Hidup memang sulit untuk di tebak, tak bisa untuk didefinisikan.dan jarang bisa dipastikan.
Kini Vera dan Bayu sudah hampir 1 bulan tidak bertukar kabar. Entah kem ana perginya mereka berdua apakah ditelan kerasnya dunia? Ataukah…. Pasti ada something nih
“Ver” Vera yang sedari tadi dipanggil pun masih asik dengan ponselnya.
“hm” jawab Vera singkat . “napa sih? “
“ ver, lo ga mikir perasaan anak orang yang udah baper tingkat dewa gara-gara lo?”
“tau ah”. Dengan santai ia menjawabnya.
“ Ver, gua hanya ngasih saran ya tu anak orang……..” kata-kata bela pun langsung dipotong oleh Vera. “ lo tau ga sih gue sebel bangettttt”.
“Ye, ni orang kenapa yak?” bela bingung dengan tingkah laku Vera yang sangat aneh hari ini.
“ dia..” Vera menyebutnya dengan wajah-wajah galau.”
“tu kan, apa gue bilang. Lo pasti juga baper kan Ver yamponn!!
“enggakk gue ga baper. Lo aja salah tangkep” sesegera Vera pergi tanpa pamit dengan wajah yang malu dan bingung dengan dirinya sendiri hari ini sangat aneh.Nabela tidak boleh tinggal diam dengan perasaan yang mulai datang pada sahabatnya itu,kenapa? Karena ia tidak ingin sahabatnya bersedih gara-gara hal yang ga pasti. “ haduh, Vera kok bisa sih. Bayu iya Bayu gue harus intrigasi dia.” Sesegera mungkin Nabela mengambil ponselnya dan langsung mengintrogasi si bayu.
Nabela : bisa ketemu sekarang ga bay?
Bayu : ada apa emang?
Nabela : sekarang, gue tunggu di taman.Dana khirnya mereka berdua bertemu di taman .
“napa sih?”
“ lo guna-guna apa sahabat gue”
“Hih, siapa juga yang guna-guna. Ketemu aja jarang.”
“maksud lo apa sih”. Nabela bingung dengan jawaban dari Bayu.ia tak terima dengan jawaban bayu yang begitu singkat yang membuat sahabatnya yang baru patah hati itu kembali murung ga jelas.
“ gua sibuk, banyak tugas makalah-makalah masih numpuk sibuk gua.” Bayu hanya santai menjawabnya,seperti tak ada beban tetapi terlihat seperti ada luka yang tidak semua orang tau tentangnya. “ hih,yaudah deh serah lo dah ya. Awas lu sampek tu anak satu napa-napa.”
Bayu hanya diam ia tak tahu lagi harus berbuat apa karena ia juga harus membatasi perasaan tanpa kepastian itu.sungguh bayu sangat bingung dengan dirinya sendiri.*****
Sedari tadi Bayu terus memikirkan perkataan Nabela tadi,iya ia saat ini sedang memikirkan Vera. Kenapa coba? Padahal disana belum tentu Vera memikirkan Bayu. Hah dasar bucin mah gitu ya kerjaannya kek Bayu sekarang nih:v
“Vera lagi ngapain ya, udah lama banget gua ga ngasih kabar ke dia.” Bayu sedang sibuk dengan fikirannya sendiri saat ini.
Bayu terus memikirkan Hal itu,ia juga tak bisa membohongi perasaannya sendiri terhadap Vera,andai kalian tau bahwa sekarang Bayu sedang dilema.“ngapain sih lo daritadi mondar-mandir mulu?” timpal roy yang sudah sepat karena sedari tadi Bayu hanya mondar-mandir ga jelas. “ Vera.” Sekarang Bayu yang jadi galau.
“Vera? Veranya Zulfan maksud lo?” timpal roy tak percaya
“ Bukan lagi sekarang.” Bayu hanya kesal dengan ucapan roy tadi, kenapa? Cemburu?
“ santuy aje kali bro?” sepertinya roy mencium bau-bau cemburu disini. Kalau lo suka perjuangin. Timpal roy sambil ngakak dan menepuk pundak Bayu lalu ia pergi.“Apa bener ya,yang dibilang Roy, gue cemburu?”. “ gue emng sayang sama lo Ver. Tapi apa lo juga? Lo aja ga pernah nglirik gue sama sekali. “ bayu bicara sendiri dengan senyum kecut meratapi nasibnya.
Tiba-tiba tangan bayu mengambil ponsel yang ada disakunya lalu ia mencari nama seseorang, dan siapa orang itu ternyata Vera.
Bayu : ve
*****
Vera yang selesai sholatpun langsung mengecek ponselnya yang berbunyi diatas ranjang.
Ia kaget dengan room chat yang di bukanya, ia tak menyangka bahwa seseorang yang ia harapkan ternyata kembali memberi kabar kepadanya sesegera mungkin Vera langsung membalasnya.Bayu : ve
Oktavera : iya Bay ?
Bayu : sory ya uda lama ga ngasih kabar kamu.
Oktavera : ya,mungkin kamu sibuk.
Bayu : iya aku lagi sibuk, banyak tugas juga :vEmang ampuh banget ya padahal Cuma dikabarin gitu aja udah senyum-senyum sendiri.
Sangking senengnya nih ya sampek treak-treak ga jelas. Bikin kakak-kakaknya marah,karena suara Vera yang sngat mengganggu itu.Di pagi yang cerah ini semua orang udah ngumpul bunda,ayah,kakak-kakak Vera semua sudah bersiap di ruang makan.
“vera mana bun?”. Ayah Vera yang belum melihat batang tubuh Putri bungsunya itu,menanyakannya kepada Bunda Vera. “ masih dikamar mungkin yah.”jawab bunda Vera.“ pagi semuannya” Vera pagi ini terlihat sangat ceria sekali.
“ceria bner tu muka” timpal kak revan,kakak laki-laki Vera yang nomor 2
“yee apaan Vera kan emang tiap hari selalu ceria gini ya bun” sambil tersenyum menampilkan deret giginya yang rapih. Bunda Vera hanya tersnyum mendengar canda ,tawa ,ramai ,dan hangatnya keluarga mereka.Sepulang sekolah seperti biasanya karena sekolah Vera dan Bayu Berbeda meraka jarang sekali bisa pulang bareng ditambah lagi sekarang mereka juga sudah tidak sedekat dulu yakan :v
Sore ini Vear memutuskan pergi ke tempat dimana Bayu sering mengajaknya kesana, menikmati indah nya senja dan menyambut datangnya malam dengan secangkir kopi dan sebuah simpul senyum kehangatan.iya, vera sangat merindukan hal itu.Kini Vera telah sampai di tempat favorit bayu dan dirinya. Tapi rasanya seperti ada yang kurang ,apa? Iya rasa yang mulai hilang, rasanya menyakitkan. Tetapi Vera tetap berdiri menikmati indah nya senja sendiri tanpa Bayu. Sebenarnya Vera berharap Bayu datang dengan tiba-tiba tapi semua itu hanya angan belaka Vera saja.
Sampai senja pun hilang dan malam mulai datang membawa awan hitam. Vera masih setia menunggu Bayu. Mau sampai kaan? Sampai bumi bergemuruh karena sebentar lagi akan turun hujan. Dan saat ini Vera menangis terisak,tak seorangpun tau. Tak seorangpun mengerti dengan apa yang ia rasakan saat ini sakit. Rasa itu kembali lagi apa lagi ini Tuhan.
Hem jadi baper deh :(
Terus kepoin cerita PRIA SENJA ya teman-teman
Dan jangan lupa Vote nya biar aku lebih semangat buat nulis lagi
See you next part :3

KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Senja
JugendliteraturSenja itu yang selalu terang karena kehadiranmu, kau selalu datang sebagai rembulan saat senja.. yang membawa isyarat dengan berjuta makna, yang takmampu kau ungkapkan padaku.. hanya dapat kau simpulkan semua itu dalam senyum manismu.. Dan dengan...