Part 2.

2.6K 162 6
                                    

"Fyiuh akhirnya selesai juga. Gila, 3 sks coy ngantuk banget gue." cerocos Anneth setelah dosen killernya itu keluar dari kelas. Joa yang berada di sampingnya hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Baru hari pertama, Neth. Udah ngeluh aja. Btw, lo kenapa polosan gitu sih ke kampus? Ngga pake kacamata atau topi apa kek gitu biar orang-orang ngga tau kalau itu elo. Lo kan artis, Neth."

Anneth yang sedari tadi sibuk mencari sesuatu di dalam backpack nya tidak menyadari pertanyaan Joa.

"Nyari apa sih, Neth?" tanya Joa penasaran.

"Ini kacamata gue, Jo. Gue tuh udah bawa kacamata dari tadi gue pegangin. Kayanya pas tadi gue jatuh deh kacamatanya ketinggalan." jawab Anneth sambil terus merogoh tiap jengkal saku yang ada di backpack nya.

"Lo tadi jatuh, Neth? Kok bisa?"

"Itu loh yang tadi gue bilang gue dikerubungin sama abg-abg di depan. Sebelumnya gue jatuh nabrak orang gara-gara gue lari nyari kelas ini. Gue lupa pake kacamata sama topi gue soalnya udah telat banget tadi." Anneth pun menghentikan sejenak kegiatannya. Ia teringat sesuatu tentang cowok yang ditabraknya tadi.

"Eh iya, Jo. Tadi ada cowok yang nolongin gue nunjukkin kelas ini, orang yang gue tabrak. Siapa ya? Lo kenal ngga?"

"Neth, gue lihat orangnya aja engga. Gimana mau tau gue kenal orang itu apa engga nya. Lucu banget sih lo ini." Joa pun tertawa menjawab pertanyaan Anneth yang sungguh bodoh. Anneth yang menyadari hal tersebut tersenyum kecut sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Cowok-cowok di kelas Anneth mulai satu per satu mendatanginya untuk berkenalan. Joa yang melihat Anneth agak sedikit risih mulai bereaksi. Ia yang dikenal jutek dan galak akhirnya mengusir cowok-cowok itu untuk menjauhi Anneth. Anneth sungguh bersyukur bertemu dengan Joa di hari pertamanya ini, sehingga ada yang mau melindungi dia dari fans-fans nya yang kadang terlalu absurd kelakuannya. Biasanya Rizky lah yang selalu banting tulang menghadapi keanehan-keanehan fans nya Anneth saat berada di luar panggung. Pernah sekitar akhir tahun kemarin setelah manggung di suatu mall, Anneth, Rizky dan mami mereka makan di food court mall tersebut. Tiba-tiba ada fans cowok abg yang mengejar Anneth dan membuka bajunya di depan umum hanya untuk meminta tanda tangan Anneth di dadanya! Sontak saat itu semua orang yang berada di situ kaget dan kakaknya turun tangan untuk mengamankan fans nya tersebut agar tidak berbuat yang lebih nekat lagi pada Anneth. Saat itu memang Anneth sedang booming-booming nya. Wajahnya tak pernah absen di setiap stasiun televisi mengisi acara-acara musik pagi dan sore. Jadi wajar saja ketika ada fans garis kerasnya yang mungkin sedikit berlebihan dalam menggemarinya. Eh, ngga sedikit sih itu. Terlalu berlebihan kalau sampai buka baju sih. Anneth hanya tersenyum geli  mengingat kejadian tersebut yang tiba-tiba terlintas kembali di benaknya.

Hari ini Anneth hanya ada dua kelas, kelas pagi dan kelas sore. Ia yang belum tau apa yang harus dilakukannya di jeda waktu yang cukup lama ini hanya menyandarkan kepalanya dengan malas di atas mejanya.

"Neth, daripada ngantuk mending cabut yuk. Gue ada janji nih sama temen-temen gue mau makan bareng. Lo ikut aja."

Anneth yang sudah akan memejamkan matanya untuk menebus rasa kantuknya tadi pagi gara-gara 5 menitnya yang berharga diambil oleh kakaknya dengan menyiramkannya segelas air, langsung bangun dan tersenyum sumringah.

"Let's go, Jo!" Ia pun langsung menyambar backpacknya dan berdiri menunggu Joa yang masih membereskan buku dan alat tulisnya.

"Semangat amat, Bu. Kaya anak TK mau diajak jalan-jalan ke taman hahahaha." Joa pun tertawa melihat tingkah Anneth yang seperti bocah. Ia baru tau bahwa artis yang sudah terkenal pun ternyata hanyalah manusia biasa yang kadang tingkah lakunya kelewat absurd melebihi rakyat jelata.

It's Always Been YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang