Jihoon tampak gelisah, meremat piyamanya yang sudah terbuka, mendongkak menatap dominan didepannya dengan ekspresi memohon. "Daddyhh.. Jihoon mau ini" omega manis itu kembali mengesekan wajahnya diantara selangkangan Seongwu yang sudah mengembung, hidung si manis bergerak menyusuri area yang mengeras sesekali menciumnya.
Seongwu tercekat, mata tajam miliknya nanar mengamati kegiatan Jihoon yang diluar ekspetasinya, ia tak tahu bila seorang omega sepolos Jihoon memiliki sisi liar seperti ini. Pheromone milik Jihoon pun sudah menguar semakin kuat memancingnya. Tangan lebar miliknya meraih kepala Jihoon dan menjauhkan wajah cantik itu dari area privatenya.
"Kau mau ini?" Seongwu mengelus miliknya yang masih tertutup celana kain hitam, suara pria itu berat berbisik ditelinga Jihoon yang mengangguk sembari mengigit bibir bawahnya. "Mau daddyhhh.."
"Ambil sendiri" Seongwu malah menyandarkan tubuhnya, melepaskan dua kancing kemeja kerjanya memamerkan dada bidang kerasnya. Aroma dominan miliknya ikut menguar saling beradu dengan sang omega yang memasang wajah bingung masih mengesek-gesekan pipinya pada milik Seongwu. "Buka pakai mulutmu" geramnya. Jihoon menurut, mengigit resleting celana milik Alpha itu bergerak turun membukanya. Wajah omega manis itu memerah, keringat membasahi pelipisnya tanda tubuhnya semakin panas. Refleks Jihoon kembali mencium dan menjilati kepemilikan sang dominan yang masih berbalut celana. Susah payah Jihoon mencoba mengeluarkan milik sang dominan dari sana tapi tak bisa juga hingga ia mulai menangis, mendongkak menatap Seongwu yang malah menaikan satu alisnya. "Kenapa?"
"Tidak bisa keluar daddy hiks" Jihoon menyeka airmatanya, Seongwu tanpa sadar tersenyum mendengar ucapan polos sang omega, dirinya pun berdiri menarik miliknya dari celah celana kehadapan Jihoon yang langsung berbibar memandangi kepemilikannya yang sudah mengeras dan besar dihadapan simanis yang masih setia bersimpuh dihadapannya. Satu tangan Seongwu mengurut miliknya, dan satu tangannya yang lain mencengkram rambut coklat Jihoon. Satu tangan Jihoon refleks ikut menyentuh miliknya, mendekatkan pada wajah simanis yang mendongkak sembari menempelkannya pada pipi kanannya sendiri. "Daddyhhh ini panas" lirihnya dengan wajah merah padam "Besar dadddyhhh"
Seongwu tercekat, Jihoon yang sudah berada dalam puncak heatnya menciumi miliknya yang semakin terasa keras dan membesar, urat-urat disepanjang milik pria itu semakin tampak besar menandakan Seongwu juga mulai merasakan masa rutnya. Lidah omega itu terjulur-menjilati titik dipuncak kepemilikan sang dominan, mengulumnya didalam mulutnya yang terasa begitu basah dan hangat. Seongwu menggeram, meringis merasakan sensasi luar biasa yang menjalar ditubuhnya ketika lidah Jihoon menyusuri sepanjang miliknya. Jemari bulat itu masih memegang miliknya memasukan perlahan kedalam mulutnya lebih dalam lagi sembari mendongkak tepat menatap Seongwu yang menunduk menikmati pemandangan mengairahkann Jihoon yang tengah memanjakan miliknya sembari bersimpuh dibawah sana. Kepala mungil itu bergerak maju-mundur dengan kaku, terasa ngilu tapi juga nikmat saat gigi Jihoon tanpa sengaja menyentuh kulitnya.
Seongwu menggeram parau, merasakan klimaks sudah mendekat. Ditariknya miliknya dari mulut Jihoon, ditangkupnya satu sisi wajah sang omega "buka mulutmu!" Perintahnya sembari mengurut miliknya cepat, Jihoon mengecup puncak itu sekali lagi seolah mengerti ia membuka sedikit bibirnya sebelum Seongwu mengeluarkan cairan panasnya diwajah dan mulut sang omega. Keduanya terengah, tubuh mungil yang masih bersimpuh itu sudah basah dibawah sana, dan Seongwu masih ingin menyiksanya dengan gairah yang sedang dibendung oleh Jihoon. Diamatinya Jihoon yang meminum cairan miliknya jari-jari bulat itu menyeka sisa cairan yang menempel sisi mata kanan Jihoon. "Daddyhhh lagi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love [Is] ? [OngWink ABO 🔞]
FanfictionOng Seongwu pewaris tunggal SNU group. Alpha dewasa berusia 28 tahun yang menaruh dendam pada Klan Park karena membunuh orangtuanya sepuluh tahun yang lalu. membuatnya menyimpan duka, amarah, dan kesepian yang menyelimuti dirinya. suatu ketika ia b...