Lenguhan beradu dengan isakan, serta rintihan terdengar bergema disayap kanan mansion mewah bergaya eropa itu, Ong Seongwu sang pemilik bangunan megah begitu menikmati suara yang keluar dari bilah bibir omega muda dihadapannya.Jihoon disebrangnya, bergerak gelisah tangannya yang terrantai meremat besi-besi yang bisa ia raih sebagai pelampiasan, air mata dan salivanya membasahi wajah cantik itu. Kaki-kaki mungil Jihoon tampak tegang menekuk, sesekali pinggul sintal itu bergetar dengan lelehan cairan merembes di area depan-belakang milik sang omega.
Tajam mata Alpha tampan itu menatap sosok mungil yang terlihat sangat erotis, dengan segala kepolosan dan kemurnian yang dijaga oleh klan Park selama ini. Seongwu tersenyum miring, puas rasanya usai membantai seluruh klan keluarga omega itu. Kini ia bisa merusak harta berharga mereka yang tersisa dengan sesuka hatinya.
Dengan satu tarikan dalam ia menghirup aroma pheromone Jihoon; tercium semakin pekat membuat tubuhnya panas. Tetap tenang ia melangkah mendekat kearah Jihoon yang sudah membenamkan wajahnya pada bantal ketika mencapai klimaks pertamanya.
Jemari Seongwu liar menyusuri lekukann pinggul dan bokong milik sang omega: begitu padat, halus, terasa kenyal ketika ia mencengkramnya kuat dengan satu tangan."Aaaarrrkhhh!"
Jihoon menjerit ketika merasakan tangan lebar itu menangkup sisi bongkahan sintalnya dengan kuat hingga meninggalkan jejak kemerahan tapak tangan sang Alpha. Pheromone dominan Seongwu melemahkan tubuh mungil itu. Tubuh Jihoon bergetar hebat, nafas sang omega terengah mendongkak mencari udara bercampur aroma sang Alpha.
"Panaaaasss, aaaahhh sesak uuuughhh" Jihoon meracau, berganti meremat sprei-bantal yang lembab karena keringat dan cairan miliknya.
Seongwu mengosok dagu runcingnya, iris matanya yang berkabut nafsu melebar, merasakan denyut aneh yang mendera tubuhnya saat iris kelabu Jihoon menatapnya dengan ekspresi kesakitan yang terlihat jelas.
"Dda-" Jihoon mengeleng, ia takut dihukum lagi "Maaasttthhhheerr... hiks Ji minta maaf hiks aaaaahhhh nggghhh sakit" Jihoon terus mengerakan kepalanya meronta-ronta agar benda silikon yang menjamah pusatnya terlepas.
Seongwu terkekeh, suaranya terdengar berat berganti geraman.
"Sakit?"
Jihoon mengangguk sembari mengigit bibir bawahnya. Alpha itu tersenyum puas melihat keturunan Park itu begitu menderita menangis memohon ampun darinya.
"Kau tahu apa salahmu-?" Geram Seongwu yang dibalas desisan dan gelengan kepala sang omega. "-salahmu karena kau lahir dari keluarga pembunuh itu!!" Bentaknya.
Jihoon semakin keras terisak, menatap takut-takut kearah Seongwu, pria itu menarik tubuhnya dengan kasar, membalik Jihoon hingga terlentang dan mengukungnya. "Aku akan menyiksamu sampai kau tak mau hidup lagi" desisnya ditelinga Jihoon yang mendongkak menatapnya nanar dengan linangan airmata yang tak kering-kering dari mata indah itu.
"Jangan.... hiksss nggghhh" Jihoon bergerak gelisah, tubuh polosnya bergesekan dengan tubuh keras sang dominan yang masih mengukungnya. Sorot mata Seongwu tampak menahan gairah saat jari-jari mungil milik omega itu tanpa sengaja menyentuh kulitnya yang panas. Pheromone Jihoon semakin kuat-semakin tercium memabukan, terasa manis melemahkan pertahanan Alpha yang masih terkabut dendam itu.
Satu tangan Seongwu mencengkram tangan Jihoon diatas kepala sang omega, keduanya cukup lama bertatapan, Seongwu merasakan sesuatu, rasa sedih dan kesepian yang terasa tak asing, begitu menusuk hatinya hingga, sadar Seongwu menunduk, mencium bibir submisiv dibawahnya dengan rakus, mengigit-melumat sebelum melesakan lidahnya yang terasa panas didalam rongga mulut omega berwajah cantik itu. Keduanya melengguh ditengah ciuman mereka, Seongwu menangkup dagu Jihoon, dengan kedua tangannya, mengigit bibir bawah Jihoon yang manis-mengaitkan lidahnya yang dibalas sang omega dengan begitu kaku. Tubuh tegapnya merasakan sensasi asing yang tak pernah ia rasakan sebelumnya, ia Alpha dewasa sudah berapa banyak tubuh Omega dan Beta yang ia sentuh sebelumnya, tidak heran dirinya sanggup menahan serangan pheromone dari omega manapun. Tapi aroma ini, aroma milik omega Park itu terhirup begitu lembut-menghanyutkan dengan sentuhan memabukan yang semakin kuat ketika kau menciumnya terus-menerus.
Bibir tipis Seongwu bergeser, kearah bibir atas Jihoon, nafas keduanya terengah, dengan tubuh yang masih saling bergeskan. Seongwu bergeser, bersimpuh diantara dua belah tungkai Jihoon dan membukanya semakin lebar, benda silikon itu masih bergetar didalam sana, menubruk dinding dalam Jihoon dan cairan milik sang omega semakin basah mengalir-membasahi paha dalamnya yang padat.
Satu tangan Seongwu menarik benda silikon itu dan membuangnya kelantai. Jihoon melengguh, merasakan rasa kosong didalam dirinya. Nafas omega itu terengah-engah, dirinya tak sadar betapa Jihoon terlihat begitu mengairahkan dengan wajah lugunya yang memerah, mata sembab, bibir bengkak, dan tubuh sintalnya masih bergerak gelisah meminta dipuaskan.
Mata tajam Alpha itu berkilat, menurunkan resleting celana kainnya. Mengeluarkan miliknya yang sudah mengeras-tegang dan besar. Mengacung dihadapan Jihoon yang menatapnya bingung.
Seongwu mengambil sesuatu dari box hitam disampingnya; lube dan blindfold, memasangkannya dengan paksa pada Jihoon sebelum menarik tubuh mungil itu bersimpuh dihadapannya. Seongwu masih mengurut miliknya yang semakin membesar, urat-urat disepanjang miliknya menonjol menandakan gairah pria dewasa itu sudah berada dipuncaknya. Satu tangannya ia pakai meremat rambut sang omega dengan kasar, dan satu tangannya lagi mengarahkan miliknya diwajah Jihoon mengesekannya pada pipi dan bibir sanv omega, Seongwu mendesis ketika puncak miliknya menyentuh kulit bibir Jihoon.
"Kau tak mau mati kan?" Geramnya.
Jihoon mendongkak, mengeleng dengan bibir mengatup rapat. Takut.
"Buka mulutmu!" Perintah pada Jihoon yang menurut, omega itu patuh membuka perlahan bibir merahnya hingga Seongwu melesakan miliknya dengan kasar didalam sana.
"Ngggggrrrrhhhhh..." Seongwu menggeram dalam, miliknya terasa basah didalam mulut Jihoon yang tampak terkejut merasakan sesuatu didalam mulutnya. "Hisap!!" Seongwu meremat rambut Jihoon kuat, menyeringai puas kala Jihoon yang masih mendongkak menyesap miliknya meskipun masih terasa begitu kasar dan kaku. Lidah milik omega itu membelit puncaknya, bergerak menyusuri sepanjang miliknya didalam sana. Geraman Seongwu bersahutan dengan lengguhan Jihoon yang sepertinya mulai terbiasa dengann miliknya didalam sana.
Tanpa ampun, Seongwu menghentakan miliknya hingga menubruk tenggorokan Jihoon yang langsung melepaskan miliknya dari dalam mulut sang omega. Seongwu hendak menampar pipi gembil itu. Tapi Jihoon mengelengkan kepalanya cepat dan kembali terisak. "Jangan hukum Jihoon hiks, Ji mau muntah, sprei daddy kotor nanti" air mata merembes membasahi blindfold itu.
Seongwu menggeram kesal, dengan kasar ia melepas blindfold itu dan menciumi bibir Jihoon, mengigit hingga bibir bawah sang omega terluka dan meneteskan darah. Sekali hentak Alpha dewasa itu membalik tubuh Jihoon agar berada diatas pengkuannya, menarik rambut tebal sang omega dan kembali menyesap bibir bengkak itu. Jihoon meringis, sakit tapi ada sensasi nikmat yang terasa menyenangkan didalam tubuhnya setiap Alpha tampan itu memperlakukannya kasar.
Nafas keduanya terengah, geraman dan lenguhan mereka bersahutan sepanjang malam, hingga Seongwu tanpa sadar mengigit leher dan tengkuk Jihoon sebelum meghujamkan miliknya didalam tubuh sang omega.
TBC
Bunda Loves You 💋
Author side :
Ga seru ya aing nyiksa utun...
Abisnya ga tega..
Tapi tytydnya Ong uda ngehujam Jihoon aja nih, kan uda dibilang ga bakal tahan mah sama utun kalo uda mode 🌚
Marking uda 🌚
Knotting????
Hamil????
Seongwu soft 56 % downloading...
See at next chapter...
KOMEN WOOOOYYYYY!!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love [Is] ? [OngWink ABO 🔞]
FanfictionOng Seongwu pewaris tunggal SNU group. Alpha dewasa berusia 28 tahun yang menaruh dendam pada Klan Park karena membunuh orangtuanya sepuluh tahun yang lalu. membuatnya menyimpan duka, amarah, dan kesepian yang menyelimuti dirinya. suatu ketika ia b...