Mean pulang kerumah dan langsung berjalan ke taman belakang dimana neneknya berada."Mean! Kenapa cepat sekali?"
"Iya nek. Aku tidak jadi mampir"
"Kenapa? Kamu kan harus berkenalan dengan orangtuanya Plan! Apa mereka tidak dirumah?"
"Mereka ada nek. Tapi sepertinya aku belum siap menemui mereka sekarang"
"Lalu kapan Mean? Nenek sudah tidak sabar"
"Tunggu saja nek. Tidak lama lagi Plan akan jadi milikku"
"Kamu percaya diri sekali"
"Tadi aku sudah berhasil menciumnya hahah"
"Hah? Benarkah?! Wah.. cepat sekali kamu. Belum jadi pacar sudah kamu cium"
"Iya dong Nek. Kalau begitu aku minta nomor telponnya Plan. Aku mau menelponnya"
"Ini.."
"Aku kekamar dulu nek. Mau menelpon Plan"
"Iya.. sudah sana!"
========
Nada dering~~
"Siapa yah? Hallo?"
"Hallo sayang. Ini aku Mean"
"M.. Mean?!"
"Iya ini aku Mean. Pacarmu"
"Jangan bercanda!"
"Aku serius. Aku sudah membuktikannya padamu tadi kan. Atau kamu masih perlu bukti yang lebih.."
"Sudah.. jangan bahas itu lagi"
"Kenapa? Kamu malu? Haha"
"Meaan! Aku akan menutup telponmu kalau kamu terus membahasnya"
"Okey okey.. Tapi kamu harus setuju jadi pacarku. Kalau tidak aku akan segera ke rumahmu dan langsung bicara dengan orang tuamu"
"Apaan sih"
"Dan aku akan mengadukan pada mereka kalau kamu sudah mencuri ciuman pertamaku"
"Bukannya kamu juga sudah mencuri ciuman pertamaku! Oops"
"Aw.. syukurlah aku orang pertama yang menciummu! Dan akan aku pastikan hanya satu-satunya haha"
"Terserah!"
"Berarti sekarang kita pacaran dan sebentar malam kujemput yah sayang. Kita jalan"
"Terserah!"
Tut.. tut..
💙💚💙💚💙💚💙💚💙💚💙💚💙💚💙💚💙
Malam harinya Plan sedang menonton tv diruang keluarga bersama orangtuanya saat bel dirumahnya berbunyi.
"Siapa yang bertamu malam-malam begini?"
"Tidak tahu pho. Mungkin saja rekan bisnis pho" ujar Plan malas karena dirinya saat ini sementara bermanja-manja tiduran dipaha ibunya sambil tangan ibunya mengusap-usap kepalanya.
"Tidak mungkin. Masa mereka datang ke rumah untuk urusan bisnis"
Pho Plan sekarang menduduki posisi direktur utama rumah sakit milik keluarga Rathavit. Di rumah sakit itulah nenek Mean sempat dirawat hingga akhirnya bertemu dengan Plan. Orang tua Plan pun sudah kenal dengan nenek dan orang tua Mean. Selain itu Pho Plan juga memimpin sebuah perusahaan farmasi yang juga dikelolah olehnya tentunya dibantu dengan beberapa orang kepercayaan. Meskipun begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan namun pho Plan tetap mengutamakan keluarganya. Dia lebih senang menghabiskan waktu lowongnya bersama keluarga dan tidak pernah membawa pekerjaannya ke rumah. Untuk apa ada kantor kalau pekerjaan pun harus dikerjakan dirumah. Begitu katanya ketika Plan yang saat itu masih kecil bertanya kenapa ayahnya tidak pernah terlihat bekerja saat dirumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nenek Comblang (2Wish)
Fanfiction"Nenek kan sudah pernah bilang kalau nenek ingin sekali menjadikanmu cucu nenek. Salah satu caranya adalah kamu menikah dengan cucu kandung nenek" 2wish another love story 💙💚 Note: I'm not the owner of the cast and the pictures I'm using in this...