7

1.2K 104 17
                                    


Udah sekitar 1 minggu Eunwoo ngehindar dari mama Irene. Alasannya karena takut digampar soalnya ketahuan date bareng cewe. Ya habisnya salah dia juga sih nge post foto segala. Seluruh masyarakat sekitar jadi tau kan. Udah tau dia itu koko femes Jaksel. Eunwoo ini pinter tapi bisa bodoh juga.

Tapi percuma aja sih sebenernya dia ngejauhin Irene. Orang intel Suho sudah bekerja dari lama. Mereka ngecocok-cocokin badan yang ada di foto sama muka cewe-cewe yang ada di sekolah Eunwoo. Karena Irene percaya kalau cewenya Eunwoo pasti satu sekolah. Berhubung anak itu kerjaannya cuman ke sekolah terus balik ke rumah.

"Kapan ini ketemunya, sih? Udah lama banget nyari gak ketemu mulu," kata Irene gak sabaran. Sekarang posisi dia lagi di ruang kerja Suho, ngeliatin intelnya kerja.

"Sabar, bos. Susah juga ini mana fotonya cuman setengah badan," jawab si intel.

"Ya jangan ngandelin foto lah. Call history nya Eunwoo kek, apa kek."

"Tadinya kita mau ngecek, bos. Tapi kata bos Suho udah dari foto aja."

Irene menatap Suho marah. Gak ngerti lagi sama suaminya. Pinter dia akademisnya, tapi sisanya bodoh. Entah kenapa Irene dulu bisa kesambet nikah sama Suho.

"Ihhh... Kamu kenapa sih pake ngandelin foto?" tanya Irene sambil mukul lengan Suho.

"Kalem dong, Ren. Ya kan mana aku inget tentang telpon telpon itu," jawab Suho. "Kamu kan tau aku bodo urusan begini."

"Iya, kamu bodoh. Kamu pinternya sebar-sebar uang!"

Suho masang muka cemberut. "Yaudah, maapin ih... Itu lagi di cek sejarah telpon si adek."

Irene malingin muka. "Terserah! Bete aku sama kamu."

"Kamu dikasih anu juga langsung gak bete kan nanti?" Suho tersenyum jahil.

"Bercanda kamu!" Irene nampar Suho.

"OMG, Irene! You fucking kidding me?!"

"Teu ngarti ah. Paduli teing. Neng mah pengennya liburan da bukan ngurusin adek begini."

Suho ketawa. Akhirnya dia bisa bikin Irene ngomong juga. Jadi Irene ini kalau ngambek pasti ada atau pengen sesuatu. Bener aja kan, dia pengen liburan katanya. Pasti iri nih sama Jimin dan Joy yang lagi ke Hawaii. Suho mengerti betul istrinya ini.

"Yaudah, malem ini ke New York mau?" tanya Suho.

"Bosen. Pengennya ke Maldives," jawab Irene.

"Oke bentar. Aku pesen dulu tiketnya. Mending kamu siap-siap aja. Si Eunwoo di nomor duakan aja dulu."

"Oke."

Pada saat inilah intel-intel yang sedang bekerja menggelengkan kepalanya. Mereka heran sama orang kaya.

--

Sore harinya...

"Minhyun in da house!"

"Eunwoo in da house!"

Kakak beradik ini teriak begitu sampai ke rumah. Udah kebiasaan dari kecil, didikan papa Suho pastinya. Maksudnya sih biar bibi di rumah langsung dateng dan beresin barang mereka. Biasalah anak orang kaya macam mereka mah pemalasan. Apa-apa sama bibi kalau gak mama Irene.

"Kakak! Adek! Sini ke ruang tengah!" teriak Irene.

Minhyun dan Eunwoo saling natap. Bingung. Biasanya mereka dipanggil ke ruang tengah kalau ada yang penting. Dan sepertinya hari ini gak ada yang penting-penting amat. Tapi ya namanya orang tua mah harus diturutin, ya gak?

Dingin Family✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang