part 6

2.1K 102 3
                                    

Aku dan mas Afnan memutuskan mengunjungi makam keluargaku yang cukup jauh dari rumah dengan berjalan kaki .

"Ay ,masih jauh ya ?" Tanya mas Afnan .
"Masih ,udah capai ya mas ? Masa kalah sama aku . Aku aja nggak capek" sombongku pada mas Afnan . Mas Afnan mendelik dan berjalan di sampingku . Nih orang hobi banget sih jalan pakai jejeran segala.

Aku masih menikmati pemandangan desa yang indah, sebentar lagi aku bakal kembali ke kota dan melaksanakan rutinitas seperti biasa .hanya saja sekarang aku sudah memiliki suami .

Mas Afnan juga nampak menikmati pemandangan maklum di kota pasti nggak pernah kepikiran liburan ke desa.

"Mas ,izin 3 hari pas mepet UN ?" Tanyaku . Biasanya kan kalau mau ujian Nasional harus ekstra belajarnya ditambah tambahan jam mata pelajaran ujian nasional .
" Di sekolah mas menjelang Ujian Nasional selama dua hari disuruh merilekskan pikiran " jawab nas Afnan sambil berjalan .

"Lah ya kalau merilekskan pikiran, nah ini mas Afnan malah nikah . Ngebet banget kayaknya " aku menggerutu. Mas Afnan malah tersenyum membuat aku sebel sendiri.

"Udah mau sampai belum sih Ay ?" Tanya mas Afnan . Aku masih cemberut kesal .
" Ngambek sama suami dosa loh " senjata mas agama nih .

"10 menit lagi nyampai" jawabku .
"Ay ,dari pertama kau bertanya juga kamu jawabnya sepuluh menit lagi ,tapi udah beberapa belokan ditanya jawabannya 10 menit lagi terus " kata mas Afnan.

"Ya kan aku pengin nyemangatin mas, coba kalau aku bilang dari tadi masih jauh sekitar satu jam. Nanti mas Afnan jalannya loyo . Maksud aku juga 10 menit kali 6 jadinya enam puluh menit sama dengan satu jam " jawabku membuat mas Afnan menjitak kepalaku .

"Dari dulu juga satu jam 60 menit dan 1 menit 60 detik " jawaban mas afnan membuatku tersenyum masam .

Terdengar suara gaduh anak SMA yang sekolahnya berada di sisi jalan . yang berlari-lari mengejar seorang cowok berbadan putih dan tinggi .

"Ya Allah gantengnya.."
"Mau dong jadi pacarnya .."
"Halalin adek bang ."
"Mau lah jadi pembantunya .. "
Itulah sedikit suara yang dapat aku dengar .
" Yah mereka nggak keren naksir sama orang yang putih .naksir tuh sama aku yang pekerja keras .buat item tapi insha Halal " ungkap mas Afnan . Hey dia malah memilki kulit putih bersih bisa-bisanya dia bilang berkulit hitam.

"Nggak usah sombong deh mas ,mas Afnan kulitnya putih bersih gitu . Ngga ada bekas jerawat lagi aku jadi curiga jangan-jangan mas Afnan operasi ya?" Tanyaku penuh selidik mas Afnan.

"Ya enggaklah Ay ,ini asli loh ,masa aku mau rubah pemberian Allah " ucap mas Afnan sambil mencubit hidungku.

"Dikira kue apa " kesalku pada mas Afnan .
"Ya beda lah " kini kami sudah sampai di makam keluargaku .

Aku menaburkan bunga dan membaca doa ,hingga Sampailah pada makam yang bertuliskan Rayhan Habibie Ghufron . Aku menabur bunga dan berdoa .

"Tadi siapa kamu ay?" Tanya mas Afnan padaku .

"Yang mana ?" Tanyaku .

"Yang nisannya tertulis nama Rayhan , sepertinya masih muda dan belum lama meninggal " ungkap mas afnan .
"Kalau aku kasih tahu mas jangan marah ya ? " Aku kini keluar dari daerah makam .

"Namanya mas Rayhan .." ceritaku .
"Langsung ke intinya dong ay ,kan aku udah tahu namanya ydi baca di nisan " aku tersenyum dasar nggak sabaran .

"Sebenarnya mas Rayhan itu kakak kelas aku waktu di madrasah Aliyah. Mas Rayhan itu orangnya baik, dia selalu menawarkan pulang bareng, karena aku sering jalan kaki. karena memang angkot di daerah sini hanya sampai jam setengah tiga ,dan kebetulan aku pulangnya dari sekolah udah jam setengah tiga otomatis jalan ke pangkalan angkot .angkotnya keburu pergi . Mau naik ojek nggak punya duit alhasil jalan kaki dan mas Rayhan nawarin aku pulang bareng " ceritaku pada mas Afnan .

Afnan  Dan NajmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang