Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Apa tadi cuma mimpi? Tapi rasanya seperti nyata. Tapi kenapa ia pergi. Kenapa ia tak mau melihat aku. Apa.. Dia benci aku?
Verapun terus memikirkan perihal bayu yang datang dan menolongnya dari derasnya hujan yang telah menimpanya.
Dan saat ini yang vera rasakan adalah sakit. Sakit yang belum terobati.
Semoga cepat sembuh ya sakitnya,dan lekas membaik dari sebelumnya :)
"
Jangan terlalu bimbang dengan perasaan,jika lelah bersandarlah.
"Kini vera yang telah sembuh dari sakitnya tetapi..tetapi tidak dengan luka yang membekas dihatinya. Ya.. Rasa sakit itu, bayu? Mungkin karenanya :v
Malam ini ditemani semilir angin vera tengah duduk termenung di teras rumah ditemani secangkir kopi yang membawa kehangatan dimalam hari.
Rupannya vera merasa sangat terpukul dan sering menyendiri beberapa hari ini.
Tanpa vera sadari ternyata ada seseorang yang sedari tadi melihatnya dan ia hanya dapat memandangi vera dari kejauhan, siapakah dia? Iya diaaaa? Yaps tepat sekali dia adalah yang selama ini vera nanti kedatangannya.
Merasa seperti ada orang yang mengawasinya sedari tadi verapun langsung merasa tak nyaman. "siapa ya? " vera pun akhirnya memberanikan diri untuk mengecek siapa yang datang kerumahnya dengan diam² itu
"1..2..3.. Huuuuaaaaaa verapun terkejut dan langsung lari sambil teriak² bundaaaaa huaaaa kakakkkkk".
Tak menemukan batang tubuh pria yang ia nanti tetapi malah ketemu pangeran kodok yaampun veraaaaa
"kamu kenapa sihhh? Ada apa? Sampai ngos-ngosan gitu? " tanya bunda yang kaget karena vera yang lari-lari dan teriak-teriak bak orang dikejar maling 😂
"iii.. Tuuuu bun, itu siii.. Pangeran.. "
Jawab vera yang membuat bunda kaget."pangeran dari mana malam-malam gini. Ngaco ah kamu"sahut bunda yang bingung dengan perkataan Vera. "ih, pangeran kodok maksud vera bun yaampun sumpah vera kaya jantungan tau gasih bun, huhhhh"
Ucap vera yang masih sedikit ngos-ngosan."Yaampunn..bunda kira, lagian sih kamu ada-ada aja. Ya kaya gitu tu kalau anak gadis malem-malem galau di teras". Goda bunda yang perlahan membuat putri bungsunya itu kembali lagi galau. Yahh bunda nihh hahha..
Vera saat ini kembali murung dan pergi ke kamarnya. Setelah itu ia mengambil handphone nya dan mengecek siapa saja yang telah mengiriminya pesan.
Disana ternya sudah ada roy yang telah mengiriminya pesan.
Roy : ver
Roy: bayu pergi
Roy: sorry katanya udah sering ngebikin lo sakit.
Roy: "bahagia terus disini" gitu kata bayu ver. Sorry dia ga bisa ngasih tau langsung ke lo.. Soalnya waktu yang ga memungkinkan buat pamitan ke elo.Deg..
Seperti mati rasa. Tubuhnya kini mulai melemas air mata yang tanpa aba-aba udah jatuh
" kamu pergi gitu aja? " ucap vera pelan. Kini ia tak sanggup berkata apa-apa. Tubuhnya sudah takberdaya lagi matanya sudah sembab.
Tangis terisak.. Yang membawanya terjun ke dalam mimpi, ya.. Vera saat ini tengah ketiduran karena sudah lama sekali ia menangis.
"bayuuuuuu!" teriak vera yang sudah bangun dari mimpinya yang secara tiba² memanggil nama bayu. Ternyata ia telah memimpikan sesosok bayu.
"cuma mimpi ternyata".Pagi ini ia sudah dandan rapi dan bersiap akan pergi kesekolah. Ia harus kuat dan lebih bersemangat lagi untuk hari ini,esok,dan seterusnya. Semangatt vera.
Nyatanya tak semua rasa harus terbalaskan, kadang kehilangan juga menjadi salah satu cobaan yang harus kita terima:)
~pg 2020~
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Senja
Teen FictionSenja itu yang selalu terang karena kehadiranmu, kau selalu datang sebagai rembulan saat senja.. yang membawa isyarat dengan berjuta makna, yang takmampu kau ungkapkan padaku.. hanya dapat kau simpulkan semua itu dalam senyum manismu.. Dan dengan...