arfa sudah hampir berhasil melupakan Sastia, tapi kemunculan Ania di acara makan malam mereka, membuat Arfa kembali teringat pada Sastia, wajah mereka begitu mirip, sangat mirip, Arfa hampir menduga mereka adalah saudara kembar, tapi Arfa yang sudah tau latar belakang Sastia dengan baik, tentunya sangat tau bahwa Sastia tidak punya saudara kembar

Dering hp Arfa menyadarkan Arfa dari lamunan, Arfa meraih ponselnya, nama mamanya tertera dilayar hp, Arfa menjawab telpon dari mamanya

"Halo ma, ada apa?" tanya Arfa langsung, perasaannya mulai cemas, Arfa takut ada sesuatu terjadi dengan mamanya, Hanah tersenyum pelan mendengar pertanyaan dari anaknya yang terdengar khawatir

"Mama hanya ingin memberi tau kamu, bahwa mama sudah menyiapkan makan malam khusus untuk kamu dan Disty di restoran kita, mama ingin kamu dan Disty makan malam bersama nanti malam jam 8, tentunya kalian harus saling mengenal dulu secara singkat sebelum kalian menikah 2 bulan kedepan" jelas Hanah riang

Arfa tertegun sesaat, Arfa hampir melupakan rencana pernikahannya karena kemunculan Ania, tiba-tiba Arfa merasa ragu apakah dia akan tetap menikahi Disty setelah melihat Ania, Arfa merada dia di beri kesempatan kedua dari tuhan untuk memperbaiki kesalahannya dengan kemunculan Ania, tapi mengingat Ania adalah kekasih Alvin membuat Arfa juga ragu, meskipun Arfa sangat membenci Alvin, tapi Arfa juga bukan tipe pria yang merebut kekasih orang lain

Arfa bertanya-tanya apakah Alvin tau tentang Sastia, meskipun kematian Sastia terjadi setelah Arfa dan mamanya tau, kalau ternyata ayahnya selama ini memiliki wanita simpanan, bahkan sudah memiliki seorang putra yang umurnya lebih muda 3 tahun dari Arfa, yang artinya, ayahnya sudah memiliki wanita simpanan dan menghianati mamanya selama 27 tahun, tapi Arfa sama sekali belum sempat memperkenalkan Saskia pada seluruh keluarganya

10 tahun yang lalu, saat rahasia perselingkuhan ayahnya diketahui oleh mamanya dan Arfa sendiri,  mamanya benar-benar terpukul dan sempat kabur dari rumah selama sebulan, tapi setelah sebulan menghilang mamanya kembali ke rumah dengan penuh percaya diri dan memaafkan kesalahan suaminya, semenjak itu Arfa bertekad untuk terus menjaga mamanya

Tbc

Blood In Love (My Psychopat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang