Bagian 14 - Kencan (?)

10 1 0
                                    

Happy reading!

Selamat memecahkan rindu baca Flor Phalosa!

-Flor Phalosa-



18.45

Flor melirik ke arah jam tangannya. Sudah hampir pukul tujuh, namun si Damar itu belum memunculkan batang hidungnya.

Flor berdecak kesal.

Ia sudah mengirimkan puluhan chat untuk Damar, namun tidak ada jawaban dari sang empunya.

"Flor, kamu belum berangkat?"     Tanya mami Flor.

"Belum mi," jawab Flor singkat.

"Gimana? Pacarmu itu jadi ketemu sama mami papi atau nggak nih? " Sindir mami Flor.

Flor gelisah dengan pertanyaan maminya.

"Em-- jadi kok mi, sebentar lagi juga sampai paling. Biasa,Jakarta kan macetnya bikin pusing,"

"Oh,yaudah.Mami tungguin dulu."

"Eh-- nggak usah,Mi.Mami sama papi berangkat dulu aja.Nanti Flor nyusul," ucap Flor.

"Nggak ah.Mami mau nungguin calon menantu mami yang mau gantiin panji."

Panji lagi panji lagi.
Flor menggerakkan bola matanya malas.

"Mending mami berangkat dulu sama papi.Kan mami udah dandan cantik banget.Nanti kalo nungguin Damar,bedak mam luntur.Jadi,nggak usah mi," kata Flor.

"Yaudah deh.Mami duluan ya," pamit Mami Flor.

"Iya mi,hati-hati ya.Dada!"
Flor melambaikan tangannya ke arah mami.

Mobil yang ditumpangi mami dan papi keluar dari pekarangan rumahnya dan kemudian melesat.

Flor masuk ke dalam lalu menutup pintu rumahnya.

Ia segera menelfon Damar yang dari tadi tak kunjung datang.

"Hallo?" Ucap seseorang disebrang sana.

"Mar,lo kemana sih?!ini udah jam berapa?Lo tuh ya,bener-bener,gue kemarin kan udah bilang.Jangan sampai telat.Lo malah jam segini belum--"

Seorang disebelah sana menyela ucapan Flor.

"Damarnya masih di kamar mandi tuh.Tau,dari tadi nggak keluar-keluar," ucapnya.

Flor mendelik.

"Gila tuh anak!Jam segini baru mandi?astagfirullah.Bener-bener ya!Suruh cepetan keluar sana!"

"Ya ya ya,"

Seseorang di sebrang sana pun menurut dengan perintah Flor.Ia mulai menggedor kamar mandi Damar.

"Woi,Damar.Lo disuruh keluar nih!" Panggil Orang itu kepada Damar.

"Apa sih?!Ganggu aja gue lagi nyabun juga!" ucap Damar dengan sedikit berteriak.

Flor yang mendengarnya pun bersungut.

"Heh Lo,daki onta!Lo buruan dateng ke sini sekarang atau gue pecat dan buang lo kerawa-rawa?"

"Apasih lo!ngatur hidup gue mulu!Emangnya lo siap--" Tiba-tiba Damar terdiam.

"Gue tunggu lo 10 menit atau gue tendang Lo sekarang juga!" titah Flor sekaligus mematikan Teleponnya sepihak.

Ia menarik nafasnya kasar.Benar-benar,jika berurusan dengan bongil (Bocah tengil) yang satu itu pasti bikin pushingg kepala berbie.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Flor PhalosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang