21. Fancy You

123 19 8
                                    

Setelah kejadian Hanbin yang mendatangi Dahyun dan memeluknya erat guna memberikannya ketenangan, tak berselang lama Jimin Datang dan melihat langsung adegan Dahyun yang sedikit bergetar dalam Pelukan Hanbin.

Masih dengan semua rasa keterkejutannya Segala kejanggalan Jimin dan pertanyaan seperti kenapa bisa Dahyun Meronta dalam Dekapan Hanbin? Kapan Hanbin datang? Kini memenuhi isi otaknya.

Sekarang Jimin sudah Berselimut Rasa Bersalah yang mendalam kepada gadis itu. Hingga akhirnya Jimin mengusulkan untuk membawa Dahyun ke Tenda Klinik di area perkemahan saja.

Waktu dilihat belum terlalu larut tapi kondisi Perkemahan sudah mulai sepi dan gelap dikarenakan memang sudah masuk waktu istirahat tidur.

Hanbin melirik Jam Guci yang melingkar dari balik Jaket Hoodienya, terlihat Waktu yang sudah menunjukan pukul 23:00 malam yang itu berarti Jam Istirahat Malam sudah dimulai sejak Dua Jam lalu.

Dahyun yang berjalan sambil dipapah Jimin dengan Tangan kanan yang tak pernah lepas menggenggam jemari Hanbin dibawa menuju Tenda berwarna Putih yang Cukup besar.  Pencahayaannya hanya berasal dari tempat itu dikarenakan ada Dokter jaga yang siap memberikan pelayanan selama 24 Jam.

Dilihatnya Dokter dan satu Perawat yang berjalan mendekat ketika tubuh Dahyun yang masih lemah Jimin dudukan pada salah satu Dragbar. Sang Dokter mengambil Stetoskop dan mulai mengarahkan benda Bulat itu ke Dada dan leher Dahyun

"Kenapa Dia?" Tanya sang Dokter yang berjenis kelamin Perempuan itu

"Ta.."

"Dia punya Trauma dengan Hutan yang gelap Dok. Dulu ketika umur Sepuluh tahun Dahyun pernah Tersesat sendirian di Hutan dan akibatnya Lututnya sempat Terluka Parah"

bukan Jimin melainkan Hanbin yang menjelaskan. Sedangkan Jimin sendiri langsung memasang Ekspresi keterkejutannya mendengar penjelasan dari Captain Tim Basketnya itu. Jimin tidak tahu menahu tentang masa lalu Dahyun.

Dan Hanbin? Kenapa dia bisa tau seolah Hanbin sudah kenal Lama dengan Dahyun?
Jimin dengan Bermacam Pemikiran yang masih bersarang tanpa jawaban. Tanpa sadar Ekspresi Dahyun yang sedang Jimin tatap justru seolah Tak mau lepas dari Hanbin. Tatapannya sendu sekaligus Tajam seakan dia sedang memendam sesuatu agar tak keluar detik itu juga

Dokter mengangguk pertanda ia sudah menemukan permasalahan dari Sakitnya Dahyun dan jalan keluar menanganinya

Sang Dokter berjalan menuju lemari kecil Tempat Obat obatan disediakan. Diekori oleh sang Perawat sang Dokter mulai menulis Resep diatas Mejanya

"Hanbin- kau..." Jimin menggantukan Kalimatnya. Sedangkan Hanbin yang tadinya masih memperhatikan Dokter yang tengah Berkompromi dengan Perawat untuk memilihkan Obat menoleh ke Sumber suara "hmm.."

Jimin menggeleng. Sepertinya seluruh Pertanyaan yang ada dalam benaknya jangan dulu ditanyakan hari ini. Ia menatap presensi Dahyun yang sudah amat sangat kacau dengan bekas air mata yang masih terlihat sampai pada Pipi mulusnya. Jimin merasa bersalah sekarang!

Dijatuhkan Pantatnya untuk mengambil posisi duduk disamping Dahyun. Gadis itu menunduk seperti menahan sesuatu. Isakan yang amat sangat pelan hampir tak terdengar oleh siapapun. Dahyun kembali menangis dalam diam dengan kedua tangan yang sudah ia tautkan erat

"Dahyun-ah~"

"Mianhae.."

Jimin menatap Dahyun intens. Kepalanya sedikit ia tundukan guna melihat bagaimana ekspresi gadis itu sekarang.

Dahyun belum bergeming. Bawah matanya sudah mulai basah dengan bola mata yang juga bergetar

"Aku..aku tak tau Jika kau punya Trauma seperti itu.."

My (beloved) Enemy![HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang