(Jangan banyak mementingkan hidup,jika semata-mata hanya untuk mempriotaskan Makhluk daripada Allah).
".Pak Ustad...biar saya yang akan mengambil sorban pesanan Pak.Ustad". Kata Mas Alfi pada Pak.Ustad Halqi didepan Musholla.
". Iya sudah...kamu bersama Iqbal atau Rival saja."
".tidak usah Pak.Ustad...saya sendiri saja,mereka berdua sepertinya masih sibuk dengan pekerjaan yang lain."
".iya sudah kalau gitu".
* * * *
". Fah...!."
panggilku panik,ketika hendak membayar sebuah jilbab yang kubeli bersama Syifah pada Mbak Rodiyah,karena saat ini kita berdua lagi di toko milik Mbak Rodiyah.".apa sih syah...?".ia sibuk membungkus jilbabnya kedalam sebuah tas berupa plastik.
". Fah...dompet milik aku hilang fah...".
". Hah!". Syifahpun panik mendengarnya.
". Jadi gimana dong fah...?".
".aku juga nggak tau Aisyah...so'alnya,aku tidak membawa uang lebih".
Akupun mematung dan sejenak berpikir,harus bayar pakai apa.
". Assalamualaikum".tiba-tiba Mas Alfi datang.
". Waalaikumssalam".
". Eh,Mas Alfi,!".". Iya,ada apa Neng?".
Syifahpun bercerita pada Mas Alfi kalau dompet aku hilang,hingga akhirnya Mas Alfi yang membayar sebuah jilbab yang aku beli,akupun mencegahnya,tapi tetap saja Mas Alfi memaksalan diri buat membayarnya.
". Mas Alfi makasih...sudah dibayarin...tapi Aisyah janji akan mengembalikan uang Mas Alfi".
". Sudahlah Neng...tidak usah dipikirin".
Akupun segera memperbanyak terimakasih padanya,sebab,aku merasa tidak enak pada Mas Alfi,karena akhir-akhir ini ketika aku merasa kesusahan,pastinya dia yang datang lebih dulu untuk membantunya dari pada yang lain.
". Oh iya,Mas Alfi kesini mau beli apa?".
". Oh...ini Neng syah...mau ngambil sebuah sorban pesanan Pak.Ustad".
". Oh...".
Dan kini Mas Alfi mulai sadar dan hati dia mulai berbisik bahwa ia memiliki sebuah perasaan yang sama denganku.
* * * *".Ciye...ciye...".ejek Syifah ketika berada dipinggir jalan.
". Ya Allah...ada apa sih ?".
". Jadi dia yang bernama Alfi syah...?".
". Iya...!."
".wah...cocok banget deh...kalau kamu sama dia,dari pada sama Iqbal".
". Eh...apaan sih fah...?emang kamu tau Iqbal dari mana?".
". Dari Ponselnya Mas Rival,".
". Hmmm".
Akupum segera pergi meninggalkan Syifah.". Ya Allah syah...tunggu!.
teriak Syifah dengan berlari mengejarku.Sesampainya dirumah aku segera terburu-buru pergi menuju tempat Pak.Ustad Halqi untuk menemui Mas Alfi,ternyata Mas Alfipun berada diluar bersama Mas Rival.
". Assalamualaikum".
". Waalaikumssallam".
Jawaban dari mereka berdua kompak.".Maaf ganggu, Maas Alfi...Aisyah kesini...ingin mengembalikan uang Mas Alfi".
Dengan menyodorkan uang ditangannya.". Sudahlah,Neng Aisyah...ambil kembali uang itu,tabung saja buat Neng Aisyah".
". Tapi Mas...sa__".
Kata-kataku terpotong dengan Mas Rival.".Aisyah...rejeki gak boleh ditolak".nyambung Mas Rival yang kini sedang duduk memperhatikan kami berdua.
". Benar apa yang dikatan Mas Rival tadi Neng".
". Iya sudah kalau gitu.sekali lagi makasih ya Mas!".
" iya Neng!"...
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualakum Pemuda Beriman
Ciencia FicciónKisah ini bercerita tentang SeOrang Gadis berparas cantik dan sopan yang tengah duduk di kelas 12,kemudian ia diminta seOrang Ustad untuk mengajar serta mendidik Anak-Anak panti putri di sebuah masjid penuh barokah bersama SeOrang Pemuda tampan dan...