Bandung; 27 Oktober 2014.
Tahun dimana Sadean & Sadeena bertemu, tepatnya di bulan Juli.Terdengar klise bukan? Nama seseorang sangat amat mirip dengan seseorang lainnya, tentu saja di dunia nyata. Ini bukan hanya sebuah kebetulan semata. Namun pertanda, seperti layaknya jodoh, mungkin?Haha, sebentar. Jangan asal cepat menyimpulkan.
Kisah kasih remaja telah dimulai.
Sadean dan Sadeena memadu kasih, layaknya Galih dan Ratna di masa putih-abunya. Begitu manis sekali, hingga kekuatan manis madu pun kalah dibuatnya. Ya, kita tahu bahwasanya cinta itu memabukkan dalam pandangan pertama, tapi cinta juga bisa membawa petaka jika keberadaannya terus-menerus dipaksakan.
Hidup itu dinamis, selalu ada saja sepak terjang yang membahagiakan dan memuakkan sekaligus. Sadean & Sadeena tahu apa itu konsekuensi cinta, tapi mereka belum terlalu memikirkannya secara matang, sehingga kecintaan terhadap satu sama lain pun masih terasa memabukkan, padahal waktu terus berjalan, mereka tak bisa terus beriringan bersama. Ruang dan waktu bagaikan sahabat si penjelajahnya yaitu insan, insan adalah manusia yang terkadang khilaf akan batasnya sebagai khilafah di dunia. Kamu pasti tau jika banyak manusia di luar sana yang melontarkan janji-janji manis satu sama lainnya tanpa tahu akibat dari ucapnya.Suatu kala, Sadeena pernah mengeluh tentang Sadean yang begitu apatis tentang kehidupan masa depannya. Sadeena sadar mereka tak bisa terus berada dalam latar tempat dan waktu yang sama. Mereka punya ego masing-masing, tapi apadaya perasaan khawatirnya kalah oleh perasaan apatis Sadean.
"Tenang saja, aku dan kamu pasti masih dalam satu lingkup kok. Kita masih bisa bersama terus seperti ini dan melakukan kebiasaan kita bersama, kalo bisa aku akan protes pada pihak sekolah kalo kita terpisah, aku janji." Ucap Sadean setengah mati, sambil menjulurkan jari kelingkingnya tanda pinky promise telah disahkan diantara mereka berdua. Sadeena tersenyum lebar, tanda perasaanya sudah lega. Antara tidak menyangka ternyata begitu kerasnya keinginan Sadean juga mempertahankan jalinan kisah ini.
Kata pepatah bilang, jangan terlalu percaya pada ucap sang Insan, karena dia hanya bisa berencana dan berekspektasi. Tapi percayalah pada Sang Ilahi yang sudah pasti tau mana yang terbaik dan merencanakan takdirmu dari kamu masih berbentuk ziggot.
3 tahun kemudian, tepatnya Juli 2017.
Sadeena menangis terseguk-seguk di sudut kamarnya yang temaram. Ini adalah hari ke 7 dimana dia menangisi kepergian Sadean. Sadean berbohong, Sadean pergi ke Malang, Jawa Timur untuk melanjutkan perjalanan mengenyam ilmunya di perguruan tinggi disana. Mereka berpisah dan kisahnya pun tenggelam tergerus akan zaman. Sedih namun nyata, tak berjodoh akhirnya.
Sadean menikah dengan Feronica teman kampusnya dan menghasilkan 2 anak keturunan,
Sadeena yang baru tunangan dengan Alvino di kota Batu, Jawa Tengah, berencana memiliki 3 anak atau lebih katanya.Oh malangnya,
Siapa yang berucap, siapa yang terdampak.
Mulutmu harimaumu,
Janji tak cukup untuk membuktikan masa depan.***
Playlist for this chapt:Austin Mahone - Shadow
Maudy Ayunda - Bayangkan Rasakan
Maudy Ayunda - Cinta datang Terlambat
The Chainsmokers ft Halsey - Closer
--Pasang surut Sadean & Sadeena
Disunting pada,
14 Oktober 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata Rin-du.
Non-FictionHanya berisi potongan-potongan kecil memo seseorang perempuan rapuh bernama Rin dalam perjalanannya mencari tentang apa arti sebenarnya hidup ini, sementara terkadang tak seindah bayangan anak kecil berumur 4 tahun yang masih menikmati indahnya play...