6

103 10 3
                                    

Dengan mendengar ucapan
Bang Arlan gue belajar lagi
Tentang bersyukur

-Kevin Diego Vernando

————

"Vin,gue mau ngomong ama lo"kata Arlan.

Merekapun berjalan menuju kantin Rumah Sakit Galaxy.

"Kenapa?"tanya Kevin.

"Gue mau bilang sesuatu,karena lo orang yang pertama kalinya ada yang nemenin adek gue ke rumah karena masalah keluarga,dia gak pernah ngajak orang lain"kata Arlan.

Kening Kevin mengerut ketika mendengarkan penuturan dari bang Arlan.

"Jadi, dulu itu kita keluarga yang harmonis,dilengkapi dengan kehangatan"kata Arlan.

"Tetapi ketika perusahaan Papa gue bangkrut,Papa gue terpuruk,kita pindah rumah ke rumah yang sangatlah sederhana,tetapi ketika Papa gue bangkit,itu bukanlah berita yang sangatlah baik,melainkan berita yang sangatlah buruk,ia menjadi suka judi,mabuk,gak pernah pulang"kata Arlan.

"Bentar,apa nama perusahaan keluarga lo?"kata Kevin

"gue lupa lengkapnya,pokoknya ada kata-kata Dirgama,itu nama keluarga kita juga"kata Arlan dan dibalas anggukan.

"Dulu Maudia juga anak yang ceria,tetapi ketika dia SMP dia menjadi anak yang  tertutup,karena dia selalu kepikiran ketika Papanya yang dulunya sangatlah baik,sekarang menjadi orang yang mudah terbawa emosi,bentak-bentak,dan yang paling parah,ia juga pernah menyambuk kita semua"kata Arlan.

Bagaimana dengan Kevin?,ia hanyalah mendengarkan dengan seksama tanpa ingin menyela ucapan Bang Arlan.

"Lalu setelah itu yang menjadi tulang punggung kita adalah nyokap gue,ia mulai bekerja hingga sekarang. Dan kita memutuskan untuk pindah rumah,makanya Maudia baru sekolah di SMA Galaxy mulai semester 2,dia berjanji mau menjadi anak yang gak tertutup,kita pindah agar Papa gak bisa ganggu kehidupan kita,tetapi ternyata itu salah,Papa bisa tau rumah kita yang baru"ucap Arlan.

"Kenapa gue ngasih tau lo?karena lo berhak tau,lo mesti juga bingung,gue ngasih amanah ke lo,lo jaga adek gue ya"kata Arlan.

"Setelah gue mendengarkan ucapan bang Arlan,gue Belajar lagi tentang namanya bersyukur,karena gue merasa Allah itu adil atas segalanya"batin Kevin.

"Iya bang,kalau gue jagain hatinya juga gimana?"tanya Kevin.

Pletakk....

"Canda bang"kata Kevin.

"Ya udah,gue mau balik lagi,lo mau ikut atau mau pulang?"tanya Arlan.

"Gue ikut aja,mau nganterin Maudia pulang,kasian belom istirahat"kata Kevin.

Merekapun berjalan menuju ruangan Mamanya Maudia di rawat.

Ceklekk..(bunyi pintu)

"Eh bang Arlan"kata Mama.

"Iya ma,gimana keadaan mama?,baik-baik ajakan?"tanya Arlan.

"Tante saya Kevin,yang tadi Bantuin tante"kata Kevin dengan ramah.

"Makasih ya Vin,Oiya jangan panggil tante,panggil aja Mama"kata Mamanya Maudia.

"Sama-sama Tan— eh mama"kata Kevin.

"Audia,lo pulang aja dulu bersih-bersih,nanti gue anterin lagi"tawar Kevin.

"Tapi—"kata Maudia sambil melihat mamanya yang terbaring.

"Gak papa,Sayang kamu pulang aja dulu"kata Mamanya Maudia.

"Oke ma"kata Maudia setelah itu Maudia langsung menyalimi mamanya dan langsung pergi yang diekori oleh Kevin.

Saat diperjalanan tidak ada yang membuka suara terlebih dahulu,hanya tercipta keheningan.

Dan pada akhirnya Maudia lah yang membuka suara duluan.

"Pin,makasih ya udah nganterin gue,gue Gak tau kalo lo Gak nganterin gue,dan mungkin nyokap gue—"kata Maudia yang terputus.

"Shuuttt,udah Gak usah dibahas,yang penting nyokap lo selamat"kata Kevin.

Sesampainya dirumah Maudia.

"Makasih ya udah nganterin,nanti lo nganter gue lagi kan?"tanya Maudia.

"Iya,jangan lama-lama,Gak usah pake make up,lo Coma mau ke rumah sakit,bukan mau ke pesta"kata Kevin.

"Iya bawel,sekarang bawel entar tiba-tiba jadi ketus,dingin,untung temen"kata Maudia.

"Hem"kata Kevin.

"Belom semenit diomongin udah beneran jadi dingin"kata Maudia.

"Ya udah sana lo pergi"usir Maudia.

"Lo ngusir?,lo Gak mikir perasaankuh"kata Kevin sok melas.

"Gila"kata Maudia dan langsung meninggalkan Kevin.

Setelah Maudia masuk ke dalam rumahnya,Kevin tidak langsung pergi tetapi ia menelepon seseorang.

"Lo cari tau tentang perusahaan yang ada kata-kata Dirgama,perusahaannya udah bangkrut"kata Kevin dengan orang yang ia telfon.

Setelah itu Kevin tidak pergi ke rumahnya melainkan langsung pergi ke apartemen miliknya.

Setelah sampai diapartemen miliknya ia langsung bersih-bersih dan istirahat sejenak untuk menenangkan diri. Setelah merasa cukup,ia langsung pergi ke rumah milik Maudia.

Saat di rumah Maudia.

"Eh,masuk dulu Vin"kata Maudia.

"Mau minum?"tanya Maudia.

"Terserah"kata Kevin. Dan Maudia langsung melesat ke dapur dan membawakan minuman keluar.

Karena ada yang Menjanggal dihati Maudia,ia langsung bertanya pada Kevin.

"Vin,kok gue kek ngerasa ada yang ngeganjel ya?"tanya Maudia.

"Mana gu—"kata Kevin terpotong.

"Astaga,gue lupa kalau ada janji sama Helmi"kata Maudia.

Tiba-tiba raut wajah Kevin berubah drastis.

"Ngapain ?"tanya Kevin dingin.

"Ngapain apa?"tanya Maudia.

"Dia"kata Kevin.

"Ama dia?"tanya Maudia memastikan.

"Hem"

"Dia minta gue nemenin dia"kata Maudia.

"Lo jangan pergi Ama dia"kata Kevin.

"Emang kenapa?"

"Pokonya lo Ga boleh"

"Kenapa,lo juga bukan siapa-siapa gue yang berhak ngatur gue pergi sama siapa aja"kata Maudia.

"Dia itu licik"tegas Kevin.

"Ok—"kata Kevin yang terputus.

"Mulai sekarang lo milik gue,pacar gue"tegas Kevin.
_____________________________________

Vomment

Baca juga cerita My Digantara Ama Just Keep Flying.
Thanks

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VinaudiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang