(3): surpise to Zulfan

62 10 5
                                    


"semoga apa yang telah kuperjuangkan,tidak disia-siakan."
-vera

****

Hari berikutnya Vera berusaha untuk tidak marah dan menghilangkan
kekecewaannya kedapa Zulfan. Tiba-tiba notif-chat pun di terima oleh Vera.

Malam itu, Zulfan yang membuka percakapan terlebih dulu kepada Vera.
Dddrrreeetttt....
Zulfanku : "sayang"
Oktavera: "iya,tumben kangen ya?"Vera sangt senang akhirnya Zulfan masih ingat dg Vera
Zulfanku : " kangen?"
Oktavera : "iyalah,kalau nggak kangen trs apa?"
Zulfanku :"nggak usah PD gue Cuma anggap lo temen chat"
Seketika pesan chat yang dikirim oleh Zulfan berhasil membuat mata Vera
memanas. Dadanya terasa sangat sesak sekali malam itu. "jadi itu yang mau dia sampaikan?" spontan air matapun langsung mengalir deras melintasi pipi mulus Vera.

Pesan dari Zulfan pun hanya dibaca oleh Vera.jari vera pun rasanya sangat �sulit untuk membalasnya.
Ddrrreeetttt....
Zulfanku : "kok ga di jawab"
Zulfanku :"kamu marah?
Zulfanku :"maaf"
Read....

pesan dari Zulfanpun hanya di baca oleh Vera.Vera sangat kesal malam itu kepada Zulfan yang
membuatnya sangat jengkel sekali. Tetapi ponsel Vera pun terus berbunyi sampai ada 321 pesan yang dikirim Zulfan,yang isinya Zulfan hanya meminta maaf kepada Vera,tapi lain dengan vera saat ini vera hanya sibuk dengan pikirannya,ia merasa sangat kecewa.

Akhirnya vera memutuskan untuk tidur melupakan pesan chat dari Zulfan dan tidak membuka satu notif chat dari Zulfan.
"aaarrrrssssgg,sial pakek ngambek segala lagi"lain dengan Zulfan pria itu sangat bingung bagaimana caranya agar bisa mendapat maaf dari pacarnya itu.

"Terkadang perempuan itu sangat egois. Dia selalu mengutamakan gengsinya:v selalu ingin
dipuji dan di anggap benar.perempuan itu suka di kejar,senang di perjuangkan"

Ia pada dasarnya Vera memang sama dengan wanita lain yang ada di bumi ini,wanita lebih senang dipuji,bahkan di perjuangkan.Keesokan harinya setelah bangun tidur,Vera merasa tidak enak badan tubuhnya sangat terasa berat untuk melakukan aktivitas kepalannya sangat pusing sekali.

Tapi dia harus datang untuk
mengikuti upacara untuk memperingati hari pramuka. Ia Pramuka adalah salah satu kegiatan
yang diikuti oleh Vera.

Pagi ini Vera berangkat barengan sama Senda,tak heran jika mereka kemana-mana selalu bersama-sama dan sangat akhrab karna mereka sudah lama bersahabat,sejak dari pertama masuk ke SMP, sebenarnya tidak hanya senda sahabat akrab Vera tapi masih ada Aldy dan juga Risa.

Vera,Risa,Senda,dan Aldy adalah sahabat akhrab bahkan tidak hanya sahabat melaikan mereka sudah sudah seperti saudara sendiri,selalu ada saat senang maupun duka:v
Pagi itu Risa tidak bisa masuk karna harus pergi kerumah neneknya,sedangkan Aldy dia memang tidak ikut kegiatan itu, Vera mulai memegangi ponselnya dan hanya menatapnya dengan tatapan kosong,sampai ia tak menyadari pria yang sedari tadi memandanginya.

Iya, pria itu adalah Zulfan."Ver" lirih Zulfan sambil memegang pundak Vera,Vera pun spontan langsung tersentak kaget melihat Zulfan,sejak kapan laki-laki itu berdiri di hadapannya. Mulut Vera pun merasa kaku ia �sangat merasa bingung dengan kehadiran Zulfan yang hanya memakai baju batik dengan dandanan rapi,seperti orang mau ke kondangan.
"ver,kamu masih marah sama aku? Sambil memasang muka kusut,membuat Vera tidak tega
melihatnya."hm" jawab Vera singkat tanpa memandang Zulfan.

Tak-lama kemudian Vera di buat kanget dengan Zulfan tiba-tiba ponsel yang di pegang oleh
Vera sudah berada di tangan Zulfan, pria itu mengambil ponsel Vera. Vera pu mendengus kesal,dan membuang muka.

"kok chat gue gaada yang di bales,dilihat aja nggak? Masih marah?" Tanya Zulfan memastikan
Vera.
"males" jawab Vera singkat.
"lo kenapa sih ver?aneh banget,muka lo pucat banget lo sakit? Badan lo panas." Tanya Zulfan
dengan khawatir sambil memegang kening Vera."menurut lo?" jawab Vera,menahan dan berusaha menguatkan tubuhnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Zulfan yang membuatnya tambah pusing.

Pria SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang