part 7

2K 102 2
                                    

Suaara ponsel berbunyi namun nomor asing yang tertera membuat aku  mengangkatnya .

"Assalamu'alaikum " salamku pada seseorang di seberang sana .
Orang di seberang sana menjawab ternyata seorang perempuan suaranya sangat lembut .

"Saya Shareen calon istri mas Alvin ,bisa bertemu besok ?" Tanya orang yang ku ketahui bernama mbak Shareen .  Kenapa mbak Shareen mengajakku bertemu atau jangan-jangan mba Shareen tahu kalau aku pernah di khitbah sama mas Alvin .

"Hiba ,kamu masih di sana ?"  Suara mbak Shareen memanggilku dengan panggilan Hiba membuatku tersadar .
"Iya mbak kenapa ?" Tanyaku sopan .
"Besok bisa bertemu di saung dekat pasar?" Tanya Mbak Shareen .
"Jam berapa mbak ?" Tanyaku .
"Jam 9 bisa ?" Tanya Mbak Shareen .
"Insha  Allah ,Ya mbak " jawabku .
"Assalamu'alaikum" jawanku mematikan sambungan telepon.

Aku meletakkan ponsel di atas nakas . Baru beberapa menit sudah ada pesan masuk.

Assalamu'alaikum Aysha ?zaujati mas . Udah tidur belum ?

Aku tersenyum membaca pesan dari mas Afnan .

Wa'alaikumsalam mas Afnan.
Tadi habis ditelepon sama mbak Shareen .
Besok aku izin pergi ya mas sama mbak shareen.

Mbak Shareen siapa ?
Temen kamu ?
Besoknya jam berapa ?

Mbak Shareen calon mas Alvin
Baru kenal juga dari mas Alvin .
Jam 9
Mas izinin ?

Aku menunggu balasan dari mas Afnan  ,sudah tiga puluh menit aku menunggu  namun tak ada balasan juga .mungkin mas Afnan sudah tidur .atau jangan-jangan mas Afnan marah . Aku masih kepikiran sehingga mataku sulit terpejam .
Aku mendengar ketukan pintu .
"Mbak Naj,belum tidur ya kok lampunya masih nyala?" Tanya Adzkia adikku. Aku beranjak membuka pintu kamar . Siapa tahu Adzkia juga susah buat tidur lumayan kan ada yang   nemenin .

"Iya Ki,mbak belum ngantuk .kamu sendiri kenapa belum tidur?" Tanyaku sambil membuka pintu .
Aku melihat dengan heran apa yang Adzkia bawa .

"Itu apa kia?" Tanyaku melihat setumpuk kain kecil .

"Ini cadar mbak. Boleh Adzkia masuk ? " Aku mempersilahkan Adzkia masuk dan duduk di tepi ranjang .
"Mbak bingung ya ? Jadi gini mbak , aku sebenarnya pengin banget pakai cadar . Tapi lingkungan tidak mendukung ,jadi aku mau mbak yang pakai ya . Aku mau mbak menutup aurat secara sempurna . Cadar memang tidak diwajibkan  . Mbak jangan terpengaruh sama omongan orang-orang ya " ungkap Adzkia.

Aku masih memandang setumpuk cadar berbeda warna ini . Benar masyarakat desa ini masih memandang cadar sesuatu yang asing bahkan menganggap bercadar itu ikut aliran sesat dan seorang teroris . Astaghfirullah  .
"Mbak please . Ini buat mbak ya " pinta Adzkia .

Aku mengangguk dan menyimpannya dalam tas yang akan aku bawa ke Jakarta nanti .
"Iya ,udah sana tidur" aku mengibaskan tangan tanda mengusirnya.

"Ye ,mbak gimana sih masa adik sendiri diusir" kesal Adzkia.

"Mau apa lagi sih kamu Kia?" Tanyaku pada Adzkia.

"Mbak aku mau tanya ,waktu mbak sekolah pernah jatuh cinta?" Tanya Adzkia malu-malu bisa kulihat dari pipinya yang merah .

"Kamu lagi jatuh cinta ya ?" Tanyaku langsung .

"Ih mbak Najma , Adzkia kan cuma nanya " merasa terpojokkan ternyata adik kecilku ini .

" Jatuh cinta itu normal Adzkia ,jangan sungkan untuk cerita ya mbak siap dengerin kok "

Afnan  Dan NajmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang