RAKA

75 9 1
                                    


::::::::

Fandra terus berjalan menyusuri koridor, sepertinya Fendra tidak takut jika ada guru yang tahu bahwa dia bolos, sekarang ini masih jam pelajaran.

Saat di depan kelas XI IPS2 ada guru yang menegurnya.

"Fendra kamu ngapain masih di luar? Sekarang jam pelajaran, sana masuk kelas kamu!!" Perintah Pak Bambang.

Langkah Fendra terhenti dan dia tidak langsung menjawab pertanyaan pak Bambang, matanya menelusuri isi kelas dan bertatapan dengan mata Reina, tak berlangsung lama karena Fendra dengan cepat mengalihkan pandangannya.

"Iya pak" Jawab Fendra singkat.

Fendra hanya bilang iya tetapi dia tidak benar-benar masuk kelas, dia menuju ke taman belakang sekolah dan duduk di sana, suasananya sepi dan enak untuk di jadikan tempat menggalau.

"Kenapa dia di sini? Disaat gue mau ngelupain semua tentang dia, disaat gue menghindari dia, diaaat gue udah mulai lupa sama dia, kenapa gue justru di pertemukan dia lagi? Gue pikir setelah gue pergi dari kehidupannya, gue nggak akan ketemu dia lagi" Itu yang sedang ada dalam pikiran Fendra sekarang.

Sebelum bel pulang sekolah berbunyi Fendra memutuskan untuk bangkit dari tempat itu, dan dia memutuskan untuk pulang.

Fendra berjalan menuju tempat parkir dan segera mengenakan helm Full face nya dan melajukan motornya dengan cepat dari pekarangan Sekolah.

***

Bel pulang sekolah telah berbunyi 5 menit yang lalu dan sekarang Reina, dan Keisya sedang berjalan bersama menuju gerbang sekolah, Landra? Dia sudah pulang duluan.

"Rei!!" Panggil seorang laki-laki yang baru saja turun dari motor ninjanya.

"Lah elo ngapain di sini Rak? Yaampun gue kangen banget sama lo" Tanya Reina sambil memeluk Raka.

"Yang ada gue yang tanya, Lo ngapain di sini? Kalau gue mah sekolah di sini" Jawab Raka setelah melepas pelukannya.

"Lu sekolah di sini? Kok gue nggak tahu?" Tanya Reina.

"Iya. Kok Lo nggak ngabarin gue sih kalau Lo udah pulang?" Tanya Raka.

"Gue udah telfon Lo tapi nomer Lo nggak aktif" Jawab Reina.

"Ohh iya lupa, gue ganti nomer"

"Bego"

"Bego ngomong bego"

"Kalian kenal?" Tanya Keisya yang dari tadi bingung melihat dua orang yang sedang berbincang-bincang itu.

"Ohh iya lupa, Raka sahabat gue dari kecil" Jawab Reina memperkenalkan Raka.

"Makanya kalian kayak deket gitu" jawab Keisya sambil mengangguk.

"Ehh gue pulang dulu ya, gue udah dijemput" lanjut Keisya.

"Iya, bye" jawab Reina melambaikan tangan.

"Yukk gue anterin pulang Rei"

"Tumben baik, biasanya ngajak ribut mulu"

"Yaudah kalau nggak mau, gue nggak maksa" Jawab Raka sambil mengenakan helmnya.

"Ehh iya iya gue mau, gitu aja ngambek kayak cewek Lo"

"Gue tinggal nih" Ancam Raka yang tidak diladeni oleh Reina, Reina justru langsung naik ke jok belakang karena takut Raka akan meninggalkanya.

***
"Assalamualaikum mah! Cecan pulang nih, mana sambutanya?" Teriak Reina sambil melempar tasnya ke sofa.

"Waalaikumsallam! Bukanya langsung ganti baju malah teriak-teriak" Sahut Resi.

"Baru pulang dimarahin ngajak berantem?" Tanya Reina dengan wajah kesal yang dibuat-buat.

"Nggak usah mulai ya Rei!" Peringat Resi.

"Mahh coba tebak aku sama siapa" kata Reina sambil mengarahkan telunjuknya ke arah Raka yang sedang berdiri di depan pintu.

"Hallo Tante! Apa kabar?" Kata Raka menghampiri Resi dan memeluknya.

"Kamu Raka ya? Udah gede ya sekarang, nggak kayak Reina masih segitu aja" kata Resi sambil melirik kearah Reina.

"Hehe iya Tante, maklumlah Reina kan cacingan" jawab Raka.

"Heh jangan sembarangan ya kalau ngomong! Belum pernah dijejelin sepatu tuh mulut?!" Reina sudah siap melempar sepatunya kearah Raka yang sekarang malah mesam-mesem.

"Ohh ternyata masih ada orangnya, kirain udah pergi" jawab Resi menyindir.

"Serah Mama deh" jawab Reina sambil berjalan menuju kamarnya untuk mengganti baju.

Setelah mengganti bajunya Reina menuju dapur untuk mengambil cemilan, tapi langkahnya terhenti saat matanya melihat Raka yang duduk di sofa depan TV.

"Lo ngapain masih di sini? Sono pulang!" Usir Reina sambil mendorong Raka agar bergeser ke sisi sofa.

"Lo minggir dikit dong! Gue juga pengen duduk nih" kata Reina saat Raka belum juga menggeser badannya.

"Itukan masih ada tempat ngapain disini sih, minggir minggir ganggu aja" balas Raka tak kalah sengak.

"Nggak tahu diri emang ni anak, rumah siapa yang ngusir siapa" kata Reina sambil melipat tangan di depan dada.

"Biarin"

"Rak ke mall yuk! Gue pengen jalan-jalan nih" kata Reina setelah terjadi keheningan beberapa menit di antara mereka.

"Ga ahh males, Lo pasti belanjanya lama"

"Gue janji nggak belanja deh" kata Reina sambil mengangkat tangannya membentuk huruf V.

"Lahh terus mau ngapain?" Tanya Raka heran.

"Jalan jalan aja"

"Jalan jalan nggak harus kemall kan?" Tanya Raka sambil menatap Reina.

"Tapi gue pengen ke mall" kata Reina memohon.

"Yaudah deh, yuk" jawab Raka sambil menyambar kunci motornya.

Reina menuju kamarnya untuk sekedar mengambil tas kecilnya yang berisi dompet dan handphonenya saja. Tentang Raka yang masih mengenakan seragam sekolahnya itu tidak benar, Raka selalu membawa baju ganti yang di masukkan ke dalam tasnya, jadi dia tadi ganti baju di rumah Reina.

"Ma, Reina pergi dulu ya sama Raka" pamit Reina.

"Iyaa.. hati-hati" sahut Resi dari dapur.

::::::

Jangan lupa tinggalin jejak:*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang