3

125 17 3
                                    


"Masa dia Kevin sih?"kata Maudia dengan penaaran. Di dalam hatinya ia bertanya-tanya mengapa rumahnya Kevin sepi?,hanya terdapat pembantu dan satpam. Tetapi setelah Maudia berfikiran yang tidak-tidak, Maudia tersadari bahwa ia tidak boleh berfikiran seperti itu.

Brakk....

Suara gebrakan meja terdengar hingga pendengaran Maudia. Maudia mengintip kembali yang terjadi di dalam ruangan tersebut, dan terdapat Kevin sedang berdiri dengan raut wajah yang marah. Karena Maudia ketakutan, secepat kilat ia pergi dari rumah milik Kevin.

"Huftt...."kata Maudia setelah diluar rumah Kevin.

"Mending gue pesen taxi online aja deh"kata Maudia dalam hati. Setelah mendapati taxi, Maudia menunggu taxi tersebut dipinggir jalan dan setelah 10 menit,pada akhirnya taxi tersebut datang.

Di dalam perjalanan Maudia hanya menatapi jalan yang ramai, dan tanpa disadari, Maudia telah sampai di rumahnya. Setelah maudia sadar,Maudia menyodorkan uang 1 lembar pecahan 50.000.

Didalam rumah.

"Assalamualaikum"teriak Maudia di dalam rumah.

"Waalaikumsalam"jawab mamanya Maudia.

"Ma,dimana bang Arlan?tanya Maudia.

"Paling diatas"jawab mamanya Maudia.

Dengan secepat kilat Maudia langsung naik ke atas dan berhenti didepan sebuah kamar dengan pintu berwarna hitam.

DOR...DOR..DOR

Kaarena tidak ada jawaban, Maudia langsung masuk kedalam kamar milik Arlan. di dalamnya ia mendapati Arlan yang sedang duduk menunduk menghadap pintu sambil menunduk dan tubuh seorang Arlan tidak ditutupi oleh sehelai benang atau tidak memakai baju maka terlihatlah roti sobek.

"Ngapain lo masuk?"tanya Arlan dengan ketus.

"Mau balikin earphone lo!"jawab Maudia. Di dalam hati Maudia, ia selalu memujin roti sobek milik Arlan. Walaupun ia sudah sering melihatnya,tetap ia tidak bisa mengontrolnya.

"Oo,tengkyu adikkyuh tersayang" kata Arlan dengan cengengesan.

"Dih najis"kata Maudia.

Setelah itu Maudia langsung keluar dari kamar milik abangnya dan berjalan ke kamarnya. Dengan segera ia mandi dan mengerjakan PR.

*******

Saat Di sekolah.*jamkos*

"Haeee"sapa Maudia dengan suara TOAnya.

"Heh!,kondisiin dong suara!. Kita masih sekelas"kata dara.

"2" kata Bella.

"3"kata Rena.

"Ish,lagi mood bagus gini, digutuin. Sabar emang ya Maudia. Ya allah sadarkan lah teman-teman hamba ini ya Allah,berikanlah pencerahan, Aminn"kata Maudia sambil menatap ke langit-langit kelas.

"Hahahahah"tawa Dara,Bella dan Rena dengan serempak.

"Doa rakyat jelata dengan rajanya"kata Dara.

VinaudiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang