08. Just Another Boy

117 25 1
                                    

"Kapan Mereka Kembali Akur Seperti Dulu?"


Hanbin masih berpegangan pada Dinding dan sekarang tangannya jatuh memegang Gagang pintu berwarna pink itu. Hanbin tak berniat untuk membukanya namun karna memang pintu itu tak terkunci jadi mau tak mau pintu itu harus terbuka karna ulahnya.

Sudah terbuka setengah dan..

"AAAAA...!"

Ada yang berteriak. Dan Mata Hanbin yang tadinya menyayu menjadi membulat sempurna.

"AAAA!!!"

Mereka sama sama berteriak sekarang. Baik Hanbin maupun si pemilik Kamar.

"Dahyuuun!!"

seseorang muncul dari belakang. Nafasnya terengah dan wajahnya Panik. Karna setelah Terdengar teriakan Itu Jin langsung berlari menaiki tangga dari Dapur ke lantai dua.

"Oppa!! Kenapa ada lelaki ini dirumah kita!!" Dahyun sudah selesai berteriak begitupun dengan Hanbin. Ekspresi yang mereka berikan juga sama persis. Mata yang masih melebar dan Raut wajah yang sama sama masih tak percaya.

"Hyung! Jadi ini Rumahmu?" Hanbin menoleh menatap Jin yang masih memberikan Raut wajah Paniknya. Mungkin bercampur bingung sekarang.

"Oppa sejak kapan membawa pria aneh ini masuk ke rumah huh?!!"
Dahyun bertanya lagi.

Sungguh ini masih pagi dan hari libur pula. Yang ingin Dahyun lakukan adalah bersantai dirumah menonton Drama pada Laptopnya dengan memakan cemilan dikamar. Namun ketika Dahyun akan pergi mengambil beberapa Cemilan di Kulkas justru pintu kamarnya terbuka dan menampakan wajah pria yang paling dibencinya saat ini. Kim Han Bin.

"Ssst.. Pelankan nada bicara kalian. Oke Oppa jelaskan Dahyun-ah. Hanbin ini semalam menginap kamar Oppa. Dia ma.. Oh maksud Oppa, dia.. "
Jin menjeda kalimatnya. Hampir saja dia kelepasan mengatakan bahwa Hanbin semalam Mabuk dan tak bisa tidur sendirian dirumahnya.

"Dia semalam ingin bertemu dengan oppa karna oppa baru pulang dari UK.makanya oppa mengajak hanbin untuk menginap disini satu malam"

Sungguh alasan macam apa itu Jin pun tak memikirkannya. yang terpenting sekarang bagaimana kedua adiknya ini tak saling curiga satu sama lain.

Dahyun masih mencerna ucapan Oppanya barusan. Dahyun tak marah jika Oppanya harus membawa temannya untuk menhinap dirumah. Toh ia juga paham bahwa oppanya sudah lama tinggal diluar negri. Pasti rasa rindu bermain dengan Teman lelakinya masihlah ada.

Tapi bukan Hanbin! Oh ayolah.. Hanbin itu musuhnya. Musuh disekolahnya. Dan sekarang apa?? Hanbin berusaha untuk masuk kedalam kamarnya begitu?

"Baiklah aku paham penjelasan oppa. TAPI KENAPA KAU MASUK KE KAMARKU HUH? kau mau berbuat macam macam padaku ya? Haish Jinjja"
Bukan pada Seokjin melainkan Pada Hanbin. Intonasinya sengaja ia tinggikan pertanda bahwa ia mulai marah saat ini.

"YAK! KAU PIKIR AKU TAU BAHWA INI KAMARMU EOH?? AKU TADI TAK SENGAJA MEMEGANG GAGANG PINTU. DAN SALAH SIAPA KAMARMU TAK DIKUNCI." Bela Hanbin yang juga berapi api

"Terserahku lah. Ini Kamarku. Ini Rumahku! APA MASALAHMU?" Dahyun yang masih belum menurunkan Volume suaranya.

"Aku tak punya masalah denganmu. Hanya saja aku risih melihat Kamar Yang tak dikunci dari dalam seperti tadi" Sorot mata Hanbin tajam yang jika digambarkan dalam sebuah Animasi maka akan terlihat bentuk Api dengan warna merah memenuhi Wajahnya. Tak jauh berbeda dengan Dahyun.

My (beloved) Enemy![HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang