Bagaimana? bagaimana DIA harus memutuskan?!
Membunuh nya atau membiarkan dia tetap hidup dalam kutukan?
sebuah kutukan yang berasal dari hati yang dipenuhi pengkhianatan, amarah dan rasa dendam. kutukan itu akan semakin kuat..
tak ada yang bis...
"Jika dia sudah mengingatnya, maka kunci hidup nya berada di tangan nya sendiri. Dia harus memutus salah satu benang agar dia bisa tetap hidup atau jika dia tidak memutus salah satu benang maka ia sendiri yang akan otomatis terputus"
"Wangbi Mama, anda baik-baik saja??" tanya seorang wanita paruh baya pada seorang wanita cantik berpakaian ratu yang sedang menghadap ke jendela.
"Aku tidak apa-apa Dayang Jo" ucap wanita tersebut.
"Yoon Jung Eun aku sudah sangat lama mengenal mu nak, jangan berbohong pada ku" ucap Dayang Jo. Dayang Jo berani memanggil Ratu Goryeo tersebut dengan nama aslinya karena Sang Ratu sendiri yang memperbolehkannya.
Ratu Goryeo yang mana adalah Jung Eun sudah menganggap Dayang Jo sebagai ibunya sendiri di istana yang dingin ini. Jung Eun pun langsung memeluk Dayang jo dan menangis di pelukannya.
"Ibu..apakah keputusan ku ini sudah benar?? Apa yang kulakukan ini sudah benar??" tanya Jung Eun sembari menangis.
"Anda adalah Ratu Goryeo, dan tugas anda adalah mendukung dan membantu Raja untuk memimpin tanah ini. salah satunya mendukung pernikahan Raja dengan Puteri dari Kerajaan Baekje tersebut. Anda sudah melakukan hal yang benar sebagai ibu negara ini. Saya tahu bahwa hati anda sebenarnya tidak mau. anda tidak mau membagi suami anda dengan wanita lain tetapi ini sudah kewajiban anda sebagai Ratu" jelas Dayang Jo sembari menepuk pelan pundak sang Ratu.
"Anda adalah wanita terkuat yang saya kenal, anda pasti bisa melewati ini semua" batin dayang Jo.
Puteri dari Kerajaan Baekje yang dimaksud adalah Yo Yehwa. Puteri dari selir agung Raja Baekje dan malam ini adalah malam pertama sang puteri dengan Raja Wang Yi. Hal ini lah yang membuat Jung Eun tidak bisa tidur dengan tenang. Sampai-sampai dia harus meminum teh herbal yang bisa membuat ia tidur.
Sampai pada pagi hari, waktu dimana Anggota keluarga kerajaan harus memberi salam pada para orang tua. Ternyata Wang Yi dan istri keduanya sudah datang duluan.
"Maafkan saya terlambat Daebi Mama.." pinta Jung Eun sembari memberi hormat pada Ibu Suri Kim.
"Omo Wangbi ada apa dengan mu? tak biasanya kau terlambat saat memberi salam. Ayo duduk cepat" ucap Ibu Suri.
"Saya mengalami susah tidur beberapa hari belakangan ini Daebi Mama" jawab Jung Eun.
"Anda perlu ke tabib istana Yang Mulia Ratu, anda harus menjaga kesehatan" saran Yehwa.
"Terima kasih saran mu Yehwa-ya.." ucap Jung Eun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
