Ong Seongwu pewaris tunggal SNU group. Alpha dewasa berusia 28 tahun yang menaruh dendam pada Klan Park karena membunuh orangtuanya sepuluh tahun yang lalu. membuatnya menyimpan duka, amarah, dan kesepian yang menyelimuti dirinya.
suatu ketika ia b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ong Seongwu menarik drawer dasi diruangan pakaiannya, memilih satu diantara sekian koleksi dasi-dasi mahalnya sebelum ia kenakan hari ini. Tidak tampak guratan kelelahan diwajahnya padahal semalam nyaris ia tidak tidur. Menghabisi malamnya menikmati tubuh omega manis yang sudah dirinya klaim tanpa sengaja. Langkah Alpha dewasa itu tenang, memecah keheningan sayap kanan mansion yang memang dipergunakan hanya khusus sebagai ruangannya. Usai bersiap dengan setelan jas kerjanya ia keluar melewati area tidur dimana Jihoon masih terlelap dengan kondisi tubuh yang cukup mengenaskan tapi terlihat begitu mengiurkan disaat bersamaan; tubuh mungil namun sintal itu hanya berbalut selimut tipis, mata indahnya terpejam dengan helaian bulu mata lentik dan tebal yang mengarisinya, bibir plum merah membengkak. Seongwu menatap sosok itu dengan ekspresi yang ia sendiri sulit artikan ada apa dengan pikiran dan tubuhnya saat ini, Seongwu berdecih melihat bekas-bekas keunguan disekujur tubuh Jihoon, bekas cakaran, dan gigitan darinya disekitar leher, pundak, dan tengkuk Jihoon.
Dihampirinya Jihoon, tanpa Seongwu sadari dirinya menarik selimut yang lebih tebal untuk membungkus tubuh sang omega. Kemudian berbalik meninggalkan ruangannya menuju area tengah dimana para staffnya sudah menyiapkan sarapan untuknya.
"Selamat pagi master.." seorang maid senior menyapanya sembari menuangkan secangkir kopi panas yang dibalas anggukan kepala Seongwu. "Anda terlihat lelah.."
Mendengar perkataan maid yang sudah bersamanya nyaris sepuluh tahun itu, Seongwu hanya menyunggingkan senyuman tipis "aku baik-baik saja" sahutnya.
"Tuan Hwang sudah menunggu sedari tadi dilobi utama" Maid itu membiarkan Seongwu meminum kopinya terlebih dahulu. Pria itu mengangguk berdiri meraih tas kerjanya turun menuju lobi utama dimana seorang pria berwajah tampan menunggunya sembari membaca koran.
"Kau tidak tidur?" Tanya Hwang Minhyun; Beta sekaligus orang kepercayaannya selama mereka berteman hingga ditahun ke dua puluh itu. "Tidak" jawabnya.
"Tumben, bukankan proyek itu tidak perlu direvisi. Kenapa kau harus bergadang lagi"
Seongwu melirik kearah sahabatnya itu yang selalu saja cerewet "Proyek yang lain" sahutnya singkat.
"Kau sedang membuat apa?"
"Anak"
"Hah?!"
"Mana dokumen yang aku minta?" Tanya Seongwu ketika keduanya sudah duduk dibangku penumpang menuju gedung SNU Group. "Ini, sudah aku analisa dan sepertinya kau harus menemui Klan Kim untuk mengkonfirmasinya"
Seongwu terdiam, membaca lembar demi lembar dokumen tersebut "buat apa aku menemui Jonghyun, orang keras kepala seperti dia tidak akan banyak membantu"
"Kau juga sama keras kepala dan angkuhnya" balas Minhyun.
"Ck! Kau tertarik dengan dia kan?"
Minhyun tercekat sebelum ia terbatuk dan mendelik kearah sahabatnya.