part 12

1.9K 90 25
                                    


Happy reading !!!!

Semenjak  bangun tidur kepala Afnan terasa nyut-nyutan di tambah  sering bersin membuat hidung  cowok berkulit putih itu  merah. 
Najma  yang menyadari  Afnan kurang sehat langsung menghampiri.

" sakit kan. sok jagoan  sih " cibir Najma.

"Siapa yang sakit .slruut " bunyi ingus  Afnan .

"Ya ampun jorok banget sih itu ingus kenapa di taro di baju sih " gerutu Najma.

"Rebahan aja mas " pinta Najma. 

" ini udah pagi dek, masa iya rebahan" jawab Afnan
" masih sakit masih aja bikin kesel . Najma  lalu mengecek kening Afnan ..
"Astagfirulloh ini panas banget " Najma  kaget ketika memegang kening Afnan  . dari dekat saja Nama bisa merasakan aura panas yang terpancar  dari tubuh Afnan. Diraih alat pengukur suhu  yang tersedia . Ya Najma memang sangat memperhatikan  kesehatan dia menyediakan  berbagai macam obat seperti  obat pusing ,demam ,flu ,batik dan lain sebagainya.  Karena jika Najma sakit ia tidak ingin pergi ke dokter selain biayanya  yang mahal dia juga tidak ingin gajinya dipotong .
Setelah meletakan termometer di ketiak Afnan Najma mengambil kompres air hangat .

"Duh apaan ini sih dek " Afnan berusaha menyingkirkan  kain kompres.

"Udah diem aja deh mas . Tangannya  nggak usah usil " per ingat Najma.

"Mas nggak papa kok dek ." Bunyi termometer langsung mengalihkan Najma. 

"39 ,5 mas bilang nggak papa ? Ini demam mas " omel Najma  . Najma membuat bubur ayam untuk Afnan .

"Ayo makan dulu mas "  Najma  mencoba membangunkan Afnan .

"Mas belum pengin dek ,lagian mas juga belum sikat gigi " Afnan berucap sembari menarik Najma  ke dalam dekapannya. Najma  refleks  tertarik dan ikut rebahan .

" disuruh makan juga " omel Najma .
"Bentar aja Dek ,mas pengin peluk kamu " ungkap Afnan .
Najma  membiarkan  Afnan  memeluknya dengan erat . Biarin lah itung-itung bikin suami bahagia. 

"Mas udah siang ini makan dulu buburnya " pinta Najma . Najma  tidak tahu saja jika Afnan tidak  suka bubur  .
Afnan berusaha bangkit berjalan tertatih  menuju kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi . Najma melihat dengan tatapan  sedih . Gara-gara  dirinya  Afnan harus kerja keras dan membagi waktunya  . Harusnya  Afnan masih sibuk kuliah dan nongkrong  bareng teman-temannya  .

"Kok melamun ?" Afnan sudah berada di depan Najma .

"Enggak kok diamwkan ya mas ,nanti tingal minum obat " Najma  mengambil semangkuk  bubur lalu disodorkan  ke Afnan .

Afnan yang tak enak langsung memakan bubur meski didalam sana sudah ada yang meronta ingin keluar. 

" mas ,bubur buatan aku nggak enak ya ?" Tanya Najma  melihat ekspresi  sang suami ketika menelan bubur yang dimakan .

"Enak kok dek . Sini ayo suapin mas lagi " pinta Afnan yang tak ingin Najma  sedih .
Najma  langsung melanjutkan  menyuapi  Afnan .

"Dek, mas mau ke toilet dulu ya kebelet " Afnan langsung ngacir ke kamar mandi gejolak didalam perutnya  sudah tidak tahan akhirnya  keluar juga .

Afnan  berpegangan di depan cermin tampak wajah pucat menghiasi penampilannya  . Afnan mencuci muka agar kelihatan  segar dan langsung keluar kamar mandi .

Najma  melihat Afnan tambah lemas langsung menghampiri.

"Ke dokter yuk mas ,kamu tambah lemes kayaknya " pinta Najma.

"Percaya sama mas ya dek " ucap Afnan meyakinkan. 

"Nggak ih entar jatuhnya  musyrik  lagi " dengus Najma. 

"Ya udah . Sini obatnya  biar mas minum " ungkap Afnan . Ia tak ingin berlama-lama sakit . Pengumuman  lulus seleksi adalah dua minggu dari sekarang.  siapa tahu ada kabar baik .

"Naj.." panggil Afnan  . Nama yang sedang memeras kain kompresan langsung menengok .

"Kenapa mas ?" Tanya Najma .

"Kamu nggak kerja ?" Tanya Afnan . Biasanya  hari ini Najma berangkat lebih awal ke tempat kerja .

" mana bisa sih mas aku kerja sedangkan  suami lagi sakit . Aku udah izin nggak masuk kok " terang Najma. 

" maaf ya . Mas belum bisa buat kamu bahagia yang ada mas selalu bikin kamu repot " sesal Afnan .

"Mas tahu ?" Tanya Najma. 

"Ya enggaklah dek ,kamu aja belum bilang "  sahut Afnan .
Najma memukul pelan tangan Afnan   .

"Iya makannya mas dengerin dulu jangan main sahut aja " kesal Najma. 

"Iya maaf mas salah . Mau ngomong apa heum  " tanya Afnan sembari mendekatkan telinganya  ke wajah Najma. 

" mas jauhin  ih kuping kamu risih tahu nggak sih " omel Najma. 

"Kenapa sih bawaannya  kesel mulu sama mas " kini Afnan duduk agak bergeser untuk menjaga jarak dari Najma. 
" kamu kalau marah cantik " puji Afnan.
"Jadi kalau aku nggak marah nggak cantik gitu?  " dengus  Najma. 

"Ya enggak lah . Istri mas selalu cantik " puji afnan . Nama pura-pura mengeluarkan  sesuatu  dari perutnya. 

"Loh kamu kenapa ?" Panik Afnan .

"Bawaannya  pengin muntah pagi-pagi udah digombalin " ketus Najma  .
Biasanya  Najma  kalau marah-marah pasti sedang dalam periodenya .

Najma merapikan kamar, Afnan sedang mencari lowongan  pekerjaan  yang cocok dan tidak bentrok  dengan kuliahnya  .

Afnan mendaftar di jurusan arsitektur . Bukan dibantu oleh orang tua melainkan  dapat beasiswa  yang dengan susah payah diraih . Namun Afnan khawatir  tidak bisa membagi waktu dengan baik .

"Udah mendingan mas ?" Tanya Najma . Sambil memeriksa kening Afnan.

"Ciye istri mas pinter modus sekarang . Bilang aja mau pegang-pegang mas " canda Afnan . Najma  yang tadinya sudah mau keluar setelah membereskan  kamar kini melotot dan melempar bantal ke arah Afnan. 

"Siapa yang modus yang ada mas tuh yang sering modus nggak tahu tempat " omel Najma  sambil berjalan keluar kamar dengan perasaan  dongkol. 

"Kalau bukan suami udah aku lempar ke sungai . Untung masih inget dia suamiku kalau nggak bisa jadi janda muda aku " omel Najma  . Tanpa disadari Afnan sudah mengekori  dibelakang  Najma . Karena saling fokusnya  mengeluarkan  segala keluhan tentang suaminya  .

"Ngedumel apa sih Naj  " bisik Afnan di telinga Najma  .

"Lepas ih ,aku mau ngomong ke mana kamu kalau anak laki-lakinya  ini bandel "  ucap Najma berjsaha melonggarkan  pelukan sang suami .

"Hey  anak laki-laki yang kamu maksud itu suami mu loh. bukan anak-anak lagi  bisa jadi bapak  " canda Afnan . Membuat Najma merona . Omongan suaminya  ini memang perlu di saring  berulang kali  bukan cuma sekali .

"Minggir ,aku mau ke halaman ."

"Ngapain ?" Tanya Afnan .

"Bantuin mama . Daripada  disini bawaannya  marah mulu "ketus Najma  .

"Mas ikut ya ?."

"Mau ngapain ? ."

"Ya nggak ngapa-ngapain sih " jawab Afnan .

"Kalau nggak ngapa-ngapain kenapa ke kebun bambang " kesal Najma .

Bersambung  ....

Afwan pendek ...
Jangan lupa vote and komentar ya biar semangat lanjut ngetiknya. ..

Sebaik-baik bacaan adalah alquran 

Wassalamualaikum ...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Afnan  Dan NajmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang