⏬⏬⏬
Hari berikutnya tiba. Jam masih menunjukkan pukul 4 subuh tapi sudah terjadi kerusuhan kecil di kamar nenek Nam.
"Nenek.. kenapa sudah bangun?"
"Kwang! Mana Plan?"
"Mungkin masih tidur. Semalam semuanya menginap. Plan dan keluarganya, bahkan nyonya Parm juga."
"Bagaimana dengan anaknya?"
"Semalam selesai acara aku tidak melihatnya lagi. Mungkin dia.."
"Kalau begitu aku mau keluar menemui mereka. Cepat bantu aku Kwang!"
"Nek.. ini masih sangat pagi. Mereka masih beristirahat di kamar masing-masing."
"Tapi aku harus memastikan kalau Plan tidak pergi dengan anaknya nyonya Parm!"
"Aku mengerti nek. Tapi mohon tunggu sebentar lagi. Saat mereka bangun aku akan segera membawa nenek keluar."
"Haah.. tapi Kwang.."
"Nek.. apa nenek mau mengganggu tidur mereka?"
Dengan terpaksa akhirnya nenek Nam mau menunggu.
Tepat pukul 7 nenek memaksa bibi Kwang untuk segera keluar.
Sampai di luar nenek dan bibi Kwang mencari Plan ke kamar tamu tapi tidak menemukannya. Yang lain sudah bersiap di meja makan untuk makan bersama sesuai perintah nenek tapi Plan dan Mean belum terlihat.
Nenek penasaran dan mengajak bibi Kwang mencari mereka. Awalnya mae Mean menawarkan diri untuk memanggilkan tapi nenek melarang dan menyuruh mereka menunggu di ruang makan saja.Saat bibi Kwang membawa nenek berjalan melewati halaman belakang, nenek melihat Plan sementara bercerita berdua dengan Beam. Nenek menengok ke segala arah mencari keberadaan Mean tapi tidak ada. Hanya ada Plan dan Beam disana. Nenek merasa tidak senang dan menyuruh bibi Kwang mendekat.
"Plan!"
"Ah.. selamat pagi nek."
"Selamat pagi nyonya."
"Hmh.. pagi! Sedang apa kalian berdua disini?"
"Ah.. kami hanya berbincang sedikit nek."
"Lalu mana Mean? Semua sudah berkumpul untuk sarapan bersama!"
"Maafkan aku datang pagi-pagi begini. Aku datang menjemput maeku, nyonya."
"Kebetulan Beam akan kembali ke Chiangmai sebentar lagi, nek."
"Baguslah kalau begitu!"
Bibi Kwang dan Plan menatap heran pada nenek sementara Beam bukannya tersinggung malah tersenyum mengerti dengan maksud perkataan nenek Nam.
Tiba-tiba muncul ide untuk sedikit mengerjai nenek."Aku akan membawa Plan ke Chiangmai."
"Apa?! Tidak bisa!"
"Kenapa tidak bisa, nyonya? Plan mau kok aku ajak ke Chiangmai. Iya kan Plan?"
"Tentu saja."
"Plan! Pokoknya nenek tidak setuju kalau kamu ke Chiangmai bersamanya! Dan kamu, aku tidak akan membiarkan kamu membawa calon cucuku."
"Hahaha.. Nyonya.. walaupun aku membawa Plan ke Chiangmai, dia akan tetap jadi cucumu."
"Apa maksudmu?"
"Nek, Beam hanya mengajakku berlibur ke Chiangmai. Sekalian mengunjungi rumah lamaku dan juga sekolah kami dulu."
"Tapi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nenek Comblang (2Wish)
Fiksi Penggemar"Nenek kan sudah pernah bilang kalau nenek ingin sekali menjadikanmu cucu nenek. Salah satu caranya adalah kamu menikah dengan cucu kandung nenek" 2wish another love story 💙💚 Note: I'm not the owner of the cast and the pictures I'm using in this...