part 11

1.5K 85 6
                                    

Happy reading

Hari ini Afnan mengikuti tes masuk kerja  . Najma  melirik Afnan yang sudah rapi .  Najma  mengernyit heran biasanya  sholat subuh aja dibangun in nyampai 5 kali baru bangun, lah ini udah rapi aja .

"Mau ke mana rapi banget " komentar  Najma. 
"Mau kencan doain  ya " canda Afnan .
"Iya Najma  doain  moga-moga hujan campur petir biar gak jadi pergi " cetus Najma. 

"Doain yang baik dong .kan mas mau usaha cari nafkah " ucap Afnan sambil tersenyum .
"Mau ngapain sih . Ngomong yang jelas dong   " omel Najma.
Afnan  malah senyam senyum membuat Najma  ngeri sendiri.

"Mau ke toko baju ?" Tanya Najma  .
"Enggak ini mau usaha jadi karyawan   lumayan  buat tambahan " jawab Afnan .
"Pikirin masuk kuliah aja mas . Jangan mikirin kerja terus .lagian juga  pendapatan  mas dari toko baju lumayan ditambah gaji aku "  imbuh Najma. 

" iya aku juga mikirin kuliah kok tenang aja " jawab Afnan santai .

Najma tak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya  baginya suaminya  meski usianya  masih muda namun sikapnya  sangat dewasa.  Menandakan  umur bukan patokan  kedewasaan  seseorang. 

" pagi-pagi melamun .mikirin apa ?" Tiba-tiba Afnan membuyarkan  lamunan Najma. 

"Mikirin kamu . Kerja kaya dikejar anak minta  jajan " ceplos Najma .

"Kan buat persiapan  .ciye mikirin anak bikin aja belum " kalimat yang Afnan lontarkan  membuat  Najma  melotot  tajam .

"Iya ..iya ..aku berangkat dulu ya " pamit Afnan.

"Eh belum sarapan ?" Tanya Najma  .
"Entar disana aja. kamu ati-ati dirumah . Maaf nggak bisa anterin  kamu kerja  .assalamualaikum  " pamit Afnan .

"Wa'alaikumsalam " jawab Najma  .

Sepeninggal  Afnan  Najma  membereskan  kamar lalu turun ke bawah .
Disana sudah ada Rumaisha  mama mertuanya.

"Wah Najma kesiangan ya ma ?" Sapa Najma  ketika Rumaisha  sedang memotong bawang .

"Enggak kok sini bantuan mama masak  . Afnan katanya  mau ikut tes ya tadi ?" Tanya Rumaisha. 

"Iya katanya ma . Padahal tadi aku sirih dia fokus kuliah dulu " jawab Najma. 

"Afnan itu duplikat  ayahnya  Naj . Jangan heran ya kalau keputusannya  sudah A nggak bisa pindah ke B " Rumaisha  menjelaskan watak anak bungsunya. 

" belum sarapan lagi  tadi berangkatnya ."

Rumaisha  tersenyum membuat Najma  malah jadi bingung .

"Afnan itu jarang sarapan Naj . Makannya  tubuhnya  kerempeng seperti tripleks " canda rumaisha .

"Beda sama abangnya  ya ma ."

"Iya dari segi cita-cita juga gitu Naj. Bang afif tuh emang cita-citanya  jadi tentara nah si Afnan cita-citanya malah bahagiain  istri dan anak . Mama tuh sempat bingung itu anak kok pikirannya  sampai ke situ . Tapi ya namanya  anak  punya watak beda-beda . Afnan itu mandiri loh Ays . Duh mama kalau panggil Najma  suka belepotan panggil Aysha aja ya " curhat rumaisha. 

"Iya se gampang nya  mama aja " jawab Najma. 

"Afnan tuh dari kecil udah pinter nabung  sampai punya warung makan dan butik itu hasil tabungannya  " cerita Rumaisha.   Nampak gurat kekecewaan  di mata sang mama .

"Tapi warung makan dan butiknya  Afnan jual Sha . Awalnya  mama nggak setuju  tapi ya namanya  Afnan mama nggak bisa berbuat apa-apa . Uangnya  untuk biaya kuliah makannya  ia sekarang  gencar cari kerja " Najma  menjadi tidak enak .

Afnan  Dan NajmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang