23. be as One

106 20 25
                                    

Suara hentak kaki bersinggungan dengan helaian daun kering yang berhamburan ditanah Ditambah dengan tempo yang diberikan seolah ia sedang di kejar sesuatu hal yang mengejutkan bahkan tanpa mempedulikan orang sekeliling yang menatapnya heran

Setelah mendapatkan Mimpi itu Dahyun langsung menemui Hanbin ditendanya.

Bukan apa apa. Sebenarnya lebih kepada firasatnya yang sangat tidak baik dengan bunga tidurnya semalam.

Entahlah~ tapi Mimpi itu terasa sangat..

Nyata?

"Oh Dahyun-ah? W-wae?" Kaget Bobby yang baru saja keluar dari Tenda berwarna Hitam milik Club Basket.

Dengan sisa Nafas yang ada. Dahyun mencoba mengatur kembali lajur pernafasannya dan mulai bicara

"Hanbin... ada?"

Bobby mengangguk. Tanpa sepatah kata Ia langsung kembali memasuki tenda. Untuk memanggil Hanbin sepertinya

"Huh.." Dahyun mengigit bibir tipisnya, ia mencoba menata ulang pikirannya agar tak berpikiran buruk dipagi hari ini.

Selang beberapa menit Hanbin keluar dengan raut wajah yang sulit diartikan.

Matanya masih terlihat bengkak pertanda ia belum terlalu lama bangun. Oh atau mungkin tadi Bobby memang membangunkan Hanbin dulu karna ia masih tidur?

"D-Dahyun?! Ada apa? Sini duduk"

Hanbin mengajak Dahyun untuk duduk diatas batang pohon besar yang terdapat pada sisi tenda.

Dahyun mengikuti arahannya dengan tangan yang saling bertautan erat satu sama lainnya

"Mau kubuatkan susu panas? Atau Hot cho.."

"Hanbin-ah"

Belum juga Hanbin menyelesaikan kalimatnya. Tangan Dahyun sudah menggenggam lengan kekar Hanbin

Yang membuat Hanbin tersentak adalah telapak tangan Dahyun tang terlampau dingin dan gemetar. Hanbin sedikit khawatir disana

"Wae!!? Katakan saja padaku! Kenapa Dahyun-ah?"  Tanya Hanbin tak sabaran

Lagi lagi Dahyun mengigit ujung bibirnya dulu. Pupil bambinya mengisyaratkan kegugupannya

"Dahyun lihat aku!"

Tangan hangat seorang Kim Hanbin mendekap erat kedua pipi Dahyun. Mengarahkan si gadis untuk menghadapnya dan menjawab pertanyaannya

"Kenapa!? Ada apa hmm.." tambahnya.

Sungguh manik Dahyun tak bisa bertahan lagi. Air mata yang sejak tadi berusaha ia tahan kini luruh seketika melihat semua adegan ini.

Tanpa kata Dahyun memeluk erat Hanbin dengan wajah yang ia benamkan ke bahu kekar Seorang kapten Basket Paling populer di SOPA.

Tentu saja Hanbin membalasnya. Diusapnya lembut punggung Dahyun guna menenangkan Gadis yang disayanginya itu.

mungkin sekarang sebagian kaus Hanbin sudah basah akibat air matanya. Dahyun sudah tak peduli lagi. Ia terus menangis memeluk Hanbin dan berusaha untuk meluapkan perasaan takutnya dalam diam.

Biarlah~ walau banyak pasang mata yang sudah sibuk dengan aktifitas paginya yang menatap secara terang terangan kedua sejoli ini. Banyak yang menatap iri, Ingin tau, kagum, bahagia, atau yang samar samar saling berbisik mengucapkan kalimat seperti "apakah mereka sudah jadian?" Atau "Wah~ lihatlah. Dua most wanted Sopa sudah Dating" dan lainnya.

"Hiks.."

"Ssst..Tenanglah~ semuanya akan baik baik saja Dahyun-ah"

Suara Hanbin yang teramat pelan namun masih mampu Dahyun dengar malah terdengar seperti kalimat kebalikan untuk Dahyun.

My (beloved) Enemy![HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang