part 1

2K 102 3
                                    


A/N: Hi dear readers 🙋 pokoknya jangan bosen sama cerita absurd yang aku buat tapi ini terinspirasi dari salah satu ff yang pernah aku baca dan juga mengenang almarhum Sahabat tercinta yang sudah pergi menghadap tuhan lebih dari 7 tahun karena penyakit perut yang mendadak 😢

Ealah curcol deh si author somplak 😂 anyway terimakasih sebanyak-banyaknya buat kalian yang selalu setia baca, vote dan komen di setiap ff yang aku buat dan sangat minta maaf karena gak balas komen kalian satu persatu 🙏🙏🙏




Typo berserakan
😂

Happy reading

Di sebuah pemakaman umum seorang pemuda tampan berkulit pucat tengah berdiri di depan makam kekasihnya yang sudah meninggal 6 tahun yang lalu karena penyakit yang dideritanya sejak kecil

"P'Tae...apa kabarmu..?maaf Phi karena aku sibuk jadi baru mengunjungi Phi.."

Katanya sembari meletakan bunga dan mengelus batu nisan yang terukir jelas nama Tae Jaturapoom

"Phi aku merindukanmu.."

Imbuhnya dan terdengar nadanya bergetar. Ia usap air matanya yang mengalir deras membasahi pipinya namun usahanya sia-sia karena air mata tersebut terus mengalir

"kenapa Phi meninggalkanku..?mana janji Phi yang katanya akan hidup denganku..?

Di pukulnya tanah makam tersebut dengan isak tangis yang tidak lagi ia tahan. Meraung menyebut nama kekasihnya yang sudah didunia yang berbeda

🎵 aku hanya punya satu harapan yaitu dapat bertemu denganmu kembali 🎵

🎵 tapi aku sadar bahwa kita tinggal didunia yang berbeda 🎵

"P'Tae.."

pemuda tersebut mendongak keatas ketika dedaunan kering dan bunga-bunga dari pepohonan mulai gugur berjatuhan di terpa oleh angin yang seakan-akan menyambut tangisan pemuda yang bernama Beam Baramee tersebut

Tangisan dan bunga-bunga yang berserakan membuat suasana dipemakan tersebut terlihat sangat pilu

Di usapnya air matanya dan menghela nafasnya setelah ia sedikit tenang. Beam menatap foto kekasihnya yang sangat ia cintai dan rindukan itu

"P'Tae aku sudah dipindahkan dirumah sakit milik keluargamu Phi..dan akan mulai bekerja disana.."

Beam tersenyum matanya menatap lekat foto Tae

"Phi jangan pernah lupa bahwa aku masih sangat mencintaimu..aku akan kesini lagi.."

Katanya sembari berdiri dan pergi meninggalkan area pemakaman tersebut.

Seperginya Beam tidak lama seorang pemuda berkulit tan berpawakan tinggi berjalan menghampiri makam Tae

Pemuda tersebut memungut seikat bunga segar yang Beam letakan. Pemuda tersebut melihat sekitarnya namun tak seorangpun disana

"Tae..kamu bilang kamu gak akan mengecewakanku..dan menelantarkan pekerjaanmu..?

tanyanya dengan nada datar dan dingin. Ia berdiri dengan tatapan dingin dan kedua tangannya ia masukan kedalam saku celananya

"cciihh..kamu memang benar-benar egois Tae..kamu tinggalkan mereka yang mencintai dan menyayangi kamu begitu saja..sedangkan aku harus melanjutkan tugasmu..kamu memang benar-benar sialan Tae.."

Imbuhnya tidak ada nada membentak atau memaki. Ia helakan nafasnya kasar mendongak keatas menahan air matanya yang terbendung di kedua matanya

"kalo kamu masih menganggapku adikmu..maka tenanglah kamu disisi tuhan dan tidak perlu khawatir.."

Hand In Hand (m-preg)Where stories live. Discover now