"Plan sayang! Jangan cemberut terus dong. Apa kamu tidak senang? Kan mau jalan-jalan dengan pacar tersayang""Berhenti memanggilku sayang Mean! Dan tidak ada pacar tersayang disini!"
"Aw.. jadi kamu tidak menyayangi pacarmu ini? Ah.. sedihnya!"
"Bisakah kamu berhenti bercanda? Kalau tidak lebih baik turunkan aku disini, aku mau pulang!"
"Hoii.. jangan! Aku kan hanya ingin mengalihkan perhatianmu. Dari tadi kamu diam menatap keluar terus padahal disampingmu ada pemandangan yang lebih bagus"
"Heh? Maksudnya kamu?"
"Tentu saja aku. Aku kan pacarmu yang paling tampan" Mean berkata dengan bangga membuat Plan refleks tertawa. Tawa yang baru kali ini dilihat Mean sehingga membuatnya terpana.
"Ternyata tidak sulit membuatmu tertawa Plan. Aku hanya perlu mempermalukan diriku sendiri" pikir Mean."Hahaha.. baru kali ini aku bertemu orang dengan tingkat percaya diri yang tinggi sepertimu"
"Aku percaya diri karena yang kukatakan itu kenyataan. Dan kamu sebagai pacar dari pria tertampan ini harusnya bangga"
"Pfft.. terserah apa katamu hahhaa"
"Manis"
"Ha?"
"Kamu manis kalau tertawa lepas seperti itu"
"Oh.. kalau diam saja aku jelek, begitu?"
"Tentu saja tetap manis. Tapi kalau tertawa kadar kemanisanmu bertambah seribu kali lipat. Aku sampai takut terserang diabetes kalau melihat tawamu terus"
"Jadi kamu tidak mau aku tertawa lagi? Kamu mau aku menangis terus?"
"Kalau aku bisa melihat pacarku yang kemanisannya melebihi manisnya gula ini setiap hari, aku rela terserang diabetes. Menderita penyakit apapun aku rela asalkan kamu bahagia terus. Ahh.. tapi kalau aku sakit nanti kamu meninggalkanku! Aku tampan begini saja kamu malu mengakui kalau menyukaiku, apalagi nanti kalau sakit. Tidak.. tidak! Aku harus mulai mengontrol kesehatanku. Mungkin aku juga akan mulai latihan di gym. Iya.. benar!"
"Sudah?"
"Apa?"
"Sudah selesai mengocehnya?"
"Sayang. Aku bukan sedang mengoceh. Aku sedang merencanakan apa yang harus aku lakukan ke depannya supaya kamu tidak pergi dariku"
"Cukup jadi dirimu sendiri"
"Hah?"
"Tidak usah melakukan hal-hal aneh yang bukan dirimu. Jadi diri sendiri itu lebih menarik"
"Plan, kamu.. kamu menerimaku?"
"Lihat nanti saja"
"Ayolah Plan. Kamu mau jadi pacarku kan?"
"Jawabannya akan bergantung dari jalan-jalan kita malam ini. Dan aku akan mengatakannya saat kamu mengantarkanku pulang sebentar"
"Setuju! Okay. Kamu pasti akan mengajakku jalan-jalan terus setelah ini"
"Ciih.. percaya diri sekali"
"Selalu hehe"
.
.
."Pasar malam?"
"Aoww? Tidak suka?"
"Tentu saja suka. Datang ke pasar malam merupakan salah satu dalam bucket listku"
"Benarkah? Wah kalau begitu aku mengajakmu ke tempat yang tepat. Ayo.. kita cari makan dulu. Kamu pasti lapar"
Sesuai permintaan Plan mereka akhirnya sepakat tidak makan di restoran tapi mencoba jajanan-jajanan yang ada di pasar malam tersebut. Mereka mulai berkeliling mencoba berbagai makanan yang tersedia. Mulai dari berbagai makanan tusuk sampai berbagai dessert. Semuanya mereka nikmati seakan perut mereka terbuat dari karet. Tapi satu hal yang membuat Mean takjub, yaitu melihat Plan makan serangga goreng. Makanan itu memang bukan makanan asing untuk warga Thailand. Tapi Mean yang belum pernah mencobanya sekalipun hanya bisa membulatkan matanya saat melihat Plan dengan santainya memakan makanan yang bagi sebagian orang merupakan makanan yang tidak lazim itu. Plan hanya bisa tertawa melihat ekspresi Mean saat melihatnya makan. Plan tertawa sambil mengejek Mean penakut sampai-sampai penjual di stand juga ikut menertawakannya. Mean hanya bisa pasrah karena walaupun dia sementara dipermalukan tapi bisa melihat tawa Plan sudah bisa membuatnya ikut bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nenek Comblang (2Wish)
Fanfiction"Nenek kan sudah pernah bilang kalau nenek ingin sekali menjadikanmu cucu nenek. Salah satu caranya adalah kamu menikah dengan cucu kandung nenek" 2wish another love story 💙💚 Note: I'm not the owner of the cast and the pictures I'm using in this...