1

6.4K 313 18
                                    

Jakarta, 6.30 AM

"Mama! Mana kaos kaki Eunwoo?!" teriak seorang anak laki-laki bernama Eunwoo.

"Sebentar, Eun! Mama masih nyiapin bekel buat kakak kamu!" teriak Irene, mama dari Eunwoo.

Seorang anak laki-laki datang menghampiri mamanya yang sedang sibuk.

"Ma, biar Minhyun aja yang beresin. Mama urusin adek dulu sana. Pusing kepala Minhyun denger Eunwoo teriak mulu," kata laki-laki bernama Minhyun itu.

Irene tersenyum kepada anak sulungnya itu. Ia menepuk pundak Minhyun kemudian berjalan menuju kamar Eunwoo.

Tak lama, datang seorang pria memakai setelan jas rapi. Ia mengambil kopi dari mesin kemudian menduduki kursi mini bar yang ada di dapur rumah. Matanya memperhatikan Minhyun yang lagi masukin wadah bekalnya ke dalam tas bekal.

"Kak, kamu udah gede gitu gak malu bekel mulu?" tanya pria bernama Suho itu. Suami Irene dan papa dari Minhyun dan Eunwoo.

Minhyun ngangkat bahu gak peduli. "Gak mau makanan yang kotor di kantin sekolah." Emang dia ini orangnya bersih banget, gak tau nurun dari siapa.

Suho mendecak kesal. "Ya elah... Papa kamu ini orang kaya, Kak. Habisin aja duit papa buat delivery makanan suruh anter ke sekolah tuh sama gofood."

"Males ih... Mending duitnya buat tabungan kakak beli layar komputer buat nge game."

"Itu mah beli sekarang juga bisa, Hyun. Gak usah ada acara nabung segala." Suho meneguk kopinya lagi. "Intinya kamu besok gak usah bekel-bekel lagi. Malu papa punya anak ganteng-ganteng bawaannya tas bekel gambar we bare bears."

Minhyun ketawa. "Iya, papa."

Ya, jadi beginilah hiruk pikuknya rumah keluarga Hartono. Suho dan Irene ketemu waktu kuliah dulu. Kecantikan Irene menyihir Suho. Pada awalnya orang tua Suho tidak menyetujui. Alasannya karena Irene tidak kaya raya seperti keluarga mereka, takut turunannya jadi miskin. Namun setelah tahu bahwa Irene adalah wanita pintar, rajin, dan baik hati, orang tua Suho pun menyetujui.

Mereka berdua pun menikah di Singapura yang langsung lanjut honeymoon di Bora-Bora. Habis dari Bora-Bora mereka berdua liburan lagi ke Amerika. Suho mah santai aja ngabisin duit banyak. Irene yang cerewet suka minta pulang selama di Amerika. Gimana gak minta pulang kalau di Bora-Bora aja udah seminggu. Capek juga lama-lama liburan.

Setahun kemudian, lahirlah Minhyun, anak pertama dari pasangan Suho dan Irene Hartono. Gak lama, Irene hamil lagi. Lalu setahun kemudian lahirlah Eunwoo, anak kedua dari pasangan Suho dan Irene Hartono. Jadi Minhyun sama Eunwoo cuma beda setahun.

"Dek! Cepetan sih! Udah lewat 40 nih!" teriak Minhyun sambil ngambil kunci mobil. Minhyun udah kelas 12 SMA sekarang. Eunwoo kelas 11 SMA.

Eunwoo datang sambil bawa sandwich sarapannya. "Sabar sih, Kak. Gue baru beres pake kaos kaki, nih."

"Peduli amat dah. Yok buruan." Minhyun menunduk hormat kepada Suho dan Irene. "Pergi dulu ya, Ma, Pa."

"Hati-hati nyetirnya, Hyun," kata Irene.

Eunwoo cuma melambaikan tangannya di udara. "Dah, Ma!" Irene cuma bisa ketawa liat kelakuan anak bungsunya.

"Aku juga pergi dulu, Ren." Suho mencium kening Irene.

Irene senyum. "Iya, hati-hati ya, yang."

Suho pun berjalan menyusul anak-anaknya ke garasi. Rumah pun kembali sepi. Irene ngeberesin sisa sarapan. Gak lupa dia juga nyimpen sisa makanan di kulkas. Setelahnya ia bergegas mandi karena badannya udah bau banget kena asap makanan.

Dingin Family✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang