Typo berserakan
😂Setelah memastikan Beam baik-baik saja Forth kembali keruangan kerjanya namun matanya menatap dingin kearah Ayahnya yang ada di dalam dengan tatapan marah
"kamu dari mana saja Forth..?!kamu tau meeting itu sangat penting tapi kamu tidak hadir.." tanya ayahnya dengan nada marah
"sampai kapan kamu akan terus bersenang-senang diluar sana hah..?! apa kamu gak bisa menghargai usaha Tae yang sudah susah payah menyusun project ini..?! imbuhnya sembari melemparkan document dimeja kerja
"tinggal melanjutkan apa susahnya Forth..?!
Forth merebahkan punggungnya menutup matanya dan tidak menjawab semua pertanyaan Ayahnya bukan karena ia takut kepada Ayahnya hanya saja ia malas berdebat
"katakan Forth..apa yang harus aku lakukan untukmu agar kamu mau serius..? dengan nada melemah Ayahnya menatap putranya itu
Tok..Tok..
Seorang karyawan masuk kedalam ruangan Forth setelah mendapatkan jawaban dari Ayah Forth
"maaf Mr.Forth tim service menemukan barang ini tertinggal didalam lift dimana anda terjebak didalam.."
Katanya menyerahkan sebuah kalung kepada Forth, Forth mengerutkan keningnya melihat kalung tersebut karena itu bukan miliknya namun ia pernah melihat tapi entah dimana
"mm.." gumam Forth menerima kalung itu dan tersenyum setelah mengamati dan mengingat hanya dirinya dan Beam lah yang ada didalam lift tersebut
Jika kalung itu bukan miliknya maka kalung itu adalah milik Beam.
"kamu terjebak didalam lift..? tanya Ayah Forth yang tidak mengetahui kejadian tersebut
Forth hanya diam sembari membuka document yang ada dimejanya dan mulai bekerja tidak bergeming sama sekali dengan pertanyaan Ayahnya
"kenapa gak kamu jelaskan dari tadi..jadi aku gak menuduhmu.." imbuhnya menatap Forth
"apa kamu akan percaya dengan penjelasanku..? Forth bertanya balik namun matanya masih fokus dengan kerjanya
Ayah Forth menghela nafasnya karena ia sudah salah paham dengan keterlambatan Forth
"besok malam ada acara makan malam pulang lebih awal Forth.." kata Ayah Forth sebelum meninggalkan ruangan Forth
Dan masih sama Forth tidak menjawab atau bergeming dengan pertanyaan atau kata-kata Ayahnya.
.
.
.
Keesokan harinya Beam sibuk mencari sesuatu di kamar apartmentnya semua sudut ia priksa bahkan tong sampah pun Beam priksa
"dimana kalungku..? tanya Beam cemas hampir menangis
Beam menghela nafasnya kasar karena ia tidak menemukan kalungnya
YOU ARE READING
Hand In Hand (m-preg)
De Todokehilangan seseorang yang sangat dicintai itu sangat menyakitkan terlebih kehilangan untuk selamanya. Sebuah Takdir dan Kenyataan dari Tuhan tidak sesiapapun dapat menolaknya baik pahit maupun manis seperti pemuda bernama Beam Baramee yang harus me...