27

753 67 32
                                    

halo gais, saya kembali~~

terima kasih atas dukungan dan doa para readers, saya ujiannya sukses.

sukses kerja sama nya HEHE.

mata juga udah sembuh, terima kasih buat kalian~

OKE AYO LANJUTKAN CERITA INI!!! JANGAN LUPA VOTE~ <3

--

"Ko Suho, jangan keras-keras lah sama Minhyun. Kasian dia..." kata Joy.

Suho yang lagi bantuin Minhyun bawa barang-barangnya cuma natap Joy dingin. "Kalau kamu sendiri suka nyuruh Jung belajar ga?"

Joy ngangguk. "Iya."

"Kamu suruh dia masuk jurusan apa?"

"DKV."

"Nah kalau kamu maunya gitu dan anak kamu gak mau, kamu pasti kecewa kan? Manalagi kamu yang udah susah-susah daftarin dia buat tes masuk."

"Iya, Ko."

"Nah gitu yang bikin koko ngusir Minhyun saking marahnya. Manalagi dia clubbing ampe mabok pingsan begitu. Bayangin Jung atau Echan yang begitu, kamu emangnya gak marah?"

Joy cemberut. "Iya iya, Joy ngerti ko... Udah ah badmood. Pergi sana!"

Suho bingung. "Lah ngambek..."

Joy jalan balik ke kamarnya. Suho cuma geleng-geleng liat iparnya begini. Kudu sabar memang ngomong sama bumil. Dia sendiri kadang cape sama Irene yang di rumah kerjaannya marah mulu, tempramen begitu. 

"Pa, udah semua barangnya," kata Minhyun manggil papanya.

"Oke, ayo pulang." Suho jalan ngelewatin Minhyun. Dia ceritanya masih irit ngomong dan kontak mata. Masih marah.

Sesampainya di rumah, para ART bawain semua barang-barang Minhyun ke dalam rumah. Suho dan Minhyun masuk dulu ke dalam rumah. Irene udah teriak-teriak dari dalem ngajak sarapan bareng. Padahal udah jam 10. Eunwoo juga baru bangun lagi masih sipit banget matanya.

"Kak..." panggil Suho ke Eunwoo sambil duduk di kursi.

Eunwoonya diem aja, minumin susu.

"Kak..." kali ini Irene yang manggil sambil naroh sepiring besar berisi pancake.

"EUNWOO WOY! DIPANGGIL BANGSAT!" teriak Minhyun. Cape dia adeknya dipanggil gak nyahut mulu. Malah minum susu terus.

Eunwoo nyemburin susunya ke depan. Alhasil susunya tumpah ke piringnya sebagian. 

"Apaan sih, bang! Bangsat lu!" teriak Eunwoo sambil ngelap-ngelapin meja dan piringnya.

Suho gercep sekali, dia langsung jewer dua telinga anaknya itu. "Kalau adek kalian denger dari dalam perut gimana?! Papa gak mau bayi ini nanti kata pertamanya 'bangsat' ya!"

Minhyun dan Eunwoo nunjuk Suho. "Papa sendiri ngomong!"

Irene pukul ketiga kepala di depannya itu. "Sarapan, sayang-sayangku!"

Suho, Minhyun, dan Eunwoo langsung diam. Irene senyum puas. Akhirnya bisa sarapan dengan tenang. Udah lama mereka gak sarapan berempat gini. Biasanya anak-anak suka bawa sarapannya dan makan di jalan. Suho juga paling-paling minum kopi di rumah. Irene juga kalau gak sarapan ya dia tidur lagi abis nyiapin bekal segala macem.

Sesudah sarapan, Eunwoo balik ke kamar. Katanya sih mau mandi dan siap-siap pergi keluar. Biasa ini bucin satu mau ngedate sama Soohyang, ngegantiin yang dulu gagal. Sementara itu Minhyun dan Suho pergi ke rumah Seolhyun. Irene cuma nasehatin Minhyun biar dia bisa terima segala resiko dengan lapang dada.

Dingin Family✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang