Pembalasan Bidadari Hitam V

2.3K 312 5
                                    

.

.

 "Ini sangat membosankan, benar-benar membosankan. Bagaimana bisa mereka menyia-nyiakan waktuku yang sangat berharga demi obrolan yang membosankan dan tidak ada sangkut pautnya dengan tugas?!" gerutu Hyunno dalam hati. Ingin mengumpat dan melayangkan sumpah serapah namun bila Ummanya tahu dirinya melakukan tindakan tidak terpuji seperti itu bisa dipastikan Hyunno akan menyesal seumur hidupnya, "Demi Umma aku harus bersikap selayaknya remaja seusiaku. Andaikan Umma tahu orang-orang yang berada di hadapanku ini sangat membosankan dan hanya mimikirkan urusan cinta monyet menjijikkan tanpa memikirkan masa depan mereka!"

"Yah Choi Hyunno! Kenapa kau melamun dari tadi, huh? Katakan sesuatu?!" seorang namja berambut cepak yang terlihat seperti akan Wamil (wajib militer) bernama Kwon Huan itu menegur Hyunno.

"Aku tidak melamun. Aku hanya mengamati dan mendengar apa yang sedang kalian bicarakan." Jawab Hyunno, "Dan karena menurutku apa yang kalian bicarakan terdengar sangat membosankan, aku memilih diam." Lanjutnya.

"Aigoo! Daebbak!" Kim Hyeri, yeoja manis berambut sebahu agak ikal itu menatap tidak percaya pada Hyunno. "Membicarakan bagaimana menyenangkannya kerja sambilan ditempat yang sama dengan orang yang kau taksir, pergi ke taman bermain bersama teman-teman sebayamu terdengar membosankan untukmu? Luar biasa!"

"Aku tidak pernah merasakan bagaimana rasanya bekerja sambilan atau pergi ke taman bermain bersama teman sebayaku." Ucapan Hyunno itu membuat ke-4 teman anggota kelompoknya –kelompok tugas salah satu mata kuliah yang diambil Hyunno menatap tidak percaya padanya.

"Kau serius?" tanya Huan.

"Ku rasa dia serius." Gumam Hwang Senna, yeoja berkulit sedikit kecoklatan yang duduk di samping Hyeri.

"Anak ini sungguh luar biasa aneh!" komentar penuh kekaguman namun juga mengandung sedikit sindiran dilontarkan oleh Jun Maru, namja berkaca mata berambut ikal yang berada tepat di samping Hyunno.

"Kalau begitu bagaimana kalau akhir minggu ini kita pergi ke karoke bersama-sama?" usul Hyeri.

"Setuju!" jawab Huan dan Senna penuh semangat.

Maru hanya mengangguk pelan sambil melirik Hyunno.

"Mwo? Karoke? Benar-benar sangat membuang waktuku yang berharga!" gerutu Hyunno dalam hati.

.

.

Hyunno hanya bisa mengerucutkan bibir merahnya kesal ketika menceritakan kembali rencana konyol teman sekelompoknya –menurutnya kepada sang ibu saat keduanya sedang belanja bahan makanan di super market.

"Kalau hanya ingin karoke bisa dilakukan di rumah, kan? Aish! Mereka benar-benar membuatku kesal. Aku belum menyetujui keinginan mereka tetapi mereka sudah memutuskan semuanya tanpa mendengar pendapatku dulu. Sangat mengesalkan!" gerutu Hyunno yang dengan lihainya mengambil beberapa bungkus dark coklat dari etalase yang dilewatinya.

"Tidak ada ruginya kau pergi." Ucap Jaejoong yang berjalan membelok ke kiri menuju deretan etalase tepung dan bumbu instan.

"Tapi Umma...." susah payah Hyunno membelokkan troli yang nyaris penuh itu mengikuti langkah ibunya.

"Kau butuh hiburan dan suasana baru." Jaejoong mengambil satu bungkus tepung roti berukuran 500 gr, mengamatinya sebelum kembali berujar, "Siapa tahu kau bisa mendapatkan seorang yeoja chingu nanti." Jaejoong tersenyum pada Hyunno dan memasukkan satu bungkus tepung roti ke dalam troli sebelum kembali berjalan.

✔️Pembalasan Bidadari Hitam/ YunJae FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang