Bagian 13-H-1

34 5 8
                                        

Happy reading!

Selamat memecahkan rindu baca Flor Phalosa!

-Flor Phalosa-

Hari ini adalah satu hari sebelum acara pembatalan perjodohan dimulai.

Flor meminta Damar untuk datang ke sebuah cafe di daerah jakarta selatan.Ia berniat membahas rencana yang akan mereka lakukan esok.

Flor memesan cappucino kesukaanya sambil menunggu datangnya Damar.

Selang beberapa menit,Damar muncul dengan terburu-buru.

"Ada apa sih?Kenapa enggak di kantor aja kalo mau ngomong?"ucap Damar.Dia duduk sambil merapikan tatanan rambutnya.

Flor diam menatap Damar.Dia seperti tidak yakin dengan langkah yang diambilnya.
"Kalau di kantor nanti semua pada tahu.Ini rahasia kita berdua!Awas aja kalau Lo ember sama orang-orang kantor!"Ancam Flor.

"Iya-iya.Terserah lo aja.Yang penting gue udah dapet kerjaan,"ucap Damar dengan entengnya.

By the way,Damar sudah masuk kerja lagi sejak 2 hari yang lalu.Dia juga sudah naik jabatan menjadi karyawan tetap.

"Besok acaranya Lo jemput gue.Tepat jangan sampai telat!"titah Flor.

Damar memanggil pelayan untuk memesan minumannya.

Ia mengucap menu minuman yang akan dipesannya.

Flor berdecak menunggu balasan dari Damar.Ia beralih memainkan handphonenya.

"Jadi gimana?"tanya Damar dengan menatap Flor.

Flor menghela nafas.

"Besok acaranya jam 7 malam.Lo jemput gue di rumah sebelum jam 7,"ucap Flor.

"Lo harus bersikap manis sama gue di depan nyokap bokap selayaknya pasangan beneran!"Sambung Flor.

Damar mengangguk anggukan kepalanya.

"Oke gampang itu mah,"ucaonya dengan songong.

"Gampang gampang pala,Lo!awas aja kalau Lo ngelakuin kesalahan,gue pecat lagi!"ancam Flor kepada Damar.

Tiba-tiba Damar berdiri dan mendekat ke arah Flor.Flor mengerutkan keningnya.

Flor reflek menggeser tubuhnya membuat Damar duduk di sebelahnya.

Mata Damar tak lepas menatap Flor.Ia semakin mendekatkan dirinya ke arah Flor.

Nafas Flor tercekat.Aroma badan Damar membuat dirinya memejamkan mata.Damar semakin mendekat dan...

"Ini pesanannya mas,"celetuk salah seorang pelayan cafe yang menghantarkan pesanan Damar.

Flor langsung membuka matanya dan melihat Damar yang telah duduk di sebrangnya lagi.
Pipinya terasa panas karena malu dengan ulahnya sendiri.

Pasti Damar bakalan ngetawain gue nih.Batin Flor.

"Terimakasih,mbak,"ucap Damar kepada pelayan cafe dengan menahan tawanya.

Flor mengalihkan wajahnya kearah jendela.Mencoba meredakan pipinya yang merah karena malu.

Setelah pelayan itu lalu,Damar tertawa terbahak.Flor pun menoleh ke arah Damar.

Dengan kesal,Flor melempar sedotannya.
Tawa Damar tak kunjung berhenti.

"Lo diem atau gue kepecat?"Ancaman Flor mujarab untuk mendiamkan Damar.

Tawa Damar menyurut digantikan dengan ocehan-ocehan menjijikan ala dia.

"Eh mainnya mecat mulu Lo mah,nggak asik,"kata Damar.

Tak mendapat sahutan dari lawannya,ia kembali berucap.

"Bejanda kali ah gue.Jangan baper dong!"

Flor mengetukkan jarinya ke meja.

"Buang-bung waktu gue aja,Lo!"ucap Flor kemudian berdiri.

Damar menahan lengan Flor untuk pergi.

"Hehehe,sorry sorry tadi pemanasan,"ujarnya dengan cengengesan.

Akhirnya Flor kembali duduk namun dengan muka yang masih cemberut.

"Oke jadi besok gue harus ngapain?"tanya Damar.

"Besok Lo jemput gue di rumah bukan di apartemen.Nanti gue kasih Lo mobil,bukan yang ini tapi,supaya bokap nyokap nggak curiga,"ucap Flor.

"Kaya bener ya,Lo.Mobil di mana-mana,tinggal pilih sesuka hati,"kagum Damar.

"Ya iya dong.Gue gitu loh,"sombong Flor.

"Cih,kaya tapi jomblo buat apa?"Ledek Damar.

Flor pun tersindir dengan ucapan Damar.

"Ya,di luar sana tuh banyak banget cowok yang mau ngedektin gue,cuman ya gue belum ada yang cocok aja,"elaknya.

Damar tertawa mendengar tutur kata Flor.

"Halah!Terus kenapa mesti gue yang harus bantuin misi,Lo itu?"tanya Damar.

Flor diam sejenak.

"Em--ya kan Lo tiba-tiba dateng,terus dari tampang- tampangnya gue liat Lo lagi butuh duit.Jadi gue baik hati nawarin Lo kerja kaya gitu,"ucap Flor

Damar terkekeh

"Halah bilang aja Lo suka sama gue ya?iya ya?ngaku aja deh lo!"

Flor melotot mendengar ucapan Damar yang ketengilan itu.

"Dih,Gue suka sama Lo?Lo yang tampangnya begini?"Ucapan Flor membuat Damar senyam senyum seperti orang gila.
Flor melanjutkan ucapannya,"muntah gue!Selera gue anjlok kalau sampe suka sama,Lo!"

Damar yang awalnya senyam senyum kini bersungut.

"Eh gini-gini gue banyak yang suka ya!Lo tuh seharusnya bersyukur karena beruntung ketemu gue,"ucapnya menyombongkan diri.

"Buntung yang ada gue mah!Udah ah,gila lama-lama gue di sini sama,Lo!"

Flor bangkit disusul dengan Damar yang ikut berdiri.

Flor baru saja membuka pintu keluar cafe tersebut,tiba tiba ada yang berseru.

Sontak Damar dan Flor menoleh ke sumber suara.

"Mas...mbak... permisi,pesanannya tadi belum dibayar,"ucap pelayan itu sambil menyodorkan billnya.

"Lo sana yang bayar,"suruh Damar.

"Dih,ogah!Lo banci apa?masa cewek yang bayarin?"
Setelah mengucapkan itu,Flor menyetop taksi dan melesat pergi.

Sementara Damar terdiam.

Mampus,alamat makan mie nih nanti malam!

-Terimakasih-

Jangan lupa vote,komen dan share yaa!

Ditunggu 💛💛




Flor PhalosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang